Mono Alegori Stereo
Oleh Taufan S. Chandranegara, praktisi seni, penulis.
Cerita pendek, salah satu susastra liris, namun kadang berubah rupa menjadi cerita panjang roman picisan wiracarita talang data bocor siang bolong, oleh kelakuan tanwujud kehendak egomania, konon. Adigang adigung ketemu demonstran pada ngumpet di kolong meja, beraninya represif keroyokan.
Menguji pola, desain baju kekinian, mungkin, kehendak opsi absurditas komunikasi korupsi isuisu. Seolaholah mampu menggedor pasar kemodernan budaya tahan cuaca. Netra langit menyaksikan pelanggaran amoral asosiatif korupsi isuisu di layarlayar boladunia. Koruptor, maling santai karena sistem kekuasaan takut pada koruptor.
“Eh! Halah.” Ki Semar pusing tujuh keliling.
Seakanakan langit tak mampu berbuat apaapa. Mungkin saja, langit dianggap tidak ada. Mungkin pula, amoral bagai mampu menghapus langit. Berkacak pinggang mencoba tetap sombong menepuk dada meski kosong melompong tak bertulang. Lupa diri, sebagai manusia bisa mati meski harta berlimpah jua.
Jalur komunikasi amoral kelas asosial, seolaholah mampu mengguncang jaringan langit publik dunia. Menang di ranah manipulasi korupsi isuisu-muncul bagai hantu siang bolong dikisah novel talang data bocor siang bolong. Cerita anekdot telor dadar buatan dapur tetangga, asin, akibat garam over dosis.
Semirip rancangan film kartun, horor, melucu jungkirbalik, di tengah keprihatinan sampar dunia, baru beberapa waktu mengatur kemaslahatan publik, cukup bermasker di ruangruang keramaian tontonan khalayak boladunia. Eh! Koruptor diam-diam tetap merayap curi-curi kesempatan.
Tersenyumlah oknum korupsi di antara isuisu buatannya dengan skenario piawai. Ringan saja terbang mengepakkan sayap burung gagak hitam namun abuabu berkembang biak di atas segala keprihatinan publik dunia akibat sampar iblis ganjil, kini, tengah mereda pelahanlahan telah menyirna. Amin.
Janganlah pula, mencoba melawan lupa. Catat dengan huruf kapital, publik boladunia memiliki kepakaan inteligensi lebih, spektakuler, cerdas, beriman, memiliki kemampuan mengamati, perilaku korupsi di antara isuisu receh. Sekalipun serupa lagu mono menjadi tipe stereo.
Mengangkasa cerita novel korupsi isuisu asosiatif. Cerita lama revisi amatir semesteran. Kisah putri cantik sebelum tidur di bawah rembulan, melelapkan malam, terbuai kidung puisi keindahan embun. Esok, mentari ‘kan terbit senantiasa memberi terang kehidupan, di antara berita media. Loh! Korupsi lagi? Triliun lagi? Wah.
Terlenakah malam dibius korupsi isuisu, pencuri hati ratu keadilan. Ketika amoral mengendapngendap merangkai peristiwa, lewat jendela komunikasi langit imitasi, membuka lacilaci, mencuri dengar milik sesama. Lantas raib dalam gelap. Setelah menggondol nilai triliun. Oh!
Jangan seolaholah kelupaan. Meski dalam gelap sekalipun. Langit, lebih terang berkomunikasi dengan publik planet bumi-iman sains kemaslahatan. Wow! Langit tak pernah tidur loh. Merekam semua kejadiaan sekecil apapun, di manapun, kapan saja sesuka hati sebagaimana pola milik-Nya.
Keadilan Ilahiah, senantiasa hadir di keprihatinan. Langit, menyaksikan perilaku makhluk sepanjang hidup semesta. Jangan takabur, melupakan iman kebaikan, ‘kan memicu karma stroke dadakan loh, atau, ketika waktu bencana iklim kelak, jangan ngumpet di kolong tempat tidur ya.
Tampaknya kuasa usaha ha ha ha makhluk manusia masih saja cobacoba melawan langit, mengobarkan teknologi perang kelas siluman hingga teknologi hantu talang data lagilagi bocor siang bolong antarbenua-merangkai kisah novel picisan seolaholah kisah terjadi karena alam menghendaki. Uhui! Yak elah! Pasar tontonan sepi.
Gedung pertunjukan nihil penonton. Bosen kale. Cerita invasi komunikasi melulu, cobacoba merenda cerita baru, lagi, seolaholah menunggu usainya kurun waktu strategis moda korupsi isuisu anyar nongol lagi di semester berikutnya. Siklus, jejaring ekonomi boladunia. Alegori, sebuah kisah perumpamaan nonrealisme.
Nasionalisme-antikorupsi. Meskipun senantiasa diganggu perilaku siluman tuyul pencuri celengan, korupsi, pelontar isuisu bersyair di layarlayar tontonan. Semoga Indonesia-antikorupsi selalu tangguh. NKRI Semangat Anti Korupsi.
***
Jakartasatu Indonesia, Agustus 27, 2024.
Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari.