Muhamad Nur Lapong /ist

Kewibawaan dan Keagungan Pelantikan Presiden Ke 8 Prabowo Subianto Sirna Oleh Wapres FUFUFAFA

Oleh Muhammad Nur Lapong

Tak ada special dalam pelantikan presiden kali ini yang ada rasa hambar,

Juga ada rasa malu dan lesu, sebagai bangsa merdeka yang dilahirkan dari karya manusia manusia agung para pendiri bangsa yang telah menorehkan pikiran pikiran besar di eranya, yang menjadi landasan dan fondamen dari wajah bangsa Indonesia yang sesungguhnya dirancang menjadi bangsa unggul, Indonesia Raya. Dengan kapasitas pelantikan pucuk pimpinan nasional hari ini terlihat jelas mengalami degradasi, sangat jauh tidak seperti yang kita harapkan sebagaimana seharusnya sebagai bangsa Besar.

Eforia rakyat untuk menghadirkan seorang presiden ke 8 untuk menggantikan presiden ke 7  yang dinilai gagal total itu. Ternyata pelantikan Presiden ke 8 Prabowo Subianto yang keren itu, rasa rasanya menjadi hambar dan kehilangan elang vitalnya, karena bersamaan harus dilantik pula Wapres FUFUFAFA ?!

Mungkin ada sebagian rakyat yang tidak menyoal soal terpilihnya Gibrang Rakabuming Raka jadi wapres terpilih, tapi rakyat umumnya yang tidak menyoal itu bertanya. Apa tidak sebaiknya pelantikan Presiden dan Wapresnya waktu dan acