JAKARTASATU.COM – Hari ini (8/9) Dr. Retno Dwimarwati S.Sen.,M.Hum terpilih sebagai Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung periode 2022-2026, setelah melewati rangkaian pemilihan rektor yang berlangsung sejak Juli lalu. Selanjutnya, Retno Dwimarwati akan menggantikan Rektor ISBI Bandung, Een Herdiani, yang masa jabatannya telah selesai.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim melantik langsung pengukuhan Dr.Retno Dwimarwati S.Sen.,M.Hum sebagai rèktor ISBI Bandung yang baru. Selain pelantikan juga dilaksanakan Sertijab (serah terima jabatan) dari rektor sebelumnya yaitu Prof Dr.Hj.Een Herdiani, S.Sen.,M.Hum yang menjabat untuk periode 2018- 2022 dan digantikan oleh Dr.Retno Dwimarwati S.Sen.,M.Hum sebagai rektor baru untuk periode 2022-2026.
Turut hadir pada pelantikan dan Sertijab ISBI Bandung ini yaitu: 1. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Arthur S.Nalan.S.Sen.,M.Hum. 2. Wakil Rektor Bidang Perencanaan Kerjasama dan Sistem Informasi, Dr.Suhendi Afriyanti, S.Kar, MM. 3. Kepala Biro Akademik dan Umum, Dede Priana, S.Sn, MSi, dan 4. Ketua pelaksana Pemilihan rektor, Iip Sarip Hidayana, S.Sen, M.Sn.
Prof Dr. Hj. Een Herdiani menyampaikan harapan yang diantaranya adalah ISBI ke depan bisa lebih maju dan berkembang lagi. “Adapun agenda yang belum tuntas dan merupakan PR besar saat ini adalah mewujudkan kampus yang baru atau kampus yang ke-2 yang sudah lama kami cita-citakan. Mudah-mudahan di periode kepemimpinan Bu Retno bisa terwujud dan ISBI Bandung tetap sesuai renstra kita menjadi pusat dan berbasis rekayasa budaya.
Dr Retno Dwimarwati mengungkapkan rasa senangnya atas terpilihnya dirinya sebagai rektor ISBI tersebut. Tetapi tidak sebatas senang semata, ada tanggung jawab dan amanah yang harus dilaksanakan.
“Saya selama dua periode di dalam ISBI tentu memahami apa yang belum terwujud di masa kepemimpinan Ibu Prof Hj. Een dan kita semua punya harapan besar, ingin semuanya bisa ditindaklanjuti oleh kepemimpinan saya. Harapan dan cita-cita kami, Insya Allah bisa terlaksana dan tentunya kepemimpinan saya dibantu oleh ibu Rèktor Prof. Dr. Een sebelumnya dan bapak-bapak yang di periode sebelum saya,” ungkap Dr. Retno.
Dr. Retno juga menambahkan, “Sesungguhnya cita-cita saya membangun ISBI Bandung adalah berpartsipasi aktif dalam pembangunan kebudayaan. Dengan adanya payung hukum undang-undang kemajuan Kebudayaan. ISBI jauh lebih bisa memberikan kontribusi yang nyata pada perkembangan kebudayaan.”
“Prioritas yang paling dekat sekali adalah melanjutkan yang tinggal selangkah lagi dari tugas Ibu Prof Een, menyelesaikan sertifikat tanah,” demikian kata Dr Retno.
Wakil rektor bidang Perencanaan Kerjasama dan Sistem Informasi, Dr.Suhendi Afriyanto, S.Kar, MM mengapresiasi kepemimpinan Prof Dr Een dan terpilihnya Dr Retno, dimana mereka berdua memiliki spirit yang bagus, pekerjaan keras telah membangun ISBI dengan nurani keibuan.
Dr Suhendi berharap kepemimpinan rèktor baru akan mengembangkan apa yang sudah dicapai oleh rèktor Prof Dr. Een sehingga ada program yang sustain.
“Sepanjang sejarah, baru kali ini ISBI Bandung ada suksesi yang normatif, lancar, tidak berdarah-darah. Dan tidak kalah pentingnya adalah sustain. Ini suatu upaya dari Ibu Prof Een sebagai rèktor untuk terus mendorong generasi kepemimpinan berikutnya, harus ada kesinambungan.
“Harapan saya kepada ibu Retno yang saya tahu memiliki kapasitas, loyalitas , kesungguhannya dalam membangun ISBI meskipun bertugas ini tetapi Bu Retno harus jalan terus, karena ini bukan cita-cita perorangan,” harap Dr.Suhendi.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Arthur S.Nalan S.Sen.,M.Hum juga mengungkapkan rasa syukur yang tak terhingga bahwa akhirnya proses suksesi dari Prof Een ke Dr Retno sesuai harapan bersama. Di masa kepemimpinan Prof Een di periode ke-2 mendapat pengakuan Kementerian tentang akreditasi akademisi dari baik menjadi sangat baik.
“Mudah-mudahan di masa kepemimpinan Bu Dr Retno bisa lebih menonjol. Itu harapan kita semua. Di sisi lain kita bisa melihat bagaimana sebetulnya proses kepemimpinan di ISBI ini berlanjut dari perempuan ke perempuan,” pungkasnya. | YOS-JAKSAT