William Yang, Pakar Analis Financial/ FOTO AM-JAKSAT William Yang, Pakar Analis Financial/ist

WASPADA 2025, KITA TERLALU FOKUS PADA CHINA

Oleh : William Win Yang
Business Strategist – Ketua KOMPTAP Digitalisasi UMKM KADIN Indonesia – Pengarang buku bisnis best seller

China begini.. China begitu… China dumping… China oversupply… dia membuat negara-negara bangkrut… dan mari kita menerapkan tarif bagi mereka… adalah sebuah narasi yang berulang-ulang terus seperti radio rusak… hal tidak 100% salah, namun kita tampaknya terlalu fokus kesana, hingga mengabaikan bahaya yang sebenarnya.

Mari kita amati lebih jelas secara keseluruhan.

Narasi yang beredar adalah :

1. China begitu efisien, hingga mampu memproduksi barang dengan sangat murah dan dengan kualitas yang tinggi pula.
2. Mematikan industri Amerika
3. Kemudian Amerika memberlakukan tarif yang menyebabkan harga barang China mahal
4. Kemudian karena China tidak bisa mengekspor ke USA dia akan mencari pasar lain untuk menampung hasil produksinya yang berlebihan itu
5. Mereka akan meluncur ke Eropa, kemudina karena takut Eropa melakukan sangsi dagang juga ke China
6. Mereka harus mencari pasar lagi, yang mana adalah Asia dan Afrika. Salah satunya adalah kita di Indonesia ini.
7. Dan kita juga takut kebanjiran produk China yang murah, maka kita ikut diberlakukan tarif… dan biar sajalah sana si China itu kesusahan sendiri… (yes, kita manusia egois yang peduli pada diri sendiri. Peduli apa sama orang)

Tanpa disadari, seluruh dunia ini sudah saling melekat, yang mana kerusakan itu bisa menyebabkan kerusakan juga pada kita…. Jadi apa yang tidak kita lihat?

8. China akan membalas USA dengan menerapkan tarif bahkan melarang masuknya produk USA dan semua orang yang memberlakukan tarif pada mereka (mari fokus pada USA saja)
9. Keputusan China ini akan mematikan para petani USA
10. Efeknya, petani USA harus mencari pasar untuk melempar produk mereka, sama seperti perusahaan China yang terdesak itu (karma oh karma)
11. Pada tahun ini, China sudah mengurangi impor produk pertanian AS lebih dari separuhnya, yang mulai membangkrutkan petani-petani AS. Kenapa? Karena China adalah pasar terbesar mereka. Para petani USA yang ironisnya memilih Trump, selama ini menjadi kaya raya dengan memproduksi hasil pertanian secara masif, karena yakin bahwa China pasti membeli produk mereka berapa pun jumlahnya. Dengan tidak terkuncinya keran impor ini oleh pemerintah Tiongkok, mereka bersama-sama bangkrut.
12. Lalu apa yang akan dilakukan pemerintah USA ? sama seperti China, mereka akan meluncur ke pasar lain, dan kita adalah salah satunya…

Lalu apa yang akan terjadi? Sederhana : produk pertanian USA, kemudian disusul negara-negara lain (yang ikut memberikan sangsi pada China, akan membanjiri negara kita. Dan bersaing dengan petani-petani kita. Sebutlah : Gula, jagung, terigu, padi (yes, amerika memproduksi padi di Arkansas , Louisiana, dan California), kedelai, minyak kedelai, daging sapi, daging babi, daging ayam, produk susu, kacang tanah, kentang, dan lain sebagainya…

Mari kita bandingkan import kita dari China dan USA :

1. Dari China kita mengimport mainan, teknologi, peralatan elektronik, dan gadget yang aneh-aneh, yang tidak mampu, atau tidak mau kita produksi sendiri. Yang kemudian produknya membanjiri seluruh pelosok negri dengan dijual melalui Shopee, Tokoped, Tiktok, dan lain sebagainya… produk-produk macam ini, meskipun membuat neraca perdagangan kita jomplang, tidak serta merta mematikan pemain lokal kita. Karena para pabrikan kita yang memproduksi barang-barang macam itu sudah lama bangkrut, dan pemain baru tidak ada yang berminat membangun pabrik serupa. Kalaupun ada sudah sesak nafas dan jumlahnya keciiiiiillllll sekali. (kecuali produk tekstil ya).

