Niat dan tekad kuat Djoni Toat. Tiada hari tanpa sosialisasi dan aksi. Demi kejaran harapan kelak bisa berkiprah di parlemen. Kursi DPR RI lewat Pemilu 2024 mendatang.
Dr. Djoni Toat Muljadi, SH, MM (59 tahun) siap berkompetisi di dapil Jabar 1. Meliputi Kota Bandung dan Cimahi. Dia mewakili Perindo, partai besutan Hary Tanoesoedibjo — pemilik sejumlah channel TV swasta.
Cukup alasan, Djoni ikut berlaga di ranah politik praktis. Kali pertama, dia terjun dalam kontestasi perwakilan rakyat. Cukup bekal jaringan bagi raihan suara. Pengalamannya membangun komunitas dan lingkup pergaulan. Memungkinkan jaringan cukup luas.
Sosok Djoni Toat pernah menjadi bagian depan dunia hiburan dan pentas musik di kota Bandung. Semasa magnet arena diskotik yang marak pada 1980 hingga 1990an. Dia tak terpisahkan dari keberadaan Studio East Entertainment Club yang sohor pada masa itu. Populer dengan sebutan SE yang berlokasi di Jl. Cihampelas Bandung.
Usai satu dekade dunia hiburan, Djoni merambah dunia lainnya. Tak kecuali, peran sosial kemasyarakatan. Peduli berbagi kepada sesama. Menyantuni warga yang membutuhkan bantuan. Puncaknya semasa terkungkung pandemi Covid-19 tahun 2020-2021 lalu.
Belakangan, Djoni berkhidmat sebagai advokat alias pengacara atau penasihat hukum. Utamanya advokasi bagi warga kurang mampu yang membutuhkan bantuan hukum.
Lincah pergaulan sosial, Djoni pun dikenal sebagai figur bersahaja. Tutur katanya tak menunjukkan gaya kota. Tak sungkan menyapa. Mudah pula disapa. Baginya, semua warga itu bersaudara. Ya, karena dia banyak bergiat di organisasi kemanusiaan.
Lewat lembaga legislatif, Djoni ingin lebih meningkatkan peran kegiatan kemanusiaan. Sebuah cita dan harapan bagi keberlanjutan bakti dan pengabdian masyarakat.
Jiwa nasionalis dan persaudaraan tak perlu diragukan. Bahkan ia memilih menjadi mualaf. Mengikuti dan melanjutkan jejak ayah, almarhum Ayahnya, H. Muhammad Amin Muljadi. Dikenal sebagai tokoh pembauran di Jawa Barat. Sang ayah, etnis Tionghoa yang berhasil memperkuat semangat persaudaraan. Beliau pendiri Keluarga Persaudaraan Islam (KPI) Jabar. Sebelumnya memutuskan menjadi mualaf, agar upaya pembauran akan lebih mudah melalui saluran keagamaan, juga seorang veteran dan dimakamkan di Taman makam pahlawan Cikutra Bandung.
Berbekal pengalaman di sejumlah organisasi sosial dan kemasyarakatan. Di antaranya masih aktif hingga sekarang. Antara lain Koordinator Baksos Masyarakat Tionghoa Peduli (MTP), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK ), Ketua Harian Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Jabar, Dewan Kehormatan PMI Kota Bandung, Pembina pada Yayasan Bandung Philharmonic (sejak 2019), Corona Diving Club (penasihat sejak 1998), Grup Tai Chi Qing Long Bandung (penasihat sejak 2018) dan anggota Lions Club Merdeka (sejak 2020).
Djoni mencatat prestasi mumpuni dalam pendidikan tinggi. Justru, setelah 23 tahun dari bangku SMAN 12 Bandung yang tamat 1983. Mulai 2006, kembali berselancar di jalur perguruan tinggi. Pilihannya Universitas Langlangbuana (Unla) Bandung. Empat tahun dilalui untuk gelar sarjana hukum pada 2010. Berlanjut pendidikan strata-2 Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pasundan Bandung, dengan gelar Magister Management pada 2012. Bahkan tiga tahun kemudian diraih gelar doktor atau S-3 bidang ilmu hukum pada 2015 dari Universitas Islam Bandung (Unisba) dgn IPK 3.98. Lengkap sudah latar pendidikan yang mengantarkan berprofesi sebagai advokat atau pengacara.
Bagi Djoni Toat, rasanya lebih dari cukup bekal untuk mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI 2024. Caleg mumpuni dengan latar pendidikan dan pengalaman organisasi sosial. Sejalan harapan kompetensi dan kapasitas yang seharusnya dimiliki calon legislator.***
@ iW
kontributor bandung