JAKARTASATU– Pernyataan Polri bahwa isu penyerangan ulama mayoritas adalah hoax, atau hanya merupakan kasus kriminal biasa, disarankan oleh Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon pernyataan tersebut perlu dikaji mendalam karena mengabaikan persepsi serta penalaran publik. “Menurut saya informasi tentang penganiayaan tokoh agama memang terjadi dan faktual.
Ini juga diakui sendiri oleh pihak pemerintah. Pekan lalu, Menko Polhukam menyebut ada 21 kasus penyerangan terhadap tokoh agama, di mana 15 di antaranya dilakukan oleh orang gila.
Kini Polri menyebut dari 45 kasus penganiayaan tokoh agama yang dilaporkan, hampir semuanya dianggap hoax,” demikian kata Fadli, melalui akun Twitter pribadi miliknya, Senin (5/3/2018).
Menurut Fadli, aparat keamanan dan pemerintah harus menyadari kita sekarang sedang berada pada situasi di mana tingkat kepercayaan publik terhadap aparat berada pada posisi dilematis. Apapun yang dilakukan aparat, cenderung selalu ditanggapi apriori.
“Untuk menghindari agar publik tidak kian apriori terhadap kerja kepolisian, mestinya pemerintah membentuk tim independen untuk mengungkap kasus tersebut.”
Jadi menurutnya, ada dua pejabat pemerintah, satu mengakui ada kasus penganiayaan terhadap tokoh agama, sementara yang satunya lagi menyangkal hal itu.
“Mana yang harus dirujuk oleh publik? Saya kira baik sekali jika pemerintah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengungkapkan kasus penganiayaan terhadap sejumlah tokoh agama.” RI