Rocky Gerung,
Kandidat Capres

Geger Rocky Gerung. Di era medsos yang masif kini, justru mengangkat popularitasnya. Dia dimungkinkan menjadi kandidat capres. Bolehlah kandidat susulan atau capres alternatif. Terlebih tiga kandidat yang sudah lebih dulu rilis belum juga mengerucut final.

Rocky Gerung dimungkinkan kandidat capres. Dia beroleh panggung setara cuma-cuma alias gratis. Terlepas pro dan kontra, tingkat popularitasnya memuncak. Hal yang tak mudah diperoleh bagi sejumlah peminat kontestasi.

Kritisi tajam terhadap kebijakan presiden, memicu kegaduhan. Untuk hal itu, Rocky menyatakan maaf dan klarifikasi bukan aspek personifikasi. Tak hendak menyoal sejumlah laporan polisi dilayangkan. Tapi lebih pada efek domino yang memicu keterkenalan Rocky. Kadung merasuk seluruh penjuru negeri. Di antara menu elektabilas yang berulang tersaji di media publik. Sebaliknya, Rocky tanpa peran lembaga survei yang kerap ditengarai tak cukup independen itu.

Rocky Gerung di mata pihak yang berbeda pandangan kerap dinilai nyeleneh. Bikin kuping memerah. Sebaliknya dia dikenal konsisten dalam berpendapat dan sikap. Senantiasa mengritisi berbagai kebijakan pemerintah yang tidak populis. Tak surut menempatkan dirinya sebagai “oposisi”. Bahkan secara personal. Dalam hal mengagregasikan kepentingan rakyat, justru melebihi suara parlemen yang mestinya menjadi garda depan untuk itu. Parlemen yang kini bagai tersandera dan tidak unjuk representasi rakyat. Rocky menjadi bagian kelompok terdepan dalam menjunjung tinggi kedaulatan rakyat. Rocky dikenal filsuf, akademisi dan intelektual publik. Dia termasuk pendiri Setara Institute dan fellow (guru besar -pen) pada Perhimpunan Pendidikan Demokrasi. Selama 15 tahun sebagai pengajar di Universitas Indonesia.

Lagi, Rocky Gerung dimungkinkan kandidat capres. Bakal menyusul tiga bacapres Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Dia tak butuh partai sebagai kuda pacu. Tak terkait pula ambang batas (presidential threshold) yang terbukti membelenggu pontensi anak bangsa untuk hak berkontestasi. Hal pasti, dia berjuluk pejuang demokrasi di bumi pertiwi. Soalnya kemudian, apakah Rocky mau unjuk kandidat capres? Apakah Rocky cukup ambisi kejaran kursi presiden? Mungkin pula, Rocky Gerung sudah merasa cukup dengan jabatannya selama ini sebagai Presiden Akal Sehat. PAS! ***

@ iW