JAKARTASATU.COM, YOGYAKARTA – Setelah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden sah dalam pemilu presiden 2014, Joko Widodo terus melakukan safari politik ke sejumlah daerah guna meminta dukungan dari berbagai pihak.
Ditemani dengan salah seorang perserta konvensi yang kini menjadi tim suksesn Jokowi-JK, Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta tersebut menyambangi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)(, pada Senin (2/6).
Dalam kunjungannya ke bekas Kerajaan Mataram Islam, Jokowi dielu-elukan oleh pendukungnya dan dipanggil dengan sebutan pak Presiden. Jokowi bersama dengan Anies melintasi jalan Malioboro, kemudian mengunjungi Pasar Beringharjo dan sowan kepada Sultan Hamengkubuwono X.
Anies menjelaskan, kota Yogyakarta mempunyai peran penting dalam sejarah perjalanan bangsa. Sebab kota tersebut pernah menjadi ibukota Republik Indonesia di masa agresi kolonial Belanda pada tahun 1947-1948.
“Yogyakarta memiliki peran penting dalam sejarah pembentukan Republik ini. Raja Yogya juga memegang peran penting di Republik ini,” jelas inisiator Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) tersebut.
Namun demikian dalam kesempatan tersebut, baik Jokowi dan Anies enggan menjelaskan apakah kedatangan dirinya ke Yogyakarta untuk meminta restu dan dukungan dari Sri Sultan dalam ajang Pemilu presiden (pilpres) yang akan dihelat pada tanggal 9 Juli mendatang. (TAR/PN).