2. Sedangkan produk dari USA, selain itu pasti akan membuat neraca perdagangan kita jomplang, produk-produk itu secara langsung akan bersaing dengan petani-petani dan peternak kita, yang sangat beresiko membangkrutkan mereka.

-ii-

Mari kita soroti pelan-pelan :

Apa yang kita inginkan?

1. Tentunya kita ingin rakyat sejahtera. Dan syarat kesejahteraan itu adalah ekonomi kita harus sehat, kalau perlu hebat.
2. Lalu apa syarat ekonomi kita bisa hebat? Sederhana : banyaknya kelas menengah
3. Kenapa kelas menengah harus banyak? Karena merekalah yang menggerakan ekonomi kita. Bukan kelas atas, bukan kelas bawah. Merekalah yang membayar pajak paling besar, merekalah yang membeli produk-produk, merekalah yang mengunjungi café-café, meramaikan restoran-restoran, memenuhi tempat-tempat wisata untuk healing-healing, membeli rumah-rumah, membeli kendaraan-kendaraan bermotor, mereka jugalah yang mencicil pinjaman ke bank, dan lain-lain, yang intinya, merekalah penggerak ekonomi. Kenapa bukan kalangan atas? Karena mereka terlalu sedikit (berapa sih makanan yang bisa kita telan? Atau rumah yang bisa kita tinggali? Ya segitu aja kan). Sedangkan kelas bawah… yah mereka hanya fokus bertahan hidup, membeli produk-produk kebutuhan pokok saja, dan sangat berhemat. Kalaupun jumlah mereka mungkin banyak, hampir tidak ada keuntungannya bagi perekonomian.
4. Jadi intinya kita menginginkan kelas menengah yang jumlahnya banyak untuk membuat negara kita berfungsi. Terutama karena kita membutuhkan uang yang sangat banyak untuk membangun IKN.

Apa yang kita hadapi?

1. China dan USA berusaha memasukan produknya ke negara kita
2. Barang-barang itu, yang kemungkinan besar lebih murah dan lebih bagus dari produk kita, akan bersaing dengan produk lokal, yang jelas akan membuat neraca perdagangan kita jeblok, dan tentu saja pemerintah akan mencoba melawannya. Baik dengan menaikkan tarif, atau paling ekstrim dengan melakukan embargo
3. Tiongkok dan AS beserta sekutu-sekutunya yang ikut mengenakan tarif pada Tiongkok, akan berusaha dengan segala cara untuk masuk ke pasar kita yang sangat besar. Tidak lain dan tidak bukan, tentu saja agar rakyat mereka sendiri bisa menjual dan menjadi sejahtera.
4. Tiongkok mungkin akan memberikan iming-iming subsidi dan investasi (karena uang mereka memang banyak).
5. China mungkin akan menjadi yang terdepan memenuhi syarat-syarat yang kita ajukan, seperti TKDN (Tikngkat Kandungan Dalam Negri), seperti membuat pabrik perakitan, dan investasi. Hal yang sangat mungkin mereka lakukan dengan mudah, karena mereka memproduksi segala-galanya di negara mereka. Yang artinya, dalam negri bisa memproduksi spare part- spare part yang sulit, sedangkan di Indonesia hanya ada pabrik perakitannya. Dan ini terbukti dengan pabrik HP asal China yang paling dulu berinvestasi di pabrikan disini.
6. Mereka juga tidak akan takut memberi pinjaman besar pada kita untuk infrastruktur dan lain-lain. Seperti program Belt and Road, karena ujung-ujungnya, peralatan untuk membangunnya akan diimpor dari negara mereka juga. Ini adalah mereka yang paling murah.
7. Sedangkan Amerika, karena tidak memiliki keunggulan seperti China, mereka tidak mungkin bersaing disana. Bahkan saat Presiden Biden ingin meluncurkan program pesaing Belt and Road nya Tiongkok, mereka tidak bisa melakukannya, dan hanya menyarankan bank investasi seperti JP Morgan dan Goldman Sachs untuk mengambil alih peran pemerintah (lucu).
8. Jadi Amerika, kemungkinan memaksa produknya masuk ke Indonesia dengan menggunakan kemampuannya untuk mengancam, membully, dan pasukan intelejennya yang mungkin sudah merambah ke seluruh penjuru Indonesia.

