JAKARTASATU.COM – Sejumlah nama sohor banyak digadang-gadang menjadi agar bersedia menjadi Cawapres dalam Pilpres 2014. Salah satunya, Ketua KPK Abraham Samad yang disebut-sebut bakal dampingi Joko Widodo (Jokowi) yang diusung PDI Perjuangan.
“Tentang tawaran cawapres partai ke Samad, mestinya direspons jelas oleh yang bersangkutan. Sehingga tidak memberi kesan membuka peluang untuk terus dipepet,” ujar pengamat politik dari LIPI, Siti Zuhro, Senin (12/5/2014).
Dalam konteks tersebut, imbuhnya, sebaiknya pejabat publik memahami etika jabatan dan komitmen serta sumpahnya untuk menjalani tugasnya dengan penuh tanggungjawab.
“Samad belum selesai mengemban tugasnya sebagai ketua KPK. Posisi dan fungsinya diperlukan dalam keadaan negara menghadapi bencana korupsi dahsyat saat ini. Kalau yang bersangkutan sampai lompat dari posisinya saat ini dan kemudian mencawapreskan diri, hal ini akan memberikan contoh kurang positif,” bebernya.
Kalau sampai hal itu benar terjadi, maka Siti menilai, akan mengesankan bahwa pejabat publik yang pada hakekatnya terikat sumpah jabatan, bisa membatalkan begitu saja janjinya. “Hal ini bisa saja memberikan kesan pragmatis pejabat publik yang cenderung suka lompat-lompat,” tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristianto, mengatakan, pengumuman cawapres Jokowi akan diumumkan dalam rentan waktu 10 hingga 18 Mei 2014. Dikatakannya, ada dua nama cawapres yang terus menguat, yakni Jusuf Kalla dan Abraham Samad. (Oz)