Sutoyo Abadi : Kaum Pribumi Dalam Bahaya

JAKARTASATU.COM– Koordinator Kajian Merah Putih, Sutoyo Abadi mengatakan semua lengah terlambat dalam kealpaan panjang sejak UUD 45 diganti  dengan UUD 2002 diamandemen  terbuka gerbang masuknya penjajah gaya baru di Indonesia.

Agenda Cina sejak zaman Majapahit untuk menundukkan Nusantara, akhirnya menemukan momentumnya diberi karpet merah oleh Jokowi yang buta sejarah dan sama sekali tidak paham bahaya kuning dari utara.

“Boneka Oligarki menyamar paling Pancasilais, paling cinta NKRI, penjaga Bhineka Tunggal Ika, ternyata bandar melelang negara dengan semua sumber daya alam dengan dalih Proyek Strategi Nasional ( PSN ), merampas tanah dan mengusir warga pribumi dari tanah leluhurnya,” kata Sutoyo kepada wartawan Jakartasatu.com, Kamis (25/4/2024)

Ia mengemukakan “Sinyal sudah nyala, ada bahaya, adanya kekuatan sekelompok orang yang mengaku pejuang Pancasila bahkan ingin negara kembali ke UUD 45, nampaknya akan terseret arus besar dengan kekuatan bahaya kuning dari utara.”

“”Pilpres 2024 sudah sukses mereka kendalikan dan dikuasai dengan bermacam macan rekayasa Capres berhaluan sebagai boneka Cina harus menang. Cina mempunyai target mengambil alih NKRI dengan Presiden full etnis Cina pada Pilpres 2034, dengan kekuatan warga Cina di Indonesia sudah bisa mencapai 200 juta orang. Strategi awal  masuk ke Indonesia dengan dalih sebagai TKA.”, “ jelasnya.

Ciri khas Penguasa Cina kata Sutoyo, apabila penguasaan suatu negara seperti Singapura telah jatuh ke tangan mereka maka saat bersama kaum pribumi harus di musnahkan, setidaknya tidak akan pernah kaum pribumi  bisa kembali berkuasa.

Koordinator Kajian Merah  Putih ini menegaskan “Nasib kaum pribumi di Indonesia akan bernasib sama persis dengan Melayu Singapura diambil alih Cina secara konstitusional jalur pemilu. Singapura jatuh ke tangan Cina melalui Lee Kuan You dan kekuasaan Cina. Singapura tidak akan pernah  kembali ke tangan kekuasaan Melayu”

“Boneka Cina yang sempurna menyamar sebagai sosok merakyat, sederhana, jujur, bersih, mengayomi semua golongan, padahal aslinya sosok serigala berbulu domba,” ujarnya.

Sutoyo menegaskan “NKRI akan jatuh ke tangan Cina dengan proses yang sama, pengambil alihan kekuasaan dengan jalur konstitusional yang diamandemen oleh para bandit oligarki, preman pasar yang paling hebat memahami kedaulatan.”

Lanjutnya, “Pilpres 2024 strategi keberlanjutan Cina akan menguasai Indonesia  dengan full Genetik Cina menguasai NKRI  dengan Capres  dan Cawapres Prabowo – Gibran 2024-2029”.

“Suka atau tidak suka PS yang sejak awal untuk meraih kemenangan pada Pilpres 2024 lewat jalur makelar Jokowi dan Oligarki ada dalam bahaya. Saat yang tepat harus bisa keluar dari genggaman jerat politik meraka yang sangat besar,” tandasnya.

Sotoyo mengingatkan “Kekuatan pribumi harus diberi kesadaran yang mendalam bahwa posisinya dalam bahaya. Fakta atau realitas politik sistematis penguasaan Cina atas NKRI akan melenyapkan kedaulatan pribumi”

Lanjutnya, pengkondisian Indonesia full akan dikuasai Cina tidak boleh dianggap sepele, fakta pengusiran warga pribumi dari tempat tinggalnya karena akan ditempati warga Cina dengan dalih Program Strategis Nasional adalah fakta yang telah dan sedang terjadi

“Tidak ada jalan alternatif menghadapi situasi politik nasional gelap  sudah dikuasai Oligarki dan Cina, Pribumi harus melawan all out atau diam akan di musnahkan”, ” pungkasnya. (Yoss)