Spanyol Pecahkan Rekor
4 Kali Juara Piala Eropa

Catatan: Imam Wahyudi (iW)

Timnas Spanyol unjuk juara sejati Piala Eropa 2024. Berhasil pecahkan rekor juara untuk ke-empat kali. Rivalnya, Inggris harus kembali menunda harapan _football is coming home_.

Juara sejati, Spanyol praktis tak terkalahkan dalam tujuh tanding yang harus dimainkan. Laga final di Stadion Olimpiade, Berlin, Jerman — dengan tiket masuk antara Rp 25 hingga Rp 290 juta itu — menjadi milik tim merah arahan Luis de la Fuente. Menang 2-1 (0-0). Juara Piala Eropa 2024 yang merupakan ediksi ke-17, sejak digelar 1960.

Timnas Inggris dipaksa mengulang hasil negatif dalam dua kali finalis secara berurutan. Pada episode terakhir 2020, Inggris menyerah lawan Italia lewat adu penalti 2-3 (1-1). Kala itu, final digelar lebih lambat setahun, karena pandemi covid-19. Inggris menjadi tuanrumah di Stadion Wembley, London, 11 Juli 2021.

Tim Gareth Southgate layak menempati _runner up_, sejalan langkahnya di putaran final Piala Eropa 2024 ini. Terhibur raihan pencetak gol terbanyak, Harry Kane (tiga gol).

Sebaliknya, Spanyol kian mengukuhkan singgasana di benua biru itu. Berbekal predikat satu-satunya tim Eropa yang memenangkan empat final berurutan, Piala Eropa dan Piala Dunia. Mengawinkan gelar juara Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010 hingga mempertahankan Piala Eropa pada 2012. Sebelumnya, Spanyol sudah menjajal juara untuk kali pertama pada edisi kedua Piala Eropa 1964.

Timnas Spanyol juga pecahkan rekor, juara kali keempat Piala Eropa. Meninggalkan Jerman pemegang tiga kali juara dalam dua episode terakhir. Andalan serang, Rodri (meski diganti Zubimendi menit-47) terpilih Pemain Terbaik dan Lamine Yamal (17 tahun) sebagai Pemain Muda Terbaik

The Three Lions mampu menahan tekanan Spanyol selama 45 menit pertama. Namun baru dua menit babak-II, Inggris dikejutkan gol Nico Williams. Gol keunggulan Spanyol itu ada peran umpan si muda Yamal. Tembakan gesit kaki kiri Nico, menyilang menembus gawang Pickford.

Pelatih Southgate menarik Harry Kane dengan penyerang pengganti Ollie Watkins menit-60. Juga beberapa pemain lainnya untuk perkuat serangan. Mainoo digantikan Palmer. Taktik ini berhasil. Palmer cetak gol menit-73, menyamakan skor 1-1.

Bermula dari manuver Buyako Saka di sayap kanan. Mengumpan Bellingham yang berlanjut umpan tariknya dituntaskan Palmer. Tendangan sedengkul melewati kaki tiga pemain belakang Spanyol, yang menutup pandang kiper Unas Simon.

Hal serupa juga dilakukan pelatih Spanyol, Fuente. Menarik Alvaro Morata di sektor penyerang yang juga kapten tim. Digantikan Oyarzabal menit-68. Sukses gol lewat Oyarzabal itu pada menit-86. Memanfaatkan umpan Cucurella, sundulannya menggetarkan gawang Inggris. Tersisa empat menit waktu normal dan _injury time_ empat menit lainnya, tak cukup waktu bagi tim Inggris. Tim merah Spanyol merayakan kemenangan.

Berikut daftar juara Piala Eropa:
1960 – Uni Soviet; 1964 – Spanyol; 1968- Italia;1972 – Jerman Barat; 1976 – Cekoslowakia; 1980 – Jerman Barat; 1984 – Prancis; 1988 – Belanda; 1992 – Denmark; 1996 – Jerman; 2000 – Prancis; 2004 – Yunani; 2008 – Spanyol; 2012 – Spanyol; 2016 – Portugal; 2020 – Italia; dan 2024 – Spanyol.*

– jurnalis senior di bandung