Foto : ISTIMEWA
Foto : ISTIMEWA

JAKARTASATU.COM, JAKARTA –  Jusuf Kalla yang juga calon wakil presiden dari gabungan empat partai politik berjanji bakal membangun pembangkit tenaga listrik dengan total kapasitas 20.000 Mega Watt.

Politisi yang akrab disapa JK tersebut berdalih, pembangunan pembangkit listik dengan kapasitas besar sebagai upaya untuk mengatasi krisis litrik yang masih byar-pet diberbagai daerah di seluruh Indonesia.

“Kita tidak lagi bangun 10.000 MW (program percepatan pembangunan pembangkit listrik tahap II) dalam tiga tahun, namun 20.000 MW,” kata Jusuf Kalla kepada pers, setelah pemaparan landasan ekonomi kepada para pengusaha di Jakarta, Rabu malam (4/6).

Lebih lanjut, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) menegaskan pembangunan pembangkit listrik dengan kapasitas besar mutlak diperlukan, sebab listrik merupakan persoalan krusial yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia.

JK juga berkisah, saat ia menjadi wakil presiden periode 2004-2009, ia berhasil membangun pembangkit listrik berkapasaitas 10.000 Mega Watt, dan program tersebut hingga kini berhasil menerangi berbagai kawasan pelosok di seluruh Indonesia.

“Tapi sejak saya lengser jadi wapres, kinerja program percepatan itu melamban. Jadi ini mutlak ada kesalahan. Kita sudah terlambat enam tahun. Jika tidak Jakarta bisa gelap. Listrik itu urgent di atas urgent,” tutupnya.

Program pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW tahap pertama dimulai oleh pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla pada 2006. Proyek ini dikerjakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bekerja sama dengan investor asing, salah satunya perusahaan Tiongkok, Dongfang Electric Corp. (BAS/PN).