Wajah Semringah Pekerja Lapangan saat Selasa Berkah di Taman Tanjung Jakarta Selatan
JAKARTASATU.COM— Jam menunjukkan 10.00 WIB. Ibu-ibu berjilbab dengan pakaian khas Sumatera Barat (Sumbar) menurunkan meja. Mereka menata makanan khas Padang seperti telor balado, tahu goreng, sayur nangka, kerupuk, dan es teh manis di Taman Tanjung Jakarta Selatan, Selasa (31/12/2024).
Beberapa menit kemudian, mereka menari piring dengan diiringi lagu Sumbar. Gerakan mereka sangat padu walaupun usianya tidak muda lagi.
Tak lama kemudian, beberapa pria berbaju ojek online, wanita dan pria berseragam oranye yang berprofesi sebagai petugas kebersihan berjajar rapi. Mereka antri untuk makan sehat Selasa Berkah yang diadakan “Komunitas Bersama Peduli Sehat. Makan Sehat Peduli Pekerja Lapangan”. Mereka makan secara prasmanan.
Panitia mengingatkan, pekerja lapangan yang akan menikmati makanan untuk cuci tangan terlebih dulu. “Bapak-bapak, ibu-ibu cuci tangan dulu,” jelasnya.
Setelah para pekerja lapangan yang menikmati makanan langsung menyuci piring dan gelas.
Menu yang disajikan setiap Selasa selalu berganti disesuaikan dengan temanya. Tema makanan Sumbar maka panitia berseragam daerah asal Buya Hamka.
Siti Nurhayati petugas kebersihan di Taman Tanjung mengungkapkan rasa syukurnya atas program ini. “Program ini bukan hanya soal makanan, tapi juga rasa bahwa kita tidak sendirian. Ada orang-orang yang peduli, dan itu sangat menguatkan hati,” katanya.
Pengemudi ojek online (ojol) adalah salah satu kelompok yang kerap menjadi penerima manfaat dari program Selasa Berkah. Dengan penghasilan yang tidak menentu, terutama saat cuaca buruk atau ketika orderan sepi, makanan gratis dari program ini menjadi berkah besar.
“Kadang dalam sehari, saya hanya dapat satu atau dua orderan. Uang pas-pasan untuk bensin, apalagi untuk makan. Tapi dengan adanya Selasa Berkah, saya merasa terbantu sekali,” ujar Firman, seorang pengemudi ojol.
Bambang berprofesi kurir sangat senang adanya Selasa Berkah di Taman Tanjung karena bisa menghemat biaya makan siang. “Saya mengucapkan terima kasih, makanannya enak dan dapat menghemat biaya makan siang. Saya doakan donatur banyak rezeki dan sehat semua,” paparnya.
Ia mengakui sering makan di Selasa Berkah. “Makanannya enak dan kalau bisa diadakan setiap hari,” ungkapnya.
Pihak panitia juga menyediakan karaoke dan yang berpartisipasi mendapat bingkisan.
Respons positif dari masyarakat, termasuk pengemudi ojol, menunjukkan bagaimana program seperti Selasa Berkah dapat menjadi katalisator kebaikan. Tidak hanya memberikan bantuan langsung, program ini juga menginspirasi lebih banyak orang untuk saling peduli dan berbagi.
Melalui solidaritas yang terbangun, Selasa Berkah menjadi bukti bahwa kebaikan bisa menyebar seperti riak air, menyentuh banyak hati dan menggerakkan lebih banyak tangan untuk membantu.
Ketua Komunitas Bersama Peduli Sehat. Makan Sehat Peduli Pekerja Lapangan Cut Inong Alba mengatakan, Selasa Berkah untuk membantu para pekerja lapangan untuk menghemat pengeluaran. “Mengingat kebutuhan pokok semakin meningkat, sedangkan penghasilan mereka tidak banyak berubah, sehingga muncullah ide untuk menyediakan makan siang yang sehat, bergizi secara gratis dan dilaksanakan setiap Selasa,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan kegiatan Selasa Berkah hanya diperuntukkan pekerja lapangan antara lain pengemudi ojek online, pedagang kaki lima, pedagang asongan, kurir, pemulung, pengamen, kuli bangunan dan lain-lain. “Kenapa kami fokus pada pekerja lapangan? Karena mereka merupakan tulang punggung keluarga, mereka harus sehat agar bisa berjalan terus aktifitas untuk mencari nafkah,” tegas Cut Inong.
