JAKARTASATU.COM — Sebuah acara ‘NGOPI TIME” yang digagas atas kerjasama antara SERVIO, perusahaan yang bergerak dalam bidang serviced office, dan PiON (Personalized Intervention and Assistance Program), perusahaan bidang konsultan psikologi dan membantu secara aktif perkembangan anak, remaja, dan dewasa, baik individu maupun dalam perusahaan/organisasi.
SERVIO dan PiON menggelar event bersama dan mengundang berbagai perusahan dengan tajuk ; “Why Mental Health Matters for Our Company”, pada Jumat, 8 Desember 2023 lalu, di SERVIO, The Plaza, Servio Serviced Office, Lt. 7- Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta.
Sarah Siahaan M.A, M.Psi., Psikolog memaparkan makalah dan dibantu sebagai MC dan moderator oleh Astrid W.E.N., M.Psi, Psikolog Anak & Praktisi Theraplay. Keduanya adalah seorang psikolog yang sudah kompeten di bidangnya dengan berbagai pengalaman, dalam menangani kesehatan mental. Mereka bersama-sama bekerja dan mengembangkan PiON. Berbicara soal kesehatan mental menurut databox responden global (Juli-Agustus 2023), kesehatan mental menempati urutan pertama yang disusul kanker.
Dari makalah Sarah menjelaskan bahwa Kesehatan mental adalah keadaan sejahtera di mana seseorang menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi terhadap komunitasnya. Dan Pentingnya untuk memahami kesehatan mental. Dengan mengenali dan mengatasi masalah kesehatan mental, pemberi kerja dapat membantu mengurangi stigma, meningkatkan kesejahteraan karyawan, dan meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja secara keseluruhan.
“Tujuan acara ini selain untuk memberikan kesadaran pentingnya kesehatan mental juga untuk, bagaimana canya kita dapat membantu karyawan yang memiliki kesehatan mental agar survive bagi dirinya dan perusahaannya. Bisa saja dengan konseling atau harus training together bukan hanya karyawan–nya saja namun juga organisasi atau perusahaannya,” jelas Sarah lulusan Universitas Indonesia dan menyelesaikan gelar Magister Manajemen Sumber Daya Manusia dari Bournemouth University, Inggris.
Ia juga menambahkan bahwa Mental Health memang menjadi hal yang penting buat perusahaan tapi bukan menjadi halangan bagi karyawan untuk berprestasi. Dengan adanya kerjasama yang baik antara karyawan dan perusahaan bisa menjadi survive bagi mereka untuk membina dan menjaga hubungan yang saling menguntungkan.
“Ada contoh lain seorang yang memiliki kesehatan mental tapi dipertahankan perusahaannya. Orang tersebut pintar dan bekerja di salah satu perusahaan bahkan disekolahkan ke luar negeri. Perusahaan tempatnya bekerja tidak mau melepasnya karena memang pengetahuan dan skillnya diperlukan meskipun perusahaan harus membiayai untuk konseling ke PION Clinician,” ungkap Astrid Wen, yang juga seorang pendiri PiON bersama dua orang temannya lagi yaitu Rahma Paramita, M.Psi. dan Dewi Pravitasari, MM-CAAE. Astrid juga pernah diundang ke International Theraplay Conference di Chicago, 2016 untuk membawakan materi “Theraplay Development in Indonesia” dan mendapat julukan “Mother of Theraplay Indonesia” dari Tabloid Nakita.
Sebetulnya masalah kesehatan mental ini bukan masalah individu saja namun juga masalah kita bersama. Tidak ada manusia yang sempurna dan tanpa masalah namun begitudiperlukan skill dan mengolah bagaimana seseorang itu dapat mengelola masalahnya sehingga dapat teratasi dengan baik. Bagaimana kita dapat menjaga keseimbangan hidup antara bekerja, cinta dan bermain. Agar bisa hidup balance dan terjaga kesehatan kita baik phisik maupun phsikis. Kesehatan mental di tempat kerja merupakan hal penting yang perlu mendapat perhatian, karena akan mempengaruhi kesejahteraan karyawan dan keberhasilan organisasi.
“There is no health without mental health. Balancing with Work, Love, and Play.” Ungkapan ini menjadi slogan dan diperkenalkan PiON, yang terinspirasi oleh Erik Erikson, seorang dokter yang terkenal dengan teorinya bahwa manusia berkembang sepanjang umur mereka. Erikson berkata, “Kehidupan yang paling kaya dan paling penuh berusaha mencapai keseimbangan batin antara tiga bidang: BEKERJA, CINTA, dan BERMAIN”.