Analisa hubungan dengan China

1. Berdasarkan apa yang ada, membanjirnya produk China ke Indonesia mungkin untuk sekian lama malah memberikan keuntungan bagi Indonesia
a. Para pedagang online akan memiliki banyak produk untuk dijual
b. Masyarakat yang konsumtif akan berbelanja, mungkin melebihi kemampuan mereka dengan berhutang
c. PDB dari para pedagang kecil online akan meningkat
d. Kelas menengah akan meningkat
e. Pembayar pajak akan meningkat
f. Desakan bagi pemerintah untuk mengeluarkan pajak-pajak baru yang aneh-aneh akan berkurang
g. Namun tentu saja, dalam jangka panjang kurang bagus, karena neraca perdagangan kita yang jomplang akan membuat nilai mata uang kita terus melemah, sementara kita semakin bergantung pada China.
H. Tapi bukankah kita sudah ada solusinya dengan TKDN? Dan China tampaknya dengan senang hati memenuhi syarat TKDN yang kami minta. Yang mana, ini akan menahan kejomplangan neraca perdagangan kita dan mereka.
2. Melakukan eskalasi perang dagang dengan Tiongkok secara jangka pendek, menengah, dan panjang mungkin akan memberikan dampak yang sangat berbahaya bagi perekonomian
A. Dari jangka pendek, harga-harga akan langsung mahal, membuat daya beli kita melemah, kita akan semakin berhemat. Artinya, para pedagang akan melihat pembeli yang lebih sedikit bagi produk mereka, yang efeknya mereka akan berhemat. Dan cara berhemat paling instan adalah dengan memecat karyawan. Artinya, si karyawan akan semakin berhemat…. Dan terus begitulah lingkaran setan deflasi akan membawa perekonomian kita terus menyusut ke bawah.
B. Dalam jangka menengah dan panjang, Tiongkok akan membalas dengan mengenakan tarif untuk produk kita, yang efeknya akan membuat produk kita menjadi mahal dan mengurangi permintaan terhadap produk kita, terutama hasil laut dan buah-buahan tropis. Yang kemudian membuka celah pemain baru dari Afrika (yes Afrika sekarang sudah semakin kaya) untuk mengisi kekosongan itu. yang dampaknya di masa depan celah itu mungkin tidak akan mampu kita tutupi lagi.
C. Dalam jangka panjang, Tiongkok mungkin akan berhasil membiakan produk tanaman tropisnya sendiri. Entah di Afrika atau di China sendiri. Bukankah itu yang selama ini mereka berhasil lakukan? Padang gurun jadi perkebunan, microchip dibuat sendiri, dan berbagai rekayasa genetika lainnya. Yang artinya peluang produk kita untuk masuk kesana semakin sempit saja.

Analisa hubungan dengan USA dan konco-konconya.

1. Membanjirnya produk pertanian mereka ke negara kita yang mana bersaing langsung dengan para petani dan perkebun kita yang relatif lebih payah dari mereka, ditambah banyaknya pungli dan biaya-biaya yang tidak terduga, tentunya sekali lihat sangat berbahaya.
a. Petani dan peternak produknya bisa tidak laku (masih ingat kasus para peternak yang membuang hasil susunya yang tidak laku karena kalah bersaing dengan susu import?)
b. Mereka yang kalah, dalam waktu singkat bisa bangkrut, dan hanya bertahan melalui subsidi. Tapi dari mana uangnya untuk mensubsidi mereka?
C. Kalaupun ada, mau sampai kapan?
D. Kalaupun berhasil (misalnya produk food estate kita sukses), tentunya USA dan konco-konconya tidak akan membuat rela produk lokal kita menggeser kedigdayaan produk mereka. Dan bisa ditebak, mungkin mereka akan melakukan berbagai operasi intelejen untuk menjegalnya. Entah dengan menejelek-jelekan produk kita, membuat tarif atau persyaratan yang tidak masuk akal, atau membayar ormas untuk membuat kekacauan, atau apalah itu yang mungkin kita tidak mampu berpikir sekarang.

