MENGOLOK OLOK AGAMA BISA JATUH KEPADA KEKAFIRAN

By Mohammad Rosyad Ketua Majelis Kajian dan Pengembangan Dakwah Jakarta Timur

Beredar potongan video Zulkifli Hasan sedang memberikan sambutan.  Kalau dilihat dari back drop acara tersebut adalah acara Kementerian Perdagangan, artinya dia bicara dengan status sebagai Menteri Perdagangan bukan sebagai Ketum PAN. Namun yang disampaikan dalam acara tersebut  terkesan sebagai kampanye.

Soal pelanggaran pemilu, biarlah diurus oleh fihak yang berwenang. Yang membuat hati mendidih adalah isi dari ucapan Zulkifli Hasan.

Dia menghayal, bahwa sekarang ada orang yang tidak mau mengucapkan AMIN di dalam sholat ketika imam selesai membaca “waladh dhoolliin”.

Dia melanjutkan khayalan bahwa ketika tahiyat ada orang yang tidak mau hanya mengangkat telunjuknya tetapi mengangkat dua jari (sambil diperagakan jari telunjuk dan jari tengah). Dia mengomentari bahwa kelakuan seperti itu karena saking cintanya kepada Prabowo.

Saya katakan dari awal bahwa yang diucapkan adalah khayalan, karena saya yakin tidak ada orang yang beriman melakukan hal itu.

Kalau ditanya kepada Zulkifli Hasan tentang apa yang diucapkan, dia pasti menjawab “itu hanya sekedar bercanda”

Jawaban ini sama persis dengan jawaban orang munafik yang diabadikan di dalam Al Qur’an:

“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanya bersenda-gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya, kamu selalu berolok-olok?”. [At Taubah : 65]

Yang diolok olok oleh Zulkifli Hasan adalah dua hal yang diagungkan di dalam  sholat dan sholat itu sendiri adalah ritual  yang sakral dan merupakan salah satu rukun islam

Keutamaan lafazh amin.

1. Lafazh amin hanya untuk Umat Islam. Sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam:

“Tidak ada perbuatan yang membuat yahudi semakin hasud kepada kalian (para sahabat) selain salam dan ucapan amin.”_(HR Ibnu Majah 905 dan dishahihkan al-Alban)

2. Sebab terkabulnya  do’a (HR Muslim 931)

3. Sebab diampuni dosa (HR Muslim 942 dan HR Bukhari 780)

Keutamaan mengangkat jari telunjuk

Orang beriman ketika sholat diwajibkan untuk mengikuti cara sholat yang diajarkan oleh  Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. Kalau tidak maka sholatnya tidak sah. Temasuk diantaranya dengan mengangkat jari telunjuk ketika tahiyat.Kalau dengan sengaja mengangkat dua jari  maka sholatnya tidak sah.

Makna mengangkat jari telunjuk saat tahiyat ini tidak lain sebagai simbol untuk mengesakan Allah. Di mana jari telunjung diangkat menghadap kiblat, untuk menunjukkan bahwa hanya Allah, Tuhan Yang Mahaesa yang pantas disembah.

Berdasarkan uraian di atss Zulkifli Hasan sudah termasuk dalam kategori _istihza_ (memperolok ajaran agama). Orang yang melakukan istihza digolongkan sebagai orang munafik, kalau tidak segera berobat bisa jatuh kepada kekafiran.

Dari segi hukum positif yang berlaku di Indonesia bisa dikenakan hukum pidana karena telah melakukan penodaan agama.