JAKARTASATU.COM– Sikap Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) atas kematian Ismail Haniyeh, Pemimpin Politik Hamas adalah menyerukan perjuangan total melawan Zionis Israel. Perjuangan total perlawanan itu juga untuk puluhan ribu rakyat Palestina yang telah dibunuh Zionis Israel.
Alasan DDII mengeluarkan seruan perjuangan total melawan Zionis Israle karena umat Islam, bahkan umat manusia seluruhnya sedang menghadapi satu kaum yang sangat kejam, biadab, licik, khianat, dan degil.
“Zionis Israel mengancam keselamatan dan perdamaian dunia,” demikian bunyi pernyataan sikap DDII, Kamis (1/8/2024), yang diterima media.
Ada beberapa bentuk yang menurut DDII dalam perjuangan total melawan kebiadaban Zionis Israel. Berikut beberapa yang dimaksud DDII:
(1) Terus mendekatkan diri dan berdoa kepada Allah agar saudara-saudara kita di Palestina diberikan kesabaran dan kemenangan oleh Allah dalam melawan kaum zionis.
(2) Terus menyalurkan bantuan melalui lembaga-lembaga terpercaya, sebab perjuangan melawan kaum zionis dan para pendukungnya masih panjang.
(3) Terus melakukan aksi boikot semampu kita terhadap berbagai produk yang terindikasi memberikan dukungan kepada kaum zionis.
(4) Terus menjauhkan diri dan keluarga dari pemikiran-pemikiran dan pendidikan yang menanamkan sifat-sifat kaum Yahudi sebagaimana disebutkan dalam al-Quran, seperti paham materialisme, sekularisme, liberalisme, rasisme, dan sebagainya.
(5) Terus menjalin ukhuwah dan meningkatkan kerjasama dengan seluruh komponen umat Islam dan bangsa Indonesia agar segera tercapai tujuan kemerdekaan Palestina.
Ismail Haniyeh tewas dibunuh Zionis Israel saat sedang berada di kediamannya, di Teheran, Iran, Rabu (31/7/2024). Sehari sebelum tewas, Ismail menghadiri pelantikan presiden baru Iran. (RIS)