2. Mencoba mencegah produk mereka masuk juga beresiko. Mengingat kemampuan mereka untuk membully, mengancam, dan memaksakan perjanjian tidak adil terhadap negara-negara dunia. Gambar berikut ini menunjukkan bahwa mereka boleh menyusahkan orang, tetapi orang tidak boleh membalas. Kalau balas, adalah orang jahat.

3. Belum lagi operasi intelejen mereka yang konon sudah merambah keseluruh pelosok negri seperti kanker stadium 7. Contoh :
a. Misalkan saja aliran dana keuangan para pejabat kita terpantau secara diam-diam oleh Amerika, melalui penggunaan kartu Visa dan Mastercard. Ada pejabat yang secara cita-cita ingin berbakti bagi rakyat, tapi kemudian melakukan kesalahan kecil karena bertransaksi di tempat hiburan yang ada murahnya, dan ini terpantau oleh transaksinya di Mastercard (misalnya). Kemudian intelejen diutus untuk membuntutinya, dan memfoto dia sedang sama-sama pelacur. Besoknya dia diperas untuk nurut
b. Atau istri pejabat yang ketahuan suka bermewah-mewah. Belanjanya dipantau melalui transaksinya di Visa, kemudian diutus agen untuk mendekatinya dan menyuapnya dengan barang-barang yang dia sukai
c. Atau bisa juga membangkitkan kembali kebencian anti Cina, hingga apapun yang dilakukan Cina harus dianggap jelek, karena mereka mendapat untung. Tapi semua yang dilakukan musuh Tiongkok jadi baik, walaupun merugikan, karena permusuhan itu merugikan Tiongkok (walau merugikan kita juga)
d. Dan lain sebagainya.

4. Mencoba lawan mereka? Apakah berani? Yakin kamu bersih? Kalaupun bersih, yakin kamu mampu? Mungkin aja orang-orang di posisi strategis sudah jadi orangnya. Dan kamu akan dikeroyok ramai-ramai, kemudian diisi yang bukan-bukan, lalu dibuang. Atau mungkin mereka bisa menciptakan perang di kawasan? Bukankah pangkalan militer mereka mengepung kita?

5. Namun demikian, kalaupun menurut dan patuh, bukannya tidak mungkin kita menjadi orang pertama yang diterkam olehnya. Bukankah si paman sam ini memiliki reputasi tidak segan-segan menelikung sekutunya sendiri? Seperti pepatah berikut ini :

Menjadi musuh Amerika itu berbahaya
Tapi menjadi kawannya adalah fatal

~Henry Kissinger~

6. Namun demikian, membanjirnya produk pertanian dan peternakan dari barat itu, bukannya tanpa dampak positif.
A. Harga makanan mungkin jadi murah, meski beresiko membangkrutkan para petani
b. Dan ingatkah kita ada program makan siang gratis? Yang katanya modalnya hanya Rp.10.000 per porsi (belum termasuk kalau disunat siluman). Mungkin saja bisa dipenuhi dengan impor ini

Pada akhirnya, apa yang ingin saya sampaikan? Saya hanya menyampaikan analisa. Dengan harapan kita tidak hanya fokus pada satu titik, tapi juga melihat masalah secara keseluruhan, dan potensi risiko yang mungkin kita hadapi. Karena dari apa yang saya baca di media, sepertinya negara kita terlalu fokus mengantisipasi Tiongkok, tapi lupa menganalisis ancaman lainnya, dan banyak rencana kebijakan di media yang kurang mempertimbangkan faktor risiko dari tindakan mereka. Dan semoga 2025 menjadi tahun penuh kemakmuran bagi Indonesia.***