JAKARTASATU.COM — Soal Cacing sutra adalah jenis cacing kecil yang biasa hidup di lingkungan berair, seperti sungai, kolam, atau saluran irigasi. Nama “cacing sutra” dikenal juga sebagai Tubifex diberikan karena tubuhnya yang halus dan menyerupai sutra.
Nah Pagi ini saya berjumpa pak Amarullah (73) yang sudah hampil 25 tahun budidaya Cacing Sutra. Ia awalnya hanya mengambil bibit Cacing sutra ini dan lalu berbudidaya Cacing sutra. “Awalnya saya hanya mengikuti kawan yang lebih lama, kini saya budidaya dan memngambil bibitnya, hampil semua empan yang ada di Jakarta,” kisahnya disaat kami temui di Tanam Dadap Kebagusan Jakarta Selatan, Jumat, 27 Desember 2025.
Sebenarnya Amarullah tinggalnya cukup jauh dari kawasan kebagusan, ia tinggal di kawasan Depok dekat Matoa tapi baginya berburu Cacing yang dibudidayakan dengan mudah, terutama untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan yang dijualnya sudah bagian hidupnya. Ia budidaya yang biasanya berupa lahan kolam dangkal dengan aliran air yang lambat dan lumpur organik sebagai substrat. “Ini saya jalani dan sampai kini,” lanjutnya.
Ciri-ciri Cacing Sutra dan kegunaannya, Ukuran dan Bentuk: Panjangnya sekitar 1–3 cm, dengan tubuh tipis dan berwarna kemerahan karena hemoglobin di dalam tubuhnya. Habitat: Biasanya ditemukan di dasar perairan dengan banyak lumpur organik. Gerakan: Cacing ini sering kali membentuk kumpulan yang tampak seperti massa bergerak. Pemakan Organik: Mereka memakan bahan organik dan limbah, sehingga berfungsi sebagai pengurai.
Kegunaan Cacing Sutra Pakan Ikan: Cacing sutra adalah pakan alami yang sangat bergizi untuk benih ikan atau ikan hias karena kaya protein dan lemak. Keseimbangan Ekosistem: Membantu membersihkan perairan dengan mengurai bahan organik. Dalam penelitian: Sering digunakan dalam eksperimen biologi karena daya tahannya terhadap kondisi lingkungan tertentu.