Setya Novanto terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar, secara aklamasi dalam Munaslub partai itu, Selasa (17/5/2016). Ade Komarudin yang menjadi rival kuatnya mengundurkan diri di pemilihan tahap kedua, membuat Novanto dinyatakan terpilih secara aklamasi.
Ade Komarudin menyatakan akan memberi dukungan penuh kepada kepengurusan Novanto yang terpilih memimpin Golkar pada periode 2014-2019. “Saat mengakhiri perjalanan ini tadi sudah berembug dengan teman-teman saya, termasuk calon lainnya dan juga dengan tim saya, juga dengan ARB selaku ketua dewan pembina sekarang ini. Saya kira saya lebih muda daripada Pak Novanto saya masih 50 tahun, Pak Novanto sekarang 60 tahun. Masih ada kesempatan saya di masa yang akan datang,” kata Ade Komarudin memberikan pernyataan di area Munaslub di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (17/5/2016).
Pernyataan Ade Komarudin ini disambut sorak-sorai peserta Munaslub Partai Golkar. Ketua Panitia Munaslub, Nurdin Halid, meminta peserta member sambutan applause atas pernyataan Ade Komarudin tersebut.
“Kita beri aplaus dengan kebesaran jiwa, penuh kenegarawanan, dengan mengucap Bismillah bismillah hirohman nirohim kita tetapkan Bapak Setya Novanto sebagai ketum Golkar,” ujar ketua Munaslub, Nurdin Halid, sebagaimana dikutip detik.com.
Dalam pemilihan tahap pertama, Setya Novanto mendapat suara terbanyak, disusul kemudian Ade Komarudin. Voting yang dilakukan Selasa (17/5) pagi, Novanto memperoleh peroleh suara sebanyak 277, dan Ade Komarudin mendapatkan 173 suara. Selanjutnya Azis Syamsuddin 48 suara, Syahrul Yasin Limpo mendapat 27 suara, Airlangga Hartarto meraih 14 suara, Mahyudin 2 suara, Indra Bambang Utoyo 1 suara dan terakhir Priyo Budi Santoso 1 suara .
Dua kandidat memperoleh 30 persen suara lebih dari total 554 suara, yakni Setya Novanto dan Ade Komarudin. Namun Ade Komarudin menyatakan mengundurkan diri.