Jakartasatu.com – Putra Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Letnan Satu Infanteri Zulfikar Rakita Dewa digosipkan melakukan pelecehan terhadap janda 40 tahun bernama Riani Rara Kalsum. Bahkan Rara secara khusus mengundang wartawan untuk mengkeskpose aibnya sendiri bersama Zulfikar pada 21 Januari 2015 lalu.
Keduanya bertemu pada 24 Agustus lalu. Kemudian, mereka melakukan kencan di beberapa kota dan menginap di hotel. Dugaan perbuatan pelecehan seksual itu dilakukan Zulfikar terhadap Rara di beberapa kota di Eropa. Uniknya, menurut pengakuan Rara, selama perjalanan keduanya menginap dan berhubungan layaknya suami-istri.
Rara bercerita, hubungannya dengan pria yang merupakan tentara perdamaian PBB di Libanon itu terjalin melalui media sosial Path pada Juni 2014. Setelah berkenalan dan sering berkomunikasi, Rara menuturkan ihwal rencana kepergiannya ke Eropa pada Juli 2014. Saat itu Zulfikar meminta Rara menunda kepergiannya.
Rara mengatakan, setelah dirayu dan dibujuk Zulfikar, ia setuju menunda kepergiannya hingga Agustus. “Rayuannya maut sekali. Tiket dan pesanan hotel saya hangus,” katanya.
Sejak berkenalan, Rara belum pernah bertemu dengan Zulfikar di Indonesia. Pada 24 Agustus 2014, pertemuan pertama mereka justru terjadi saat Rara berlibur ke Eropa. Saat bertemu di Kota Zurich lalu menuju Muenchen dan Berlin, Zulfikar membawa temannya.
Di tiga kota terakhir, yaitu Brussel, Wina, dan Salzburg, Rara hanya pergi berdua dengan Zulfikar.
“Selama di perjalanan dan nginap di hotel, kami selalu berhubungan layaknya suami-istri,” kata Rara.
Rara merinci perjalanannya bersama Zulfikar di Eropa. Pada 24-27 Agustus 2014 mereka tinggal di Hotel Continental Zurich. Kemudian pada 27-29 Agustus 2014 mereka menginap di Hotel Stachus, Muenchen. Lalu di Hotel Catalonia Berlin Mitte, Berlin, pada 29-31 Agustus 2014. Selanjutnya, di NH Hotel Grand Place Arenberg, Brussel, pada 31 Agustus-2 September 2014. Dan terakhir di Hotel Savoy Garni, Wina, pada 2-4 September 2014.
Rara mengatakan mau melakukan hubungan tersebut karena dirayu Zulfikar dan dijanjikan akan dinikahi pada Desember 2014.
“Makanya aku mau,” katanya. Setelah bertualang di Eropa, Rara kembali ke Indonesia. Sedangkan Zulfikar kembali bertugas di Libanon.
Beberapa hari setelah tiba di Indonesia, Rara telat datang bulan. “Aku minta pertanggungjawaban Zulfikar.”
Namun Rara kecewa melihat sifat Zulfikar berubah. “Aku tidak minta uang dia sepeser pun. Saat perjalanan di sana saja aku yang bayarin dia. Aku hanya minta dia bertanggung jawab atas perbuatannya,” ujarnya.
Kuasa hukum kasus Riani Rara Kalsum, Ramdan Alamsyah, mengatakan tidak bisa mendidik anaknya dengan baik. “Deddy Mizwar ke mana-mana ceramah, buat film Islami, tapi kelakuan anaknya begitu. Tolong didik anaknya, Pak,” kata Ramdan yang ditemui di kawasan Blok M, Jakarta, Rabu, 21 Januari 2015.
Ramdan mengatakan hal itu lantaran Zulfikar lari dari tanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan bersama kliennya. Kata Ramdan, kliennya mau melakukan hubungan itu karena rayuan maut dan janji akan dinikahi oleh putra Deddy Mizwar. Namun Zulfikar ingkar janji. Kliennya pun kesal dan kecewa. Apalagi, setelah berada di Indonesia, Rara mengaku telat datang bulan.
“Klien saya minta pertanggungjawaban Zulfikar dan berulang kali menghubunginya. Namun tidak ditanggapi.”
Setelah kliennya mencari tahu di Internet, ternyata Zulfikar adalah putra Deddy Mizwar. Kliennya lalu mengancam Zulfikar, akan mengadukan soal ini kepada ayahnya.
“Dijawab Zulfikar, ‘silakan bilang ke Ayah. Paling Ayah ketawa dan tidak percaya’,” kata Ramdan menirukan kliennya. (tys/tmp)