Klasemen Liga Korupsi Indonesia: Sirkus Triliunan dan Parade Tikus Berdasi
Oleh: Wahyu Ari Wicaksono, Storyteller
“Politik praktis adalah seni mencari masalah, menemukannya di mana-mana, mendiagnosisnya secara keliru, dan menerapkan solusi yang salah.” ~Groucho Marx
Bayangkan para koruptor di negeri ini sedang berlaga di lapangan hijau, berlari menenteng koper berisi triliunan rupiah sambil mengenakan jersey bernomor punggung “666.” Tribun penuh suporter—kita semua—yang kadang bersorak, kadang melongo, sambil bergumam, “Ini kok nggak selesai-selesai, ya?” Di sudut tribun VIP, Socrates menahan tawa, “The unexamined life is not worth living.” Dalam konteks korupsi, barangkali artinya: “Korupsi yang tak diawasi akan terus merajalela.”
Kali ini ada kejutan besar di papan klasemen Liga Korupsi Indonesia. Setelah dilakukan re-check data untuk jangka waktu lima tahun, Pertamina—yang awalnya duduk di posisi kedua—mendadak melonjak ke urutan pertama, melampaui PT Timah yang semula memimpin. Kita seolah sedang menyaksikan final Liga Champions di mana tim kuda hitam tiba-tiba mengkudeta juara bertahan.
Berikut Klasemen Terbaru berdasarkan laporan satir plus kroscek informasi dari berbagai sumber (baik resmi maupun kasak-kusuk tetangga):
