Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) inilah datanyanya/ist

JAKARTASATU.COM– Tanggapan Jokowi usai namanya masuk dalam finalis pemimpin paling korup di dunia rilis Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) dipertanyakannya—apa yang ia korup. Jokowi minta hal tersebut dibuktikan.

“Ya terkorup itu terkorup apa? Yang dikorupsi apa? Ya dibuktikan saja,” ujar Jokowi dikutip Tempo.

Ia menyatakan itu karena saat ini menurutnya banyak sekali beredar fitnah, framing jahat, serta tuduhan-tuduhan yang mengarah padanya tanpa ada bukti.  “Ya sekarang kan banyak sekali fitnah, framing jahat banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti. Itu terjadi sekarang ini,” kata dia.

Soal dugaan rilis OCCRP bermuatan politis, Jokowi meminta agar itu ditanyakan pada yang membuat pengumuman. Menurutnya, orang bisa memakai kendaraan apa pun untuk membuat framing jahat tersebut.

“Ditanyakan saja ke sana. Orang kan bisa memakai kendaraan apa pun, bisa pakai NGO, partai, atau ormas untuk menuduh, membuat framing jahat, membuat tuduhan jahat-jahat seperti itu ya, gitu ya,” ucap dia.

OCCRP memasukkan nama presiden ke-7 itu bersama empat finalis lainnya. Kelima nama itu masuk, termasuk Jokowi karena paling banyak dipilih tahun ini.

Foto: dok. oocrp.org

Nama Jokowi masuk dalam daftar lima besar sebagai pemimpin paling korup di dunia. Pertama adalah mantan Presiden Suriah Bashar Al Assad. Assad menjadi pemenang Person of the Year 2024 in Organized Crime and Corruption.

Tokoh-tokoh masuk sebagai finalis berdasarkan voting terbanyak dari para pembaca hingga jurnalis di dunia.

“Kami meminta (voting) nominasi dari para pembaca, jurnalis, juri Person of the Year, dan pihak lain dalam jaringan global OCCRP. Para finalis yang memperoleh suara terbanyak tahun ini adalah: Presiden Kenya William Ruto, Mantan Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, Pengusaha India Gautam Adani,” demikian laporan OCCRP, Selasa (31/12/2024).

Penerbit OCCRP Drew Sullivan mengatakan korupsi merupakan bagian mendasar dari upaya merebut kekuasaan negara dan menjadikan pemerintahan otokratis berkuasa.

“Pemerintah yang korup ini melanggar hak asasi manusia, memanipulasi pemilu, menjarah sumber daya alam, dan pada akhirnya menciptakan konflik akibat ketidakstabilan yang melekat pada diri mereka. Satu-satunya masa depan mereka adalah keruntuhan yang kejam atau revolusi berdarah,” kata Sullivan.

Sejak 2012, OCCRP setiap tahun memilih orang-orang yang paling banyak melakukan kejahatan dan korupsi terorganisir di seluruh dunia. OCCRP menyatakan penghargaan ini diberikan pada mereka yang banyak melakukan kekacauan di seluruh dunia melalui kejahatan terorganisasi dan korupsi.

OCCRP merupakan organisasi jurnalisme investigasi terbesar di dunia. Lembaga independen itu merilis sederet finalis yang masuk Person of the Year 2024  untuk kategori kejahatan organisasi dan korupsi atau Person of the Year 2024 in Organized Crime and Corruption.

OCCRP adalah salah satu organisasi jurnalisme investigasi terbesar di dunia, yang berkantor pusat di Amsterdam, Belanda. (RIS)