JAKAARTASATU.COM – Survei terbaru yang dilakukan oleh Consensys bekerja sama dengan YouGov mengungkapkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap aset kripto. Angka ini naik sebesar 4% dibandingkan tahun sebelumnya, menempatkan Indonesia sejajar dengan Korea Selatan sebagai negara dengan tingkat kesadaran kripto tertinggi kedua di Asia, setelah Turki.
Meskipun demikian, peningkatan kesadaran ini tidak diiringi dengan peningkatan pemahaman yang signifikan. Sebanyak 63% responden mengaku masih kesulitan memahami konsep dasar kripto dan teknologi blockchain yang mendasarinya. Temuan ini menjadi sorotan bagi pelaku industri kripto, termasuk Tokocrypto, yang melihat potensi besar dalam pasar Indonesia namun dihadapkan pada tantangan edukasi.
Edukasi Jadi Kunci Adopsi Massal
VP PR & Marketing Tokocrypto, Rieka Handayani, menekankan pentingnya edukasi dalam mendorong adopsi kripto di Indonesia. “Meskipun minat masyarakat terhadap kripto semakin besar, rendahnya tingkat pemahaman menjadi hambatan utama,” ujar Rieka. Ia menambahkan bahwa generasi muda, khususnya yang berusia 18 hingga 35 tahun, merupakan kelompok yang paling aktif dalam transaksi kripto.
Pendidikan memang menjadi fondasi yang kokoh dalam investasi kripto. Sifat pasar yang volatile dan kompleks menuntut pemahaman mendalam tentang teknologi blockchain, analisis pasar, dan berbagai aspek teknis lainnya. Namun, edukasi semata tidaklah cukup.
“Pengalaman, baik dari keberhasilan maupun kegagalan, juga berperan penting dalam membentuk seorang investor yang cerdas. Pengalaman mengajarkan kita untuk mengambil
keputusan yang lebih baik dan mengidentifikasi peluang serta risiko yang tersembunyi,” jelas Rieka.
Selain itu, penting untuk selalu mengikuti perkembangan terbaru di dunia kripto. Pasar ini dinamis dan terus berubah, sehingga informasi terkini adalah kunci untuk membuat keputusan investasi yang tepat. Dengan menggabungkan edukasi, pengalaman, dan informasi terkini, investor dapat meningkatkan peluang sukses mereka dalam berinvestasi di aset kripto.
Untuk mengatasi tantangan ini, Tokocrypto berkomitmen untuk menyediakan edukasi yang mudah diakses melalui berbagai program seperti Tokocrypto Academy dan Crypto Class.
Program-program ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang kripto, mulai dari konsep dasar hingga strategi investasi, secara gratis.
“Dengan memberikan edukasi yang berkualitas, kami berharap dapat membantu masyarakat memahami potensi dan risiko dari investasi kripto,” tambah Rieka. “Edukasi yang baik akan
membekali masyarakat dengan pengetahuan yang cukup untuk membuat keputusan investasi yang bijak.”
Tantangan dan Peluang
Peningkatan kesadaran masyarakat akan kripto membuka peluang besar bagi pertumbuhan industri ini di Indonesia. Namun, tantangan dalam hal edukasi masih perlu diatasi secara serius.
Pelaku industri, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya perlu bekerja sama untuk menciptakan ekosistem kripto yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan semakin banyaknya platform dan layanan yang mendukung transaksi kripto, serta dukungan regulasi yang semakin jelas, diharapkan adopsi kripto di Indonesia akan terus meningkat. Namun, kesuksesan jangka panjang dari industri ini sangat bergantung pada keberhasilan dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat. |WAW-JAKSAT
SAATNYA KITA HARUS PERANG
Sutoyo Abadi
Kita harus perang : _"manusia keluar dari perang dalam kondisi akan lebih baik, kuat untuk kebaikan ataupun kejahatan"_ ( Friderich...
JAKARTASATU.COM- Pembatasan penggunaan media sosial (medsos) di bawah umur didukung Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI singgung negara liberal Australia yang lebih dahulu membatasinya.
“Negara Australia...
Purnawirawan TNI Banten Menuntut Kapolri Tangkap Aguan dan Hentikan Proyek PIK-2 Di Wilayah Banten
Oleh : Ahmad Khozinudin, S.H.
Advokat
Koordinator TIM ADVOKASI MELAWAN OLIGARKI RAKUS PERAMPAS...
Partai Ummat Dukung Ide Presiden Prabowo Kepala Daerah Dipilih DPRD
JAKARTASATU.COM-- Partai Ummat mendukung gagasan Presiden Prabowo Subianto mengenai wacana kepala daerah seperti gubernur, bupati...
Gibran Rakabumi Raka Bin Joko Widodo Anti Pancasila?
Damai Hari Lubis
Pengamat Hukum & Politik Mujahid 212
(Ikhtisar, Pejabat publik apapun andai berperilaku biadab bukan Pancasilaisme)Teladani falsafah...