JAKARTASATU.COM – Desa Jatiluwih, dengan pendampingan dari Politeknik Internasional Bali (PIB), berhasil meraih apresiasi khusus sebagai Desa Wisata Digital Friendly dalam ajang DEWIKU 2024, yang berlangsung pada 21 November 2024 di Grand Hyatt, Jakarta.
DEWIKU merupakan kompetisi inovasi model bisnis desa wisata yang bertujuan untuk mendukung akselerasi pengembangan sektor pariwisata nasional. Program ini diinisiasi oleh Bank Indonesia bersinergi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) yang tergabung dalam Sekretariat Bersama (Sekber) Pariwisata. Kompetisi ini terbuka untuk para akademisi, pelaku/pengelola desa dan pemerhati desa wisata untuk berinovasi bersama membangun desa wisata yang kreatif, unggul, dan inklusif.
Program Kompetisi Model Bisnis DEWIKU merupakan inisiatif yang didesain untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata nasional yang inklusif. Kompetisi ini, diharapkan dapat mendorong lahirnya inovasi model bisnis yang dapat mempercepat perkembangan Creative Entrepreneurship di desa wisata.
Bagi peserta kalangan akademisi, kompetisi ini bermanfaat untuk mengaktualisasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Memberikan pengetahuan dan keterampilan pengembangan desa sebagai wujud pengabdian masyarakat. Mengimplementasikan ide atau inspirasi pengembangan desa wisata dan ekonomi kreatif. Mendorong kolaborasi pentahelix, kolaborasi antara akademisi, pengelola desa, pelaku usaha, serta pemerintah daerah. Serta mengaplikasikan teori dalam konteks nyata, serta meningkatkan pemahaman implementasi teori dan kualitas pedagogik.
Sedangkan untuk desa wisata, kompetisi ini bermanfaat untuk terciptanya model bisnis yang inovatif guna meningkatkan pendapatan, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan. Peningkatan visibilitas desa wisata, dengan adanya kesempatan memperkenalkan desa wisata secara lebih luas.Terciptanya kolaborasi antara desa dan akademisi untuk mendukung pengembangan desa wisata secara holistik. Serta
pendampingan intensif dalam mengembangkan desa wisata yang inovatif, kreatif dan unggul.
Dari 150 peserta desa wisata seluruh Indonesia, Jatiluwih menonjol melalui inovasi Agriventures Jatiluwih. Program ini, hasil kolaborasi dengan PIB, memperkenalkan teknologi AR untuk menjelajahi sistem Subak, workshop pembuatan produk lokal, dan merchandise interaktif.
Penghargaan ini membuktikan kontribusi PIB dalam mendorong transformasi digital dan pelestarian budaya melalui pariwisata.
Belum lama sebelumnya, Desa Jatiluwih juga berhasil meraih penghargaan sebagai salah satu destinasi pariwisata terbaik dunia dari UNWTO (United Nations World Tourism Organization). PIB turut mendukung pencapaian ini melalui berbagai program Pengabdian kepada Masyarakat yang berfokus pada keberlanjutan diantaranya: Merencanakan masterplan keberlanjutan pariwisata untuk menjaga harmoni budaya, lingkungan, dan ekonomi lokal. Mendukung pelestarian sistem irigasi Subak sebagai warisan budaya UNESCO melalui inovasi Agriventures Jatiluwih. Serta mendorong pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan dan workshop kreatif.
Berbagai program pelatihan UMKM dan kerjasama dengan Politeknik Internasional Bali telah memperkuat inovasi pangan lokal, meningkatkan daya saing pariwisata berkelanjutan di Jatiluwih. |RLS-JAKSAT