JAKARTASATU.COM — Teater Kubur Jakarta salah satu komunitas teater garda depan Indonesia kembali hadir suguhkan pertunjukan physical theater(teater tubuh). Setelah di Jakarta, Solo dan Pati, ini kali bersama Yayasan Kampung Budaya, Teater Kubur gelar pertunjukan “RITUS BOCOR (Ritus Operasi Bocor)” karya/sutradara Dindon WS, Sabtu 14 Januari 2023 Pukul 20.00 wib di Gedung Kesenian Dewi Asri Jl Buah Batu 212, ISBI Bandung.
Dindon WS, sutradara Teater Kubur mengatakan, sebuah ritus sejatinya mengundang harapan, namun seringkali kehilangan makna ketika itu menjadi formalitas semata dan menjadi slogan tanpa jiwa.
“Para pemegang amanah siapapun itu sejatinya menjalani sebuah ritus atas dirinya, orang lain dan lingkungannya. Di mana seluruh tubuhnya akan menjadi saksi yang tidak bisa disuap dan dibeli,” ujar Dindon dalam keterangan persnya, Kamis (12/1/2023).
Menurutnya, lintasan peristiwa kehidupan tidak pernah surut menggoda ketubuhan kita setiap saat. Lantas ada di mana ketubuhan kita saat pandemik mengepung dunia. Ada di mana ketubuhan kita ketika pesta pora politik kekuasaan memainkan peranannya. Ada di mana ketubuhan kita ketika medsos, riuhdengan segala cacian dan makian. Ada di mana ketubuhan kita ketika bangsa ini merintih?
Berangkat dari sebuah kampung kumuh di bilangan Kobel Kecil, di pinggiran areal kuburan Rawa Bunga Jakarta Timur, Dindon WS bersama para aktor dan awak pentas lainnya di Teater Kubur senantiasa menggali ide-ide baru dalam melahirkan karya teaternya.
“Dari kampung kami bermasyarakat, segala pernak pernik kehidupan bermunculan di gang-gang sempit sekitar kami. Wajah Indonesia dari Marauke hingga Sabang, dari belahanTimur hingga belahan Barat Indonesia menjadi satu cerita kehidupan yang kami ekspresikan ke panggung dengan segala kesederhanaan, keuletan, dedikasi yang tinggi pada suatu totalitas berkesenian,” jelas Dindon.
Bagi Dindon dan kawan-kawan, teater bukan sekedar di atas panggung, tapi juga di masyarakat, tempat mereka saling berbagi dan menginspirasi. Teater menjadi bagian dari ibadah mereka. Teater sebagai nafas, suara hati, ruang komunikasi pikiran dan sebagai tempat silaturahmi.
“Kapan kami pentas? Hanya Tuhan yang tahu. Tugas kami berlatih dan terus berlatih,” tandas Dindon.
Kerja Kreatif Teater Kubur berorentasi pada sebuah proses panjang (eksplorasi) dengan semangat menggali kemungkinan-kemungkinan tak terduga dalam dunia teater. Komunitas teater yang berdiri, 13 Juli 1983 secara intens memasuki pola latihan tubuh intuitif dengan mengusung tema-tema sosial juga politik yang tidak terlepas dari kehidupan keseharian dan lingkungan setempat. Masyarakat menjadi basis penciptaan dalam hubungan yang timbal balik antara manusia dan Kota.
Selama hampir 40 tahun Teater Kubur telah berkontribusi secara terbuka terhadap perkembangan dan kemajuan seni pertunjukan modern Indonesia melalui workshop metode penciptaan karya, latihan, pendampingan, dan berbagi pendapat.
“Teater Kubur menumbuhkan sumber daya manusia yang menyebar sebagai creator dan seniman independen. Memproduksi karya melalui momen panjang eksplorasi dan meledakannya sebagai konteks atas realitas yang terjadi dalam balutan estetika yang jujur dan spontan,” pungkas Dindon. (REDJAK)***