4 Timnas Terakhir Berebut Gelar Juara Piala Eropa 2024
Catatan: Imam Wahyudi (iW)
TIMNAS Spanyol, Prancis, Belanda atau Inggris yang bakal juara Piala Eropa 2024? Cuma timnas Inggris yang belum pernah raih predikat jawara. Kejuaraan resmi FIFA antarnegara Eropa kini merupakan episode ke-17. Digelar perdana 1960 dan bergulir setiap empat tahun.
Pertanyaan senada, antar tim mana bakal duel puncak di Stadion Olimpiade, Berlin, ibukota Jerman, Senin dinihari, 15 Juli awal pekan depan? Spanyol atau Prancis lawan Belanda atau Inggris. Dua pasang timnas itu akan lebih dulu beradu di babak semifinal pada 09 dan 10 Juli.
Apa hendak dikata, Jerman sebagai tuan rumah tak lanjut langkah. Tak cukup bekal pemegang rekor empat kali juara (1972, 1980 dan 1996) bersama Spanyol. Tak masuk “4 besar”. Timnas Spanyol pula harus bertanggungjawab bubarnya Jerman dari pesta yang belum bubar itu. Dihentikan 1-2 (1-1) lewat pertarungan panjang 120 menit babak perempatfinal. Bagai _real final_ Piala Eropa 2024.
Spanyol vs Prancis
Timnas Spanyol menjaga asa kejaran juara untuk kali ke-empat. Skuad Matador membuat kans lebih. Juara 1964, 2008 dan 2012 tak terkalahkan di fase grup. Meraih nilai sempurna sembilan dari tiga kemenangan. Kroasia 3-0, atas juara bertahan Italia 1-0 dan Albania 1-0. Memasuki babak sistem gugur, tentu lanjut menang atas Georgia 4-1 — sebelum lawan Jerman tadi.
Pada laga semifinal di Allianz Arena, Munchen, Rabu lusa (dinihari) — Spanyol tak diperkuat bek andalan Dani Carvajal yang kena kartu merah. Sejumlah pemain bintang siap tandang. Antara lain. Rodrigo Hernandez sebagai jangkar tengah, kapten Alvaro Morata, Lamine Yamal dan penyerang veteran, Joselu (33 tahun).
Sementara, tim Prancis arahan Didier Deschamps mengandalkan enam bintangnya. Gelandang veteran, N’Golo Konte, William Saliba, Ousmane Dembele, Eduardo Camavingan serta duet serang Antoine Griezmann dan kapten Kylan Mbappe.
Tim Les Bleus dua kali juara Piala Eropa 1984 dan 2000. Mau dong raih juara ketiga kali. Namun perjalanan kali ini tak semulus rivalnya Spanyol. Meski sama tak terkalahkan, Prancis mentok runner up grup-B di bawah Austria. Nilai akhir lima, dari sekali menang dan dua kali seri. Menang 1-0 atas Austria yang menjuarai grup. Lanjut draw lawan Belanda tanpa gol dan Polandia 1-1. Di babak knock down dibantu gol bunuh diri Belgia 1-0 pada lima menit terakhir. Terakhir mengusir unggulan lainnya, Portugal dengan adu penalti 5-3 — setelah bermain 120 menit tanpa gol.
Catatan head to head lawan Spanyol, dalam lima perjumpaan — Prancis berbagi dua kemenangan dan sekali seri. Dalam waktu berbeda, dengan materi dan pelatih yang beda pula — hasil olahan bakal menentukan salah satu di antara timnas rebut tiket final.
Inggris vs Belanda
Timnas Inggris, juara Piala Dunia 1966 — justru tak pernah menjuarai daratan Eropa. Pasti berambisi rebut juara untuk kali pertama. Pelatih Frank Lampard mematok target juara. Rivalnya, Belanda pernah sekali juara Piala Eropa 1988. Perjumpaan semifinal di Dortmund, Kamis, 10 Juli.
Kedua timnas tak mulus jalan fase grup. Meski tak pernah kalah, dan menjuarai grup-C dengan nilai 5. Sekali menang atas Serbia 1-0 dan dua kali draw 1-1 lawan Denmark dan Slovenia tanpa gol. Di babak “16 besar” mengalahkan Slowakia 2-1 hingga menang adu penalti 5-3 (1-1) lawan Swiss.
Timnas Inggris nyaris tersandung di “perempat-final”. Swiss melawan dan unggul lebih dulu lewat gol Breel Embolo menit-75, sebelum lima menit berselang — Saka menyamakan skor 1-1 untuk Inggris. Putusan adu penalti, setelah extra time 2 x 15 menit. Inggris beruntung menang 5-3.
Harus susah payah menuju semifinal. Namun harapan disandarkan pada deretan pemain utamanya. Antara lain kapten Harry Kane, Declan Rice, Jude Bellingham, Bukayo Saka, Phil Foden dan Alexander-Arnold.
Timnas Belanda pun terengah-engah. Lolos “16 besar” lebih keberuntungan. Cuma posisi-III grup-D menjadi “4 terbaik” di antara hasil enam grup. Satu-satunya tim posisi-III yang lolos hingga semifinal. Juga satu-satunya grup yang meloloskan dua tim sekaligus ke babak semifinal, bersama Prancis. Sebaliknya, Austria yang menjuarai grup sudah tersisih.
Pada “16 besar”, Belanda menggeliat. Bangkit dengan tiga gol tanpa balas atas Rumania. Selanjutnya kembali lucky time lewat gol bunuh diri pemain Turki, Muldur menit-76. Belanda tertinggal 0-1 gol Akaydin dari Turki, sebelum menyamakan skor menit-70 hasil tendangan de Vrij.
Pasukan arahan pelatih legenda Ronald Koeman yang semula tak difavoritkan, kadung melangkah jauh. Harapan kali kedua juara Piala Eropa. Andalan pun diarahkan kepada Cody Gakpo yang memimpin top scorer dengan tiga gol. Gakpo tak sendiri. Ada tiga pemain lainnya yang sama menoreh tiga gol. Georges Mikautadze (Georgia), Jamal Musiala (Jerman) dan Ivan Schranz (Slovakia). Praktis sudah gugur bersama timnya, kecuali Gakpo masih berpeluang menambah gol.
Selain sang penyerang Gakpo, Belanda punya tiga andalan lainnya. Adalah Tijjani Reijnders, Memphis Depay dan Xavi Simon. Pun dalam lima pertemuan terakhir, tim oranye unggul tiga kali menang atas Inggris. Selebihnya sekali seri dan sekali kalah. Perebutan tiket final Inggris vs Belanda, tak cukup disebut pertarungan antara juara Piala Dunia 1966 lawan jawara Piala Eropa 1988.*
– jurnalis senior di bandung.