Videotron Anies yang di take down mendadak | IST
Videotron Anies yang di take down mendadak | IST

Abah Anies Deserves Better

Oleh: WA Wicaksono
Analis Iklan dan Pencitraan
Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Indonesia semakin menjadi sorotan publik, tidak hanya karena pertarungan politik yang semakin memanas, tetapi juga karena kontroversi yang mewarnai perjalanan kampanye yang dilakukan dan dialamai oleh setiap kandidat. Saat ini salah satu tokoh yang mendapat perhatian khusus adalah Anies Baswedan.
Baru-baru ini, mendadak videotron Anies persembahan relawan Kpopers AniesBuble dan Humanies di take down. Pendukung Abah Anies dari K-Popers ini patungan untuk pasang iklan di videotron, uangnya mereka kumpulkan dari patungan, kontraknya sepekan, namun baru sehari sudah ditakedown. Tentu saja kasus ini menjadi pusat perhatian dan dianggap menunjukkan adanya indikasi penyalahgunaan kekuasaan. Aksi ini menimbulkan kontroversi dan memicu tagar #AbahAniesDeservesBetter yang menjadi trending topik di media sosial. Bahkan materi video yang digagalkan ditayangkan di videotron justru viral dan tayang di berbagai platform sosial media.
Kasus take down videotron yang menampilkan Anies Baswedan dan diinisiasi oleh sejumlah Kpoper pendukungnya menjadi sorotan utama khalayak. Video tersebut dianggap sebagai bentuk ekspresi dukungan terhadap Anies dalam Pemilihan Presiden 2024. Dus take down terhadap videotron yang dirilis tersebut dipandang kontroversial karena menimbulkan indikasi penyalahgunaan kekuasaan, terutama mengingat Anies merupakan figur yang dianggap sebagai oposisi.
Anies Baswedan, sebagai figur yang memiliki popularitas tinggi di kalangan masyarakat, dihadapkan pada tantangan besar dalam menghadapi pejabat pemerintah, kontestan lain, bahkan juri atau wasit seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panwaslu yang dianggap tidak fair. Hal ini menciptakan narasi bahwa Anies harus menghadapi berbagai rintangan yang tidak hanya berasal dari rival politiknya, tetapi juga dari elemen-elemen di dalam pemerintahan yang mungkin memiliki kepentingan tertentu.

Mengapresiasi aksi dan pengorbanan relawan pendukungnya tersebut, Anies pun memberikan tanggapannya. Anies mengucapkan terimakasihnya yang tak terhingga sekaligus menyemangati mereka.  Seberapa pun besarnya tekanan penguasa, menurut Anies tekanan rakyat pasti akan lebih besar, begitu kira-kira tanggapan Anies, bijak.

Fenomena munculnya tagar #AbahAniesDeservesBetter di media sosial mencerminkan dukungan luas dari masyarakat terhadap Anies Baswedan. Tagar tersebut mencerminkan aspirasi untuk memberikan perlakuan yang lebih adil dan bermartabat terhadap seorang pemimpin yang dianggap memiliki kontribusi positif. Meskipun kontroversi seputar kasus take down videotron, tagar ini menciptakan gerakan solidaritas di kalangan pendukung Anies.
Pertanyaan yang muncul adalah apakah kasus take down videotron ini menunjukkan ketakutan pemerintah terhadap pencapresan Anies dan menjadi indikasi cawe-cawe pemerintah dalam Pemilihan Presiden 2024 sekarang? Meskipun sulit untuk membuat kesimpulan pasti, yang jelas kontroversi ini benar-benar menggugah kekhawatiran akan potensi penyalahgunaan kekuasaan demi kepentingan politik tertentu yang semakin vulgar dan kasar.
Dalam suasana politik yang semakin memanas, masyarakat perlu mengawasi dan mempertanyakan tindakan-tindakan yang dianggap mencurigakan. Kasus ini seharusnya menjadi panggilan untuk lebih meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam sistem politik, memastikan bahwa pemilihan presiden berlangsung adil dan demokratis.
Kasus take down videotron Anies Baswedan memunculkan berbagai pertanyaan mengenai integritas dan keadilan dalam proses Pemilihan Presiden 2024. Tagar #AbahAniesDeservesBetter mencerminkan harapan masyarakat akan perlakuan yang lebih baik terhadap seorang pemimpin yang dianggap memiliki kontribusi positif. Meskipun sulit mengukur sejauh mana indikasi cawe-cawe pemerintah, kasus ini memperkuat pentingnya mengawasi proses politik untuk memastikan keberlanjutan demokrasi yang sehat di Indonesia. Tabik.