INDONESIA HARUS DISELAMATKAN DARI KETAMAKAN & KERAKUSAN KEJAM
CATATAN AENDRA MEDITA*)
ADUH…Indonesia kok jadi begini ya…. Apa ada yang salah strategi Politik? Atau akan berganting pada yang menindas? Eh ada Jaringan Judi Online (Judol), dan Manuver Kekuasaan penuh dengan kode, sindiran, dan narasi terselubung.
Urusan pagar laut aja belum usai. Kalau ditelusuri lebih dalam kenapa begitu ya. Indonesia kaya loh Belanda aja datang hanya untuk mengeruk rempah-rempah. Kini kok masuk dengan enaknya mengkavling dengan leluasa. Ada juga yang hak pakainya sampai 150 tahun…Belum ada yang mengeruk-ngeruk tambang. Ada dana CSR di jebol dimana mana, mulai BUMN Tambang OJK, BI kenapaj adi bancakan? Terkuaknya jaringan bisnis banyak banget kotor “ilegal” yang diduga melibatkan elite politik lama dan jika masih menjabat tetap masih mingkem itu kemana suaranya. Hehehe.
Apa yang terjadi para petinggi negeri ini. Apa kekuatan poros utama orang jujur tanggung jawab tak ada lagi di para pemimpin bangsa ini? Kemana ornga seperti Hatta, Agus Slaim Yamin, Syahril, atau para pendiri bangsa ini. Atau mereka sedang asyik dimainkan dan memainkan peran, bahkan mingkem saat ini, padahal ada mantan pemimpin yang masih berkuasa, dan juga sedang main-main berkuasa dalam bayangan. Yang mimpin diam atau sedang bangun kekuatan strategi?
Lalu tiba-tiba ada suara aneh dari Depok sudah deklarasi dan ramai di medsos. Dan sudah ada yang main-main strategi politik untuk 2029 dan bagaimana kekuatan ini mencoba mempertahankan pengaruh atau sedang kucing-kucingan.
Di Tangerang makin ramai Pagar Laut tak usai-usai karena semua lagi cari panggung dan tak ada yang mau ngaku, bahkan kebongkar borok-boroknya. Kapan akan beres? Semoga cepat beres lah ngaku dan tindak tegas.
Cermin Tangerang semoga selesai baiknya ikuti kisah Jogja dan kini makin dingkap karena ini sejarah terungkap bahwakisah jogaj itu bukan tanpa alasan Kasultanan Yogyakarta melarang etnis China memiliki aset tanah diwilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Selain sudah memiliki payung hukum yakni UU No 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY, ternyata ada sejarah panjang yang melatarbelakangi aturan itu. Bagi warga DIY yang usianya di atas 50 tahun tentu mengenang kiprah almarhum Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) IX. Beliau adalah Raja Kasultanan Yogyakarta, Gubernur DIY, mantan Wakil Presiden RI, pejuang, dan pahlawan negara. Beliau juga adalah ayahanda dari Sri Sultan HB X yang saat ini memerintah.
Sri Sultan HB IX dikenal sebagai pemimpin yang sangat merakyat dan dicintai rakyatnya. Beliau sering blusukan ke pasar-pasar bukan untuk cari dukungan, tapi ingin membantu warga miskin. Beliau sudah kaya dan terhormat dari lahir, sehingga tidak butuh pencitraan.
Sejarah mencatat, beliau punya peran besar dalam kemerdekaan RI dan upaya mempertahankan kemerdekaan. Sampai-sampai beliau dan Bung Karno berinisiatif memindahkan ibukota ke Jogjakarta untuk mempertahankan kemerdekaan, serta beliau membangunkan gedung Istana Negara di Yogyakarta (sampai sekarang masih ada gedungnya, disamping Malioboro, seberang Benteng Vredeburg).
Sejarawan mencatat, beliau beberapa kali ditawari menjadi presiden dan beberapa kaliberkesempatan menjadi presiden, tapi beliau tidak mau. Beliau hanya sekali menjadi wapres (zaman Soeharto) dan itu pun hanya satu periode dan setelah itutidak mau lagi dipilih. Kecintaan warga DIY terhadap almarhum sangat tinggi. Wajar ketika beliau wafat tahun 1988, sepanjang jalan dari keraton hingga Imogiri Bantul (tempat pemakaman) dijejali para pelayat. Jumlah pelayat diperkirakan mencapai 500.000 orang.
