KIB akan usung duet Airlangga-Anies? | IST
KIB akan usung duet Airlangga-Anies? | IST

JAKARTASATU — Anies sulit dibendung, faktanya dilapangan begitu. Semakin dihambat, dibuli, semakin dicintai rakyat, bukan hanya dicintai rakyat Jakarta, tapi oleh rakyat seluruh Indonesia. Anies memiliki keluarga yang jelas dan darah pahlawan. Anies juga punya ijazah SD sampai S3 yg sah dan clear. Anies punya prestasi yg sangat dibanggakan saat menjadi Gubernur DKI. Anies juga sejak sekolah aktif di organisasi.

Anies memang menjadi ikon perlawanan rakyat terhadap kedzaliman rejim. Upaya mempermalukan Anies di depan umum, selalu kandas dan menjadi bumerang. Usaha memenjarakan Anies juga tidak berhasil, malah yang terjadi borok Gubernur sebelumnya dibongkar abis oleh masyarakat. Apakah Anies membalas ? Rasanya Anies bukan pendendam dan tidak pernah merespon hal seperti itu. Anies bukan tipikal orang yg suka berantem.

*Seandainya saja Anies mau menjadi pemimpin rakyat, berani tampil didepan, menjadi komando rakyat, rasanya Anies bisa menyelamatkan RI lebih cepat. Tapi Anies bukan pemimpin perang, bukan jendral tempur, tapi jika berkuasa bisa berbuat adil dan berpihak pada rakyat. Walaupun Anies didukung dan dipilih sampai 75% rakyat pribumi sekalipun, belum tentu menang lawan KPU. KPU, MK, Aparat, Istana semua 1 kubu, mereka bisa berbuat apa saja dengan bantuan aparat bersenjatanya, dengan uangnya dengan kekuasaannya, yg penting menang. Ukuran moral atau etika tidak penting buat penguasa saat ini.

Memangnya relawan bisa berbuat apa jika kelak Anies dikalahkan secara curang ? Senjata tidak punya, berantem gak bisa, kuasa juga tidak punya. Boikot ? Rakyat Indonesia tidak biasa melakukannya berbeda dengan bangsa lain yg bisa melakukan boikot.

Nah jadi bagaimana supaya Anies bisa jadi presiden ? Ya tentu harus ada kesatuan komando diantara relawan, membangun persatuan dengan berbagai elemen, menyusun strategi untuk menang, tidak cukup hanya semangat dan merasa hebat banyak pendukungnya. Medsos membantu tetapi tidak mencerminkan hal sebenarnya di lapangan.

Andaikan saja Anies mempunyai karakter seperti Al Fatih, Umar bin Khatab dan Khalid bin Walid berani memimpin people power dan bersatu dengan para tokoh yg sepaham, insha Allah Anies jadi presiden. Tanpa Perjuangan bersaing dengan penguasa yang dzalim & licik rasanya hanya mimpi belaka.

Untuk jadi presiden Anies tidak cukup hanya jujur, baik dan berprestasi. Menghadapi pesaing yg curang, tidak bermoral tidak bisa dengan senyum saja. Waktu pilgub di DKI Anies bisa menang, karena dulu ada pasukan relawan yg setiap saat berjuang di jalanan. Pasukan ini hilang begitu saja setelah Anies jadi Gubernur. Sejarah Ini jangan dilupakan.

Nah apakah relawan sekarang siap untuk itu ? Siapkah mengawal KPU alat legitimasi kecurangan dan siapkah mengawal MK yg telah berubah fungsi menjadi Mahkamah Keluarga. Apakah sudah siap mencegah pembunuhan para petugas KPPS di lapangan ? Beranikah relawan meredam aksi tertutup konglomerat non pri yang tidak mau kehilangan kesempatan berbisnis dan berkuasa seperti sekarang ?. Rejim itu sangat kuat, tembok bentengnya tebal dan tinggi, tapi bukan tanpa kelemahan juga. Kalo tidak siap menghadapi itu semua sebaiknya jangan terlalu berharap Anies jadi Presiden.

*Anies yang selalu dielu-elukan dimanapun berada, juga bukan tidak punya kelemahan* antara lain janjinya suka dilupakan dan dibatalkan begitu saja, tanpa permintaan maaf ataupun basa basi. Menurut orang dekatnya, para sahabat disekelilingnya juga tidak punya apa2 karena terlalu jujur. Segala sesuatu yang *terlalu* memang kurang bagus juga. Anies juga banyak musuhnya yakni penguasa, buzzer2, konglomerat cina dan para petugas korup.

Anies juga terlihat gamang jika mendekat ulama lurus yg sering disebut radikal, intoleran dan teroris, Anies terlihat ingin aman, seorang safety player. Padahal berkat perjuangan merekalah Anies bisa menang lawan pesaingnya dulu. Mereka pahlawan yg tidak punya interes apapun, mereka hanya ingin dilindungi dan diakui haknya sebagai rakyat pribumi pemilik negeri ini.

Sebagai pemimpin, kelemahan seperti itu mungkin perlu diperbaiki, walaupun kelemahan ini sangatlah kecil dibandingkan dengan kelebihannya.

Bandung, 14 Desmber 2022
Memet Hakim
Ketua APIB
Pengamat Sosial