Spanyol Unggul “Adu Penalti”
Prancis Beruntung “Gol Bunuh Diri”

Catatan: Imam Wahyudi (iW)

Timnas Spanyol dibuat bulan-bulanan Slovenia, sebelum lolos perempatfinal Piala Eropa 2024 di Frankfurt, Jerman, dinihari tadi. Slovenia memaksa adu penalti, setelah bermain imbang tanpa gol selama 120 menit. Adu penalti pertama babak “16 besar”.

Di klaster yang sama, Prancis beruntung lolos lewat gol bunuh diri Belgia pada lima menit terakhir laga. Tak terhindarkan bentrok antartim juara, berebut tiket semifinal di Hamburg, Jumat pekan ini. Mengulang pertemuan keduanya di final 2016. Kali pertama Portugal juara Piala Eropa, mengalahkan Prancis 1-0. Sebaliknya Prancis sudah dua kali juara pada 1984 dan 2000.

Tampilan timnas Portugal seolah menuai kendala, setelah “memberi” kemenangan ke debutan Georgia di pamungkas fase grup. Kala itu, hasil apa pun — Portugal lolos ke “16 besar” dengan opsi sebagai runner up — demi memilih calon lawan di babak lanjutan. Opsi itu tak didapat, Portugal tetap juara grup-F.

Christian Ronaldo dengan sebutan CR-7 gagal eksekusi penalti pada menit-105, babak pertama extra time. Seketika meledak tangisnya. Tendangan berhasil ditepis kiper Slovenia, Jan Oblak. Tapi CR-7 mampu menebus. Giliran pertama tendangan penalti untuk Portugal. Eksekusi CR-7 kali ini memperdaya kiper Oblak. Dia pun balik tersenyum.

Slovenia yang mendapatkan kesempatan pertama, gagal secara berurutan. Kiper Portugal, Diogo Costa tampil istimewa yang menjadikannya terpilih man of the match laga itu. Costa berhasil menepis tiga tendangan dari Slovenia: Josip Ilicic, Juke Balkove dan Benyamin Verbic. Sebaliknya, Portugal yang diawali CR-7 membuahkan gol lewat eksekusi Bruno Fernandes. Berikut gol Bernando Silva yang membuat Portugal sudah unggul 3-0. Dua tendangan penalti tidak dilanjutkan.

Prancis vs Belgia

Gol bunuh diri membuat buntu perlawanan Belgia. Laga antarrunner-up grup-D dan E sesi “16 besar” itu, berlangsung ketat.

Nyaris imbang dalam penguasaan bola, Prancis tidak cukup tampil maksimal. Keduanya melakukan serangan sporadis yang tak kunjung membuahkan gol. Tak kecuali tembakan Belgia yang mendapat hadangan kiper Maignan. Nyaris buntu sepanjang pertandingan.

Keberuntungan timnas Prancis terjadi menit-85. Dalam serangan sporadis, manuver zig-zag dilakukan Prancis di area pertahanan lawan.

Gerakan bola bek Theo Hernandez yang maju ke depan diterima Antoine Griezmann yang lanjut mengumpan Kolo Muani di depan gawang. Tendangan Muani dihalau bek Belgia, Vertonghen yang menghantam dengkulnya. Melesat masuk gol yang lebih dulu mengecoh gerakan kiper Casteels yang kadung bergerak ke arah kanan gawang. Gol bunuh diri itu menjadi milik Prancis yang menandai kemenangannya hingga akhir laga.*

– jurnalis senior di bandung