PROYEK KERETA API CEPAT JAKARTA-BANDUNG/BUDI YANTO/JBS

OLEH Memet Hakim & Hatta Taliwang

Pengamat Sosial & Ketua Wanhat APIB & Pengamat Sosial Politik, Mantan Anggota DPR

Proyek Kereta Api Cepat antara Bandung (Gedebage) – Jakarta (Halim) pp, proyek tidak jelas ini semula akandikerjakan oleh Jepang, yang sejak 2014 telah melakukanstudi kelaikan, mengajukan penawaran nilai proyek sebesarUS$ 6,2 miliar.

Jepang berjanji akan menciptakan keretaberkecepatan 320 km per jam dalamwaktu lima tahun(2016-20121)”. Akan tetapi tiba-tiba Cina memberikanpenawaran lebih rendah yakni US$ 5.5 miliar yang akandiselesaikan dalam waktu 2 tahun saja. Sekarang sudah lebihdari 7 tahun proyek belum selesai juga. Biaya dari US$ 5,5 miliar merangkak naik menjadi US$ 6,071 miliar terusmelonjak jadi US$ 7,5. Biaya proyek ini nilainya 3 x biayapembangunan speed train di Arab Saudi (Mekah-Madinah) dan 10 x lebih tinggi dari biaya pembangunan di Maroko(Tangier – Casablanca). Walau biayanya sangat tinggi,keamanannya pun tidak ada yang jamin. Tempo.com, 19 Des 2022 melaporkan baru masuk tahap uji coba saja, telah terjadiinsiden anjloknya kereta cepat ini di Bandung Barat pada 18.10.2022, korban 2 orang meninggal dunia dan 5 lukaberat.

Di RRC, setiap tahun ada kecelakaan KA di RRC yang menelan korban jiwa tewas dan luka2, bahkan bisa terjadibeberapa kali kecelakaan dalam 1 tahun. Mungkin pendudukdi RRC tidak berharga, sehingga walau mereka banyakkorban juga tidak mengapa, dianggap mengurangi kepadatanpenduduknya. Celakanya Pemerintah percaya pada RRC dibandingkan dengan  Jepang.

Tabel : Daftar Kecelakaan Kereta Api di RRC

Sebenarnya sejak awal saat Jonan masih menjabat Dirut PT KAI, proyek ini ditolak, demikian juga saat Yonan diangkatmenjadi Menteri Perhubungan (2014-2016). IgnasiusJonan lengkapnya sebagai orang yang sangat pahamperkereta apian, telah beberapa kali mengungkapkanpenolakannya soal keberadaan rencana proyek KeretaCepat Jakarta Bandung. Jonan bahkan sempat menolakmenerbitkan izin trase pembangunan kereta cepatkarena dinilai masih ada beberapa regulasi yang belumdipenuhi, terutama terkait masa konsesi (Kompas.com – 01/11/2021).

Sebagai Menteri Perhubungan, IgnasiusJonan yang seharusnya menjadi penanggung jawabutama sektor perkeretaapian di Indonesia saat itu, juga diketahui tidak hadir saat acara groundbreaking proyekpembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung di WaliniTampaknya Yonan dianggap penghalang kelancaranproyek ini. Jonan (2014) menilai megaproyek Shinkansen alias kereta api cepat Jakarta-Bandung yang menelaninvestasi sekitar Rp 56 triliun, karena tidak berkeadilan.(Kompas.com – 01/07/2014). Proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung tidak terlalu penting. Alasan Yonan ini masuk akaldan sangat logis, lagian KA Bandung Jakarta pp yang nyaman telah tersedia dengan jarak tempuh 2-2.5 jam saja. Waktu perjalanan ini dapat dipersingkat menjadi 1.5-2 jam saja, pesawat terbang pun saat itu tersedia. Jonan sangat peduli pada keselamatan penumpang, keselamatan adalahyang utama.

Jepang, sejak 2014 telah melakukan studi kelayakan, mengajukan penawaran nilai proyek sebesar US$ 6,2 miliar. Jepang berjanji akan menciptakan kereta berkecepatan 320 km per jam dalam waktu lima tahun (2016-20121). Sementara China, pada Maret 2015 tiba-tiba memasukanpenawaran, dengan nilai proyek sebesar US$ 5,5 miliar, kecepatan 350 km/jam, selesai dalam waktu 2 tahun (2016-2018).

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah digagas pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Republika.co,10.10.2021). Pemerintah Jepang pun sudahmelakukan studi kelayakan atau feasibility study (FS) bisnis agar pembangunan Kereta Cepat tersebut dapat terwujud. Jepangsudah melakukan penelitian mulai 2012. Namun, ketika PresidenSBY lengser, proyek itu tiba-tiba beralih dimenangkan Cina, yang dianggap lebih murah walau masalah safetynya tidakjelas. Untuk menyesuaikan dengan kemampuan RRC, Pemerintah RI meminta kecepatan kereta menjadi sekitar 250 kilometer (km) perjam, Inilah suatu tanda ada Kerjasama antarapejabat dengan kontraktor yang membuat biaya menjadi sangat tinggi.

Menkomarves, Menteri BUMN, dan Menhub ditugaskanPresiden untuk mengawal proyek kereta ini yang dianggap paling bertanggung jawab. Detikfinance,10 Nov 2022: Biaya proyekKereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dari USD 5.5 jutamembengkak menjadi US$ 6,1 miliar itu kemudian melonjakjadi US$ 7,5 miliar (Dalam USD naik 36.4 %) atau setara Rp 117,75 triliun untuk jalan KA sepanjang 143 km. Selain itu kiniKereta Cepat China Minta Konsesi dari 50 tahun menjadi 80 Tahun. Bunga pinjaman ikut bengkak menjadi 3,4 persen. Bunga yang telah disepakati sebelumnya hanya 2 %.

Pemerintah akan menyuntikkan dana dari APBN untukmembiayai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) (Tribun.com, 18 Oktober 2021). Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin sampai mintaagar pemerintah untuk menghitung kembali secara saksamauntung rugi serta relevansi megaproyek transportasi darat ini, sehingga diusulkan sebaiknya pemerintah memindahkan Ibu kota negara (IKN) baru dari Kalimantan timur ke Bandung Jawa Barat,”ujar Sultan melalui keterangan tertulisnya, Kamis (onlineindo.tv,13/4/2023).

Tampak jelas Biaya project KCJB ini jauh lebih mahal, jikadibandingkan dengan yang di Arab Saudi (3x lipat) dan jikadibanding dengan yang di Maroko (10 x lipat). Jadi sangatlahmungkin projek ini dijadikan bancakan korupsi. Tandatandayang mengarah kesana cukup banyak yakni :

1. Mengucurkan dana tambahan lewat APBN sampaidibuatkan Perpres no 93/2021 sebagai ganti Perpres no 107/2015 yang menganulir skema B2B.

2.  Pemaksaan Proyek tidak penting ini

3.  Penggantian vendor dari Jepang ke Cina

4.  Pembengkakan biaya beberapa kali sampai sebesar naik sebesar 36.4 %

5.  Penambahan bunga bank dari 2% menjadi 4 % dan akhirnya menjadi 3.4 %,

6.  Adanya penurunan spesifikasi dari 350 km/jam menjadi250 km/jam,

7.  Ada pemangkasan panjang jalan KA dari Halim TegalLuar menjadi Halim Padalarang

     (berkurang 23 km),

8.  Penambahan waktu konsesi dari 40 tahun menjadi 80 tahun

9.  Waktu penyelesaian dari 2 tahun menjadi lebih dari 7 tahun, itupun belum selesai.

Malu sebenarnya memiliki Presiden dan Menteri yang sepertikerbau dicocok hidung”  selalu tunduk menghadapi RRC, “semua yang diinginkan semuanya dipenuhi, memangnya negara ini miliknya Jokowi dan jajaran memterinya sajakah ?” Lagi pula proyek KCBJ ini sungguh gak penting2 banget. Buat rakyat proyek ini hanyalah merupakan alternatif yang tidak masukdalam prioritas, masih banyak cara lain ke Jakarta.

RRC adalah negara komunis, atheis, begitu juga dengan para pengusahanya, tidak punya rasa malu, jika proyeknya gagal, mereka tepat ingin dibayar, gak mau rugi. Anehnya para penjabatmalah patuh pula padanya. Setelah hitung2an untung rugi, mereka malah minta ada jaminan pengembalian modal dan keuntungannya lewat APBN, itu kan gila. Menurut hemat kami, kekurangan biaya tersebut biarkan uang Presiden dan para Menteri terkait yang bayarnya, rasanya mereka masih mampukuat kok.

Bandung, April 2023