Ia mengakui dana yang diperoleh dari donatur untuk Selasa Berkah masih sedikit sehingga diprioritaskan untuk pekerja lapangan.
“Alasan lain karena dana yang kami terima masih minim jadi sangat terbatas yang bisa kami bantu. Untuk saat ini kami masih prioritas pada pekerja lapangan. Jadi berbagi makanan sehat adalah sebuah gerakan sederhana, yang dibuat agar mereka yang menjalani hari-hari berat, mendapat akses makanan sehat dan bergizi setiap Selasa,” paparnya.
Donatur yang diterima komunitas ini dari wilayah Pasar Minggu Jakarta Selatan seperti anggota Senam Tera Indonesia, Majelis Taklim, Lingkungan RT/RW dan juga perorangan. “Alhamdulillah walaupun dana yang kami terima masih 50 % dari pengeluaran, namun penyediaan makan sehat tetap berlangsung dan sudah 32 episode. Jumlah yang diberikan per episode antara 200 s/d 250 orang dan biayanya Rp3.000.000,” ungkapnya.
Yang tak kalah penting terselenggaranya Selasa Berkah, kata Cut Inong adalah relawan. Mereka bekerja tanpa pamrih demi kebaikan untuk semua. “Beberapa Relawan tergerak untuk bergabung karena ingin memberikan sumbangsihnya dalam pelaksanaan kegiatan sosial ini,” tegasnya.
Ia mengakui Selasa Berkah sangat perlu mendapat dukungan dari Pemprov Jakarta karena menggunakan Taman Tanjung yang dimiliki pemerintah daerah. “Mutlak sangat diperlukan dukungan dari Pemprov Jakarta, karena untuk kegiatan ini, kami menggunakan sarana dan prasarana milik Pemprov Jakarta (Fasum),” jelas Cut Inong.
Atas nama Komunitas Bersama Peduli Sehat. Makan Sehat Peduli Pekerja Lapangan mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Jakarta melalui Sudin Pertamanan Jakarta Selatan yang selama ini telah banyak membantu untuk kelancaran kegiatan Selasa Berkah. “Rencana Komunitas Bersama Peduli Sehat. Makan Sehat Peduli Pekerja Lapangan untuk ke depannya bisa berbadan hukum dan untuk ini sangat diperlukan dukungan,” ungkapnya.
Pada tahun 2025, Komunitas Bersama Peduli Sehat. Makan Sehat Peduli Pekerja Lapangan berencana menyediakan fasilitas Kesehatan berupa cek gula darah, tekanan darah, kolesterol , asam urat dan berat badan. “Insyaa Allah Bulan Januari 2025 akan dilaksanakan. Relawan kesehatan sudah ada,” ungkapnya.
Komunitas ini berencana menghadirkan psikolog untuk konseling para pekerja lapangan. “Mereka menghadapi berbagai masalah perlu ada psikolog untuk konseling,” tuturnya.
Kata Cut Inong, komunitas ini mempunyai rencana jangka panjang
memberikan bantuan beasiswa kepada anak pekerja lapangan yang berprestasi. “Mengadakan pelatihan bimbingan teknis untuk membangun wirausaha bagi istri-istri pekerja Lapangan agar lebih sejahtera,” tegasnya.
Ia juga mengutarakan susunan kepengurusan dari komunitas ini
Ketua: Cut Inong Alba
Seketaris: Mulyaningsih
Bendahara: Niken Wikanti
Publikasi: Ratih Vanda Devi
Prasarana Umum: Muhammad Amir
Selain itu, kata Cut Inong masyarakat yang ingin berpartisipasi dapat berdonasi di Bank Mandiri 1270012770036 a/n Niken Wikanti.
(Yoss/Rls)