JAKARTASATU.COM – Gubernur DKI Jakarta non aktif yang juga calon presiden (capres) Joko Widodo memastikan bahwa tidak ada perwira tinggi aktif baik TNI dan Polri yang terlibat dan mendukung aktif dirinya dalam pemilu presiden (pilpres) pada tanggal 9 Juli mendatang.
“Tidak ada itu, saya tidak mendengar adanya itu,” kata Jokowi usai makan malam di kawasan Kotagede, Yogyakarta, seusai bertemu dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X, Senin malam (2/6).
Jokowi justru menanyakan pada para pewarta siapa nama oknum yang mendukung pasangan capres itu. Jokowi sendiri menilai anggota TNI-Polri seharusnya bersikap netral dalam Pemilu. Jokowi mengklaim tidak ada anggota TNI-Polri aktif di dalam kubunya.
“Kalau memang ada yang terbukti ada perwira yang mendukung salah satu calon tertentu maka langsung saja laporkan ke Panglimanya,” katanya.
Sebelumnya dalam rapat koordinasi dengan jajaran perwira TNI-Polri, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan agar perwira TNI-Polri tidak tergoda rayuan politikus yang ingin mengajak bergabung dalam kegiatan politik. TNI-Polri terikat dengan undang-undang untuk tetap bersikap netral. Presiden mengatakan jika ada anggota TNI-Polri aktif yang terjun ke politik maka keputusan itu memiliki konsekuensi pengunduran diri dari jabatan dan keluar dari kesatuan. (ANT/JKS).