Dalam pemaparannya Sarah juga menjelaskan, Karyawan sering kali menghadapi tingkat kegagalan yang tinggi, stres, kecemasan, dan kelelahan. Hak tersebut tentu saja dapatmenyebabkan terhadap kepuasan kerja, ketidakhadiran, ataupun produktivitas dalam bekerja. Untuk itu dalan upaya mengatasi kesehatan mental di tempat kerja akan mendorong budaya kerja yang positif dan suportif. Ketika karyawan merasa dihargai, didukung, dan memiliki mental yang baik, mereka akan lebih terlibat, termotivasi, dan produktif.
Terdapat 82% pekerja di Asia yanng memiliki risiko kesehatan mental yang tinggisebesar (35%) hingga sedang sebesar (47%). Dan jumlah 54% lainnya percaya bahwa pilihan karir mereka akan terbatas jika majikan mereka menyadari atau mengetahui penyakit mental mereka. Stres, kecemasan, dan kelelahan diidentifikasi sebagai pendorong utama penurunan produktivitas, dengan 45% responden mengatakan bahwa kesehatan mental berdampak negatif pada pekerjaan mereka.
Berdasarkan data EAP PION, terdapat lima (5) masalah teratas yakni: 1)Stres kerja, 2) Rasa tidak aman, 3) Tempat kerja yang kuranng mendukung, 4) Trauma, dan 5) Masalah hubungan di tempat kerja. Semua itu terdapat pada era GenZ dan milineal diantara kisaran rentang usia teratas antara 21 hungga 30 tahun.Terdapat produktivitas yang menurun karena adanya dampak kesehatan mental terhadap tempat kerja yakni dengan meningkatnya Ketidakhadiran, dan biaya Pelayanan Kesehatan yang Lebih Tinggi
Lebih jauh ia menjelaskan, terdapat beberpa faktor yang menyebebkan terganggunya kesehatan mental, diantaranya adalah ; pelecehan masa kanak-kanak, trauma, atau pengabaian isolasi sosial, kesepian, kekerasan dalam rumah tangga, intimidasi, atau pelecehan lainnya di masa dewasa, penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol kehilangan stres yang parah atau jangka panjang yang mempunyai dampak fisik jangka panjang Kondisi kesehatan, trauma signifikan sebagai penyebab fisik orang dewasa – misalnya, cedera kepala atau kondisi neurologis.
Dalam hal diri seorang karyawan, dapat diketahui untuk mengenali ciri-ciri kesehatan mentalnya terganggu yang bisa dilihat dari; 1. Perubahan penampilan fisik, 2. Mudah tersinggung, 3. Ketidakhadiran, 4. Perubahan pola perilaku, dan 5. Kesulitan dalam fokus. Dalam hal ini karyawan harus dapat menyadari keadaan dirinya sehingga dapat melakukan pencegahan seperti misalnya 1. melatih ketahanan dan perawatan diri, 2. carilah bantuan pada saat yang diperlukan, 3. Pertahankan dan tingkatkan jejaring sosial. 4. Terlibat dalam olahraga teratur dan kegiatan rekreasi,5. Bicarakan dengan atasan tentang kebutuhan kesehatan mental anda.
Jika anda sebagai rekan Kerja jelaskan bahwa anda ingin membantu, mendengarkan tanpa menghakimi, dan menawarkan dukungan. Dorong mereka untuk mencari profesional, yang bisa membantu ketika mereka siap. Jika menurut anda orang tersebut berada dalam bahaya, jangan tinggalkan dia sendirian. Carilah bantuan profesional dari layanan darurat, saluran krisis, atau profesional layanan kesehatan. Tetap berhubungan untuk mengetahui kabar orang tersebut. Mempromosikan Kesadaran Kesehatan Mental Menciptakan Lingkungan Kerja yang Mendukung Menyediakan Sumber Daya dan Dukungan dapat berupa Kampanye Kesadaran Pelatihan/Lokakarya Minta Umpan Balik. Bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang mendukung?
Kebijakan Kesehatan Mental Mengutamakan Dukungan Kepemimpinan Work-Life Balancedengan Menyediakan Sumber Daya Dan Dukungan, Mendorong Akses Percakapan Terbuka terhadap Program Bantuan Karyawan Layanan Kesehatan Mental.
Acara ngopi time diakhiri dengan Quiz dan diskusi. Apabila berminat Pembaca dapat mengaksesnya pada https://joinmyquiz.com code:89465367. Kenalilah diri sebaik mungkin dan jagalah kesehatan bukan hanya kesehatan jiwa saja namun juga raga. Karena dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Dan apabila anda ingin berkonsultasi ke PiON bisa menghubungi kantor Servio Serviced Office at Prosperity Tower (Virtual Office, Serviced Office, Coworking Space & Meeting Room) di nomor (021) 50208100. (USSIE/JAKSAT)