MeubelJAKARTASATU – Kementerian Perdagangan (Kemendag) berpartisipasi dalam Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2016 bersama Asosiasi Mebel dan kerajinan Indonesia (AMKRI) dan Event Organizer (EO) PT Dyandra Promosindo menggelar pameran furniture skala internasional, yaitu IFEX (Indonesia International Furniture Expo) dan IDEX (Interior adan Decoration Expo).Pameran furniture tersebut rencananya akan diselenggarakan pada Maret 2016 dengan tema Essense of Infinite Inovation.

Ketua Umum AMKRI, Rudy Halim mengatakan,IFEX ini dirancang sebagai pameran mebel dan kerajinan terbesar di Indonesia dan dikawasan regional.

“Pameran nanti akan diikuti hampir seluruh pelaku utama industri mebel dan kerajinan nasional. Selain itu,pameran ini akan menampilkan produk inovatif dengan desain-desain terbaru dari masing-masing perusahaan.IFEX 2016 dilaksanakan pada 11-14 Maret di Jakarta International Expo Kemayoran dan IDEX dilaksanakan di ICE (Indonesia Convebtion  Exhibition),BSD Tangerang pada 12-20 Maret,”ujar Rudy Halim kepada wartawan saat launching IFEX dan IDEX (Interior and Decorations Expo),di Kantor Kementerian Perdagangan,Jakarta,Selasa (29/9/2015).

Rudy menjelaskan lebih lanjut inovasi pada industri furniture dan kerajinan tidak  pernah berhenti, dilakukan secara terus menerus,baik segi desain,inovasi,pencarian-pencarian bahan baku dan lain-lain.Inovasi yang tiada henti ini merupakan suatu keharusan bagi industri industri ini agar maju dan berkembang, sehingga mampu bersaing dengan produk serupa dari negara lain.

“Di sini ada inovasi,desain-desain baru dan modifikasi yang tiada henti,”imbuh Rudy.

Dia menambahkan,  IFEX 2016 ini merupakan yang ketiga kali,setelah pelaksanaan IFEX 2014 dan IFEX 2015.Adapun IFEX 2016 itu sendiri akan dilaksanakan selama tiga hari, yaitu 11- 14 Maret tahun depan. Penyelenggaraan IFEX ini diharapkan dapat mendorong tumbuhnya inovasi dan kreativitas produsen mebel dan kerajinan nasional, sehingga dapat menjadi market leader di pasar global.Di sisi lain akan terbangun citra positif di tingkat internasional, Indonesia adalah salah satu negara penghasil produk mebel dan kerajinan terbaik di dunia,”papar Rudy.

Hal senada pun disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak.Menurut Nus,pameran promosi produk furnitur akan menjadi pendorong tumbuhnya inovasi nasional.

Sehubungan dengan itu, kata Nus,Kementerian Perdagangan terus berupaya mendorong ekspor mebel nasional dengan mendukung pameran IFEX 2016 dan Interior and Decoration Expo (InterDex) 2016 yang diselenggarakan secara paralel.

“Permintaan dunia atas produk furnitur sangat tinggi dengan nilai USD 163,2 miliar.Tren pertumbuhannya sangat positif yaitu sebesar 7,76% dalam lima tahun terakhir.Dari total ekspor furnitur dunia ini,Indonesia baru mampu menyuplai 1,09% (2014) sehingga menempatkan Indonesia di posisi ke-19 dunia.Sementara Vietnam sudah menyuplai 3,68%, dan Malaysia 1,50%. “Ini tantangan industri furnitur kita. idak ada cara lain kita harus meningkatkan daya saing produk dengan memanfaatkan era keterbukaan dan kebutuhan dunia atas produk berkelanjutan,”lanjut Nus.

Dalam setahun terakhir sektor furnitur mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,18% dengan total nilai ekspor pada 2014 sebesar USD 1,78 miliar.Tujuan ekspor utama Indonesia adalah Amerika Serikat,Jepang,Inggris,Belanda,Jerman,Prancis, Australia,Belgia,Korea Selatan dan Taiwan.Untuk periode Januari-Juli 2015 nilai ekspor produk furnitur mencapai USD 1,01 miliar, mengalami penurunan 4,38% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.Sementara pertumbuhan positif juga dialami produk kerajinan Indonesia, yang setahun terakhir mengalami kenaikan 3,76% dengan total nilai ekspor produk kerajinan Indonesia pada 2014 mencapai USD 694 juta, dengan negara tujuan ekspor utama Amerika Serikat,Jepang,Hong Kong,Inggris, Jerman,Belanda,Korea Selatan,Australia,Prancis dan Singapura.Pada periode JanuariJuli 2015,nilai ekspor kerajinan mencapai USD 406 juta, atau meningkat 0,31% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Ditegaskan Nus,industri mebel dan kerajinan nasional merupakan bantalan ekonomi yang kuat saat krisis ekonomi seperti saat ini.

“Industri ini telah menjadi jalan keluar dalam penyerapan tenaga kerja,Industri ini tetap eksis dan menghasilkan devisa di saat industri lain terkena imbas krisis karena didukung local content yang cukup besar.Ditambah semakin kondusifnya iklim investasi,diharapkan pertumbuhan ekspor produk mebel dan kerajinan nasional dapat terus meningkat dalam lima tahun ke depan, sebelumnya.(HENAN/PRB)