Israel Menggila, RS Indonesia di Gaza Diserang Pengeboman Dahsyat
JAKARTASATU.COM— Rumah sakit (RS) Indonesia Gaza dilaporkan dibombardir dahsyat lagi oleh Israel. Dalam update terbaru dilansir dari Al-Jazeera, Jumat sekitar pukul 05.00 pagi waktu RI, Israel melancarkan serangan terbaru ke RS di utara gaza itu.
“Serangan baru terhadap RS Indonesia di Gaza utara,” lapor media Qatar tersebut dalam live update-nya.
Menargetkan pintu masuk utama rumah sakit, serta generator listrik di sana,” tambahnya.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza juga membenarkan laboran. Ia mengatakan RS Indonesia mengalami “pengeboman dahsyat”.
“Sebagian besar bangunan”juga menjadi sasaran,” kata al-Qudra.
Diketahui sekitar lebih dari 200 pasien, staf medis, dan pengungsi internal berada di rumah sakit di Beit Lahiya itu saat ini. RS Indonesia telah dikepung selama seminggu.
Sebelumnya dalam pengarahan awal bulan ini, juru bicara militer Israel Laksamana Daniel Hagari, mengklaim IDF memiliki informasi intelijen tentang jaringan terowongan di bawah rumah sakit. Mereka mengklaim dengan gambar udara yang menunjukkan peluncur roket beberapa puluh meter dari kompleks tersebut.
“Hamas secara sistematis membangun rumah sakit Indonesia untuk menyamarkan infrastruktur teror bawah tanahnya,” kata Hagari, menurut Times of Israel.
Ia juga memaparkan rekaman panggilan antar pejabat Hamas yang menjelaskan penggunaan cadangan bahan bakar milik rumah sakit Indonesia. Namun, The Guardian menulis, klaim Israel itu tidak dapat diverifikasi.
Pengepungan Israel telah membuat RI murka dan mengutuk sekeras-kerasnya pekan lalu. Pernyataan lengkap pemerintah Indonesia ditegaskan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.
“Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang menewaskan sejumlah warga sipil. Serangan tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional” ujarnya.
“Semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel harus menggunakan segala pengaruh dan kemampuannya, untuk mendesak Israel menghentikan kekejamannya,” tambahnya.
Serangan Israel dimulai 7 Oktober lalu. Serangan Hamas di tanggal tersebut, yang membalas penyerbuan Masjid Al-Aqsa awal tahun dan pendudukan Yahudi, diklaim menewaskan 1400 orang dan menyandera 240 orang.
Pemerintah PM Israel Benjamin Netanyahu lalu menyuarakan perang. Namun Israel membombardir membabi buta hingga kini dan menewaskan lebih dari 14.000 orang termasuk anak-anak.
Penyerangan terbaru ini terjadi di kala gencatan senjata akan dilakukan sementara di Gaza selama empati hari. Di mana Hamas akan membebaskan para sandera, sebagai imbalannya. (Yoss)