Demi Beli Lukisan Ambil Saja Uang Pajak Rakyat

JAKARTASATU.COM– Direktur CBA (Center For Budget Analisis) Ucok Sky Khadafi menyatakan para kepala daerah di Indonesia, ternyata punya darah, bukan darah yang amis tapi darah seni. Dengan alasan darah seni, pada tahun 2023 Kepala daerah ini berlomba – lomba menghabis – habiskan duit pajak hanya untuk membeli atau melakukan pengadaan lukisan sesuai selera mereka.

“Misalnya di pemerintahan kabupaten Wonosobo, melalui Sekda (Sekretariat Daerah) Bagian Umum, mereka tidak tanggung – tanggung berani begitu saja mengeluarkan duit sebesar Rp.42.201.177 hanya untuk Pengadaan Lukisan Bupati Wonosobo,” ungkap Ucok Sky kepada wartawan, Jakarta, Senin (7/5/2024).

Tambahnya, hal sama juga dilakukan Sekretariat Daerah Kabupaten Garut. Mereka juga melakukan pengadaan Lukisan Bupati Garut dengan menghabiskan anggaran pajak rakyat sebesar Rp.130.000.000

“Tapi yang Aneh dan janggal, anggaran pembelian lukisan antara Bupati Garut dan Wonosobo sangat jauh berbeda seperti perbedaan jarak antara bumi dan langit. Dimana lukisan bupati Garut itu lebih mahal daripada lukisan bupati Wonosobo,” ungkap Ucok keheranan.

Ia mengungkapkan tetapi kalau ke biro umum pemerintahan Jawa Timur, harga sebuah lukisan akan lebih murah, hanya dihargai sekitar Rp.17.500.000 Untuk satu buah. Dan Lebih murah lagi di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, harga untuk sebuah lukisan hanya sebesar Rp.6.171.600

“Maka dari itu, Kami dari CBA (Center For Budget Analisis) meminta kepada aparat hukum seperti KPK untuk menyelidiki anggaran lukisan seperti di Sekda Kabupaten Garut, sekda kabupaten Wonosobo, biro umum pemerintahan Jawa Timur, dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Provinsi Sulawesi Selatan,” desak Direktur CBA ini.

“Dan juga meminta kepada KPK dan Kajaksaan Agung, ketika melalukan pengeledahan di ruang – ruang tersangka koruptor jangan lupa ambil saja lukisan para lukisan koruptor tersebut. Karena sebuah lukisan dari koruptor sangat mahal anggarannya. Dan penjualan sebuah lukisan bisa jadi sebagai penerimaan negara,” tandasnya. (Yoss)