UJI TANDA TANGAN PEMBIMBING SKRIPSI JOKOWI, SUMITRO atau SOEMITRO! Jokowi Jujur Saja!

JAKARTASATU.COM Ahli forensik digital Rismon Hasiholan Sianipar memaparkan analisa data-data terkait dugaan ijazah Jokowi palsu. Ia mendesak UGM mengaku saja. Kepada Jokowi sesungguhnya lebih mudah Jokowi dan UGM yang menuntut dirinya karena kalau Jokowi yang menuntut dipastikan Bareskrim gesit memproses. Kalau kami rakyat biasa seperti yang telah dilaporkan TPUA tahun 2024 pun belum ada progres. Demikian disampaikan di akun YouTube Balige Academy Sabtu (29/3/2025).

Ahli forensik digital Rismon Hasiholan Sianipar mengunggah terkait ijazah Jokowi  yang diduga palsu dengan menyertakan potongan foto tanda tangan nama pembimbing Utama skripsi  Prof. Dr. Ir  Achmad Soemitro dan Dekan Prof. Dr. Ir, Achmad Sumitro di akun X-nya pada Sabtu (29/3/2025)

“Bagian atas adalah potongan dari lembar pengesahan skripsi Jokowi yang saya foto sendiri, bagian bawah adalah potongan ijazah Aida Greenbury. Identik atau tidak? Jika ada dataset dari UGM, kita dengan mudah uji kecocokan dengan Deep/Machine Learning,” cuitan Rismon Hasiholan Sianipar .

Sehari sebelumnya ia mengunggah video akun YouTube Balige Academy, Jum’at (28/3/2025).

“UJI TANDA TANGAN PEMBIMBING SKRIPSI JOKOWI, SUMITRO atau SOEMITRO! Jokowi Jujur Saja!,” tulis Rismon.

Berikut adalah paparan Rismon Hasiholan Sianipar:

BANDINGKAN LEMBAR PENGESAHAN UII 1988 dan Universitas Negeri Surakarta 1985 dengan LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI JOKOWI! Di UII Jogja tahun 1988 MASIH GUNAKAN KETIK MANUAL, sementara Lembar Pengesahan SKRIPSI Jokowi sudah menggunakan WORD PROCESSOR komputer modern dengan font TIMES NEW ROMAN.

SIAPA KASMUDJO, SAKSI KUNCI SKRIPSI JOKOWI. PEMBIMBING SKRIPSI atau PEMBIMBING AKADEMIK?

Sebagai perbandingan teknologi pada tahun1985,  di negara maju seperti USA dan UK, para mahasiswa yang menulis TESIS dan DISERTASI MASIH menggunakan MESIN KETIK, DI UGM JOKOWI SUDAH PAKAI MS WORD untuk lembar pengesahan skripsi! LUARRR BIASA!

UGM, jika berkenan, mau mengundang TIM TPUA dan saya Rismon Hasiholan Sianipar dalam forum terbuka untuk menganalisa keotentikan ijazah dan skripsi Jokowi berdasarkan kesesuaian teknologi, ink dating analysis, maupun radiocarbon C14 dating analysis untuk MENYUDAHI KONTROVERSI ini.

BEBASKAN GUS NUR dan BAMBANG TRI! UGM HARUS JUJUR! Lembar Pengesahan SKRIPSI JOKOWI PAKAI MS. WORD!

Meskipu Jokowi saat itu menggunakan text editor atau word processor MACWRITE 4.5 oleh Macintosh dan Apple yang dirilis tahun 1985, font TIMES NEW ROMAN TIDAK ADA!

TEXT EDITOR LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PALSU JOKO WIDODO: Chi Writer, WordStar, WordPerfect, MS WORD? Di sini akan dijelaskan semua kemungkinannya!

SKRIPSI PALSU JOKO WIDODO TANPA LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI! Siapa Dosen Pengujinya, UGM AKUILAH dan MINTA MAAF!

SAYA, RISMON HASIHOLAN SIANIPAR, DATANG LANGSUNG KE UGM, SAYA PASTIKAN SKRIPSI JOKOWI PALSU! Lembar pengesahan dan lembar sampul JOKOWI adalah produk teknologi KOMPUTER yang JAUH SETELAH 1985, tahun kelulusannya!

