Rocky: Saya Akan Terus Ambil Risiko untuk Jadi Pendidik Demokrasi

JAKARTASATU.COM — Kritikan Rocky Gerung sebenarnya adalah kuat untuk menunjukan bahwa ini terbangunnya demokrasi.

“Saya akan terus mengambil resiko untuk menjadi pendidik demokrasi dengan segala macam akibat,” jelas Rocky Gerung di Bilangan Menteng kepada Media Jumat, 4 Agustus 2023.

Cuma Rocky melihat ada kecurigaan, ada pengkondisian di publik akhirnya secara metodologis ia hubungkan dengan pernyataan Moeldoko. Relawan Jokowi katakan akan pasang badan. Sedangkan Moeldoko itu pejabat publik Moeldoko katakan saya akan pasang badan.

“Pasang badan itu bukan bahasa dasar sebagai pejabat publik. Ini kan pikiran saya mengkritik dengan sangat tajam, bahasa yang saya pilih tajam tapi bukan diarahkan kepada presiden Jokowi. Tapi diarahkan kepada lembaga publik yaitu kabinet yang didalamnya ada Moeldoko,” jelasnya.

Jadi, kita gagal membawa bangsa ini ke percakapan intelektual. Ini dasarnya. Lha Rocky Gerung kan intelektual kenapa pakai bahasa seperti itu. Iya betul tapi di kampus saya pakai bahasa akademis tapi mengkritik kebijakan saya harus menggunakan bahasa yang bisa dimengerti, yang sudah berkali-kali diterangkan tapi ga paham juga.

“Berkali-kali dijelaskan IKN itu salah secara konstruksi, harus minta izin terlebih dahulu kepada masyarakat adat. Pernah minta izin dulu ga ? Bentuk minta izin itu amdal. Amdal itu adalah hak masyarakat adat untuk mengiyakan atau tidak,”ungkapnya.

Pak Jokowi pergi ke China untuk minta investor Asing kasih konsesi 100 tahun tolong buatkan Ibu Kota. Ini kan mana mungkin 100 tahun itu artinya menjual negara. Itu faktanya. Menjual lahan IKN. Jadi point saya tetap IKN jangan dijalankan.

“Awalnya IKN hanya bisnis, lama-lama menggerogoti APBN. APBN ini harusnya dipakai untuk memback up anak-anak di Kalimantan harus mendapat pendidikan yang tinggi. Juga di tempat lain di NTT, NTB, Papua dll. Saya minta maaf menyebabkan kalian berselisih. Apakah perselisihan itu saya yang picu ? Bukankah ada forum untuk menyelesaikan perselisihan ? Kenapa harus pakai kekerasan? Kemarah itu yang memang harus diucapkan,”jelasnya.

Tapi yang terjadi Pak Jokowi sudah putuskan duluan baru kemudian minta pembenaran secara masyarakat adat. Itu cara berfikir kacau. Kebijakan mereka harus dievaluasi karena partai-partai politik tidak ada yang bersuara tentang hal ini. Ini yang menjadi dasar. Saya menduga kasus ini akan berlanjut kasus hukum.

“Saya minta maaf, garis bawahi karena peristiwa itu membuat perselisihan ini menjadi-jadi. Ini berbahaya. Di belakang kasus ini berbagai macam banyak yang mengincar untuk mengeksploitasi. Tapi saya tidak akan berhenti untuk mengkritik. Segala hal disodorkan di situ dan peristiwa ini tensi politiknya atau political toolnya itu makin lama makin terlihat. Jadi persahabatan saya dengan teman-teman Papua, Dayak, NTT, marah,” ujarnya.

Rocky mentakan bahwa  saya yang berupaya bertahun-tahun untuk menghidupkan demokrasi, beda antara pejabat publik dan pribadi. Ada distingtif. Bagaimana ada wartanya bertanya mengapa Pak Rocky menghina Presiden, jelas Rocky.

YOSS