Lamine Yaman (16 tahun) Pecetak Gol Termuda sepanjang sejarah Piala Eropa /ist

Pecah Rekor Pecetak Gol Termuda, Spanyol ke Final

Catatan: Imam Wahyudi (iW)

LAMINE Yamal (16 tahun), gelandang serang timnas Spanyol memecahkan rekor. Pecetak gol termuda usia dalam sejarah Piala Eropa.

Gol yang dibuatnya menjadi istimewa bagi Spanyol. Mengantar tim asuhan Luis de la Fuente merebut satu tiket final Piala Eropa 2024. Dalam laga di Allianz Arena, Munchen, Jerman, Rabu dinihari tadi — mengalahkan Prancis 2-1 langsung.

Lamine Yamal yang bermain di klub Barcelona, baru berusia 16 tahun dan 338 hari. Memecahkan rekor sebelumnya atasnama pemain Polandia, Kacper Kozlowski (17 tahun dam 246 hari — saat menghadapi Spanyol pada Piala Eropa 2020. Yamal, muslim yang lahir 13 Juli 2007.

Gol Yamal menit-21 memicu semangat serangan Spanyol. Semula tertinggal, Yamal menyamakan kedudukan 1-1. Empat menit kemudian, penyerang Dani Olmo menentukan kemenangan 2-1. Timnas Spanyol mulus menjaga asa kejaran juara ke-empat kalinya. Mengakhiri perlawanan Prancis yang dua kali juara (1984 dan 2000). Spanyol bakal ditantang pemenang laga Inggris vs Belanda yang digelar Kamis dinihari esok.

Jalannya pertandingan

Sejak kiick off, timnas Spanyol yang inisiatif menjajal serangan — justru dikagetkan gol Prancis menit-9. Bermula manuver dari sepertiga lapangan, tampak longgar pertahanan Spanyol. Penyerang Mbappe cukup bebas manuver di sisi kanan gawang. Ia pun menerima umpan. Di depan bek lawan yang menghadang, Mbappe melambungkan bola dan seketika disambut sundulan kepala Kolo Muani. Gol.

Ketinggalan 0-1, tim matador Spanyol tak mudah menembus pertahanan Mbappe. Namun barisan depan cukup taktis mengganggu. Kali ini, gerakan lincah Lamine Yamal yang impresif di depan kotak penalti. Sesaat mengecoh pertahanan Prancis, Adrien Rabiot yang coba menghalangi ruang tembaknya. Yamal berkelit sambil menendang keras bola dengan kaki kiri. Menyentuh kanan atas mistar gawang yang tak terkejar jangkauan kiper Maignan. Gol menit-21 itu menyamakan skor 1-1.

Gol Yamal membuat gerak menggebu timnya. Hanya selang empat menit, gol kembali tercipta dari kaki Dani Olmo. Gol menit-25 ini diumpan bek kanan, Novas ke Olmo yang langsung menembak ke arah gawang. Bek kanan Prancis, Kounde menghadang dengan menjulurkan kaki dan menjatuhkan badan. Tapi bola lebih cepat menabrak tiang kanan gawang. Spanyol unggul 2-1 bertahan hingga turun minum.

Memasuki babak-II, Les Bleus membuat serangan — mengejar ketinggalan. Sebaliknya Spanyol berusaha pertahankan keunggulan. Menurunkan tempo permainan, yang berulang melakukan back pass antarpemain hingga ke kiper Unai Simon. Sesekali naik lewat serangan sporadis.

Pelatih Prancis, Didier Deschamps menarik tiga pemain sekaligus menit-61. Andalan Griezmann diturunkan untuk duet dengan Mbappe. Tapi kerjasama tak terjalin. Beberapa tekanan ke gawang Spanyol, tak membuahkan hasil. Tendangan Dembele menit-75 melewati mistar gawang. Pemain sayap itu pun diganti Girout menit-78. Dua menit kemudian, tendangan kapten Mbappe juga mengangkasa.

Keunggulan Spanyol tampak aman. Memperkuat pertahanan, sang pelatih menarik penyerang Alvaro Morata. Berlanjut si muda usia, Yamal ditarik pada menit-90 masa injury time digantikan Torres. Laga segera berakhir, timnas Spanyol menang.*

– jurnalis senior di bandung