DARI TEKNOLOGI pencetakan pada halaman pengesahan skripsi, dapat dipastikan cetakan tersebut merupakan hasil PRINTER dengan teknologi INKJET atau LASER pada tahun setelah 90an, bukan teknologi DOT MATRIX yang ada pada tahun 1980an.

HANYA dua halaman saja yang merupakan produk komputer dengan FONT TIMES NEW ROMAN, TETAPI sisa isi skripsi lainnya merupakan HASIL KETIK MANUAL!

Kesimpulan saya, halaman pengesahan dan halaman sampul dipabrikasi pada tahun 90an atau 2000an dan dipakai untuk memalsukan agar seolah-oleh isi skripsi yang diketik manual adalah KARYA JOKO WIDODO. ISI SKRIPSI hasil ketik manual harus diinvestigasi lebih lanjut, yang menurut prediksi saya itu adalah karya orang lain!

DARI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI JOKO WIDODO yang ditunjukkan oleh pihak UGM saat KONPERS, dapat dipastikan bahwa itu bukan produk TULIS TANGAN HALUS atau mesin ketik konvensional atau MESIN KETIK ELEKTRIK IBM.

DARI POLA lengkungan tiap karakter dan kerapatan hasil cetakan, lembar pengesahan itupun BUKAN HASIL PRINTER pada tahun 1985 yang MASIH MENGGUNAKAN TEKNOLOGI DOT MATRIX seperti 1985 Star Micronics SG-10 Dot-Matrix Printer JAPAN, 1985 Commodore 64 MPS-803 dot matrix printer, 1989 Epson LX-810 dot-matrix printer, atau bahkan Star NX-2420 Color Dot Matrix Printer from 1990.

HANYA dua halaman saja yang merupakan produk komputer dengan FONT TIMES NEW ROMAN, TETAPI sisa isi skripsi lainnya merupakan HASIL KETIK MANUAL!

Kesimpulan saya, halaman pengesahan dan halaman sampul dipabrikasi pada tahun 90an atau 2000an dan dipakai untuk memalsukan agar seolah-oleh isi skripsi yang diketik manual adalah KARYA JOKO WIDODO. ISI SKRIPSI hasil ketik manual harus diinvestigasi lebih lanjut, yang menurut prediksi saya itu adalah karya orang lain!

DARI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI JOKO WIDODO yang ditunjukkan oleh pihak UGM saat KONPERS, dapat dipastikan bahwa itu bukan produk TULIS TANGAN HALUS atau mesin ketik konvensional atau MESIN KETIK ELEKTRIK IBM.

DARI POLA lengkungan tiap karakter dan kerapatan hasil cetakan, lembar pengesahan itupun BUKAN HASIL PRINTER pada tahun 1985 yang MASIH MENGGUNAKAN TEKNOLOGI DOT MATRIX seperti 1985 Star Micronics SG-10 Dot-Matrix Printer JAPAN, 1985 Commodore 64 MPS-803 dot matrix printer, 1989 Epson LX-810 dot-matrix printer, atau bahkan Star NX-2420 Color Dot Matrix Printer from 1990.

KERAPATAN dan tampilan karakter pada lembar pengesahan SKRIPSI JOKO WIDODO merupakan produk printer dengan teknoogi INKJET atau LASER pada tahun 1990an atau 2000an.

OLEH KARENA ITU, diharapkan bahwa pihak UGM mengkoreksinya dan bersikap jujur bahwa pada tahun 1985, teknologi yang dipakai oleh mahasiswa adalah MESIN KETIK MANUAL. Dan, lembar pengesahan skripsi Joko WIDODO itu bukanlah PRODUK TEKNOLOGI pada tahun itu.

JEJAK evolusi teknologi tidak bisa dimanipulasi, karena setiap produk memiliki TIMELINE dan DOKUMENTASI yang jelas. Dari timeline manufaktur ini, bisa dipastikan bahwa SKRIPSI JOKO WIDODO bukan PRODUK pada tahun 1985!

UGM Jamin Ijazah S1 Jokowi Asli meski Masih Pakai Tulisan Tangan
Rektor Universitas Gadjah Mada Ova Emilia membantah soal ijazah milik Presiden Jokowi yang dikabarkan palsu. (Yoss)