Kita sedang cari teladan berbangsa dan bernegera, taat beribadah, demokratis, pandai berorganisasi, penuh etika dan etiket, ilmuwan, ahli ekonomi, bapak koperasi, tertib, disiplin, tepat waktu, rapi, bersahaja, jujur, bersih, cerdas, pemikir, tenang, konsekuen dan santun itulah Bung Hatta.
Ini kenapa saat ini sedang terjadi kemandirian semu. Ada “Presiden Bekas” main-main apa ada kekuasaan di Balik Layar meskipun sudah tidak menjabat, “Presiden Bekas” masih memegang kendali kekuasaan. Kenapa indikasi ini tumbuh? Bahkan para yang pernah masih menganggapnya bos masih sowan (menghadap) ke “Presiden Bekas”. Apa takut akan kena rombak kabinet?
Apa benar “Presiden Bekas” masih Berkuasa? Jaringan Loyalis di Pemerintahan dan Lembaga Negara kenapa begitu?
Meski sudah tidak menjabat, ia masih memiliki orang-orangnya di kabinet, DPR, bahkan aparat penegak hukum. Apa ini memungkinkan dia untuk mempengaruhi kebijakan, mengamankan bisnis tertentu, dan melindungi kelompoknya dari ancaman hukum. Di Media dan Opini Publik masih on meskin di Medsos namnaya saat ini jadi low impact. apa ungkin media dan influencer yang membangun narasi positif tentang mulai kendor.
Strategi blusukan yang saat ini adalah bagian dari upaya mempertahankan citra merakyat dan populis di mata publik wah hati-hati saja pemimpin yang kuasa harusnya bisa bertindak.
Sejak dilantik pada 20 Oktober 2024 sampai hari ini sudah masuk 100 hari. Apa akan ada akan reshuffle kabinet atau rombak-rombak jabatan? Semoga saja operasi politik yang baik akan terdeteksi. “Main yang Halus” tidak lama lagi akan ada apa? Jangan jadi kode instruksi politik jangka panjang yang sedang direncanakan bikin bangsa ini ancur.
Apa Indonesia dalam Cengkeraman Oligarki? Jika memperlihatkan bagaimana politik, bisnis ilegal, dan kekuatan bayangan masih sangat kuat di Indonesia. Ada yang masih memainkan peran aktif dalam politik, meskipun tidak lagi menjabat.
Jaringan bisnis ilegal seperti judi online bisa menjadi alat untuk mengontrol pejabat dan membiayai operasi politik. Ada strategi jangka panjang untuk 2029, yang bisa berupa comeback politik atau memastikan penerusnya tetap setia. Pencitraan dan propaganda masih digunakan untuk mempertahankan popularitas. Jika adaa Reshuffle kabinet bisa menjadi ancaman bagi jaringan ini, karena bisa merombak struktur kekuasaan yang selama ini melindungi mereka. Jika ini benar, maka politik Indonesia masih jauh dari bersih, dan oligarki masih memegang kendali besar di balik layar.
Apakah rakyat akan menyadari ini sebelum terlambat? Apa Langkah Selanjutnya?Mengamati pergerakan politik menjelang 2029 yang masih jauh ada indikasi bahwa kelompok tertentu sedang membangun kekuatan untuk merebut kembali kekuasaan lewat si anu atau justru hanya gertakan semoga tanpa hasil?
Karena politik Indonesia Masih Penuh Manuver ini bukan sekadar satire biasa, tetapi bisa menjadi sinyal bahwa pertarungan politik di balik layar sedang berlangsung sengit. Jika benar ada upaya comeback kekuasaan melalui strategi licik, maka masyarakat harus lebih kritis dalam membaca situasi politik. Jangan lah indonesia jadi semu. Mari selamatkan Indonesia dari kerakusan dan tamak…Tabik..!!!
*) pemerhati masalah sosial & Analis di Pusat Kajian Komunikasi Politik Indonesia (PKKPI)