JAKARTASATU.COM– Ibu Kota Nusantara (IKN) ambisi pribadi Jokowi. Demikian kata pengamat Muhammad Said Didu.
Didu mengatakan demikian bukan tanpa alasan. Ada beberapa alasan Didu mengatakan itu. Pertama mengapa IKN ambisi Jokowi karena menurutnya tidak ada dalam visi misi pasangan Jokowi-JK.
Kedua, karena tidak ada dalam RPJMN 2014-2019. Ketiga, karena tidak pernah ada dalam hasil sidang kabinet.
Keempat, mengapa IKN disebut sebagai ambisi Jokowi karena hanya ada dalam pidato kenegaraan 16 Agustus 2019. Terakhir atau kelima, karena UU IKN dipaksakan agar bisa dibiayai lewat APBN.
Didu mengungkap hal itu ketika merespons salah satu warganet yang menyinggung dua sisi respons mengenai kebijakan IKN.
“Serba salah jadi Jokowi. Kalau diklaim IKN gagasan Jokowi sbg legacy Jokowi. Nanti dituding pula ugal2an dg kekuasaan. Disampaikan yg sebenarnya IKN keputusan bersama Pemerintah& wakil rakyat, dituduh pula ada bangke gajah yg ditutupi. Anies anies, … eh pak Said, pak Said,” tulis akun @ferrykoto.
Jokowi sendiri jika dicuplik mengatakan bahwa keputusan pindah ibu kota bukanlah kemauan presiden. Kebijakan pindah ibu kota kata dia keputusan dari seluruh rakyat Indonesia. (RIS)