JAKARTASATU.COM – Aqsa Working Group (AWG) menggelar aksi solidaritas untuk Palestina dengan melakukan aksi longmarch hingga pengibaran bendera Indonesia dan Palestina di Halaman Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, Senin (29/5/2023).

Dalam aksi damai tersebut, AWG mengecam pertemuan khusus Kabinet Pemerintahan Benjamin Netanyahu yang digelar hari Ahad (21/5/2023), untuk memperingati “Hari Yerusalem” di sebuah situs arkeologi dekat kawasan utama Tembok Ratapan, yang merupakan kawasan Masjid Al-Aqsa. Padahal meski Israel telah merebut kawasan tersebut pada tahun 1967, kaum Yahudi hanya diizinkan datang, tetapi tidak untuk beribadah di sana.

Terlebih lagi, dalam kesempatan itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan klaim atas seluruh Yerusalem, yang dipandangnya sebagai ibu kota abadi dan tidak terbagi.

Aksi damai dilakukan dengan menggelar Longmarch Solidaritas Palestina dari Tugu Proklamasi hingga Kedutaan Besar Palestina di Jakarta.

Hingga puncak aksi dalam rangkaian acara pengibaran bendera Indonesia dan Palestina, serta penyampaian sambutan, orasi, dan pembacaan puisi di Halaman Kedutaan Besar Palestina jakarta.

Dalam aksi tersebut turut hadir beberapa tokoh menyampaikan sambutan, yakni Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair SM Al-Shun, Yakhsyallah Mansur, M.A (Pembina Utama Aqsa Working Group), dan Dubes Bunyan Saptomo (Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI).

Sementara orasi dan Pembacaan pernyataan sikap AWG disampaikan Muhammad Anshorullah, Presidium Aqsa Working Group (AWG), antara lain:

  1. Mengutuk keras tindakan provokasi zionis Israel atas Pawai Bendera Israel di Kota Al Quds. Ini merupakan tindakan provokasi agama karena dilakukan di tengah pemukiman Muslim dan di depan Masjid Al-Aqsa.
  2. Menyerukan kepada negara-negara arab yang sedang melakukan pertemuan dalam Arab summit ke 32 di Jeddah, agar segera mengambil langkah-langkah yang nyata guna menyelamatkan Masjid Al-Aqsa dari penodaan Zionis Israel.
  3. Menyerukan kepada seluruh umat Islam di seluruh dunia untuk secara serentak mengibarkan bendera Palestina sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina dan perlawanan terhadap provokasi Zionis Israel. Khusus umat Islam di Indonesia untuk mengibarkan bendera Indonesia dan bendera Palestina secara serentak di seluruh kota di Indonesia.
  4. Mengapresiasi Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, yang segera mengecam aksi provokatif di hadapan Masjid Al-Aqsa oleh Penjajah zionis dan anggota Parlemen Zionis Israel, dan hendaknya ini dapat diikuti oleh seluruh negara Arab dan muslimin dengan melakukan aksi nyata pembelaan terhadap masjid Al-Aqsa.
  5. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, mengimbau kepada pemerintah Indonesia untuk terus aktif mengangkat isu Al-Aqsa dan Palestina di forum dunia dan melakukan terobosan nyata dalam membela Palestina dan Masjid Al-Aqsa.
  6. Menyerukan persatuan kepada seluruh umat Islam di manapun berada, sebagai syarat mutlak kemenangan dalam upaya pembebasan masjid Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina.

Adapun pawai tersebut diklaim sebagai peringatan kemenangan Israel dalam perang 6 hari Zionis Israel atas negara-negara arab.

Pawai tersebut dinilai sebagai tindakan provokasi karena dilakukan di kawasan Al Aqsa dan mengeluarkan kata-kata rasis dengan slogan “Kematian Untuk Arab”, tindakan tersebut dilakukan ditengah-tengah berkumpulnya negara-negara Arab dalam Arab Summit ke 32 di Jeddah, yang diikuti oleh seluruh negara Arab dengan mengangkat isu utama penyelesaian permasalahan Palestina.

Selain itu turut hadir juga memberikan orasi solidaritas Palestina yang disampaikan oleh Sarbini Abdul Murad Presidium MER-C, Astrid Nadya Rizqita
President OIC Youth Indonesia, Onny Firyanti Hamidy Ketua Maemuna Center, Ali Farhan Tsani Duta Al-Quds, Sakuri Pembina Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR).

MAT/CR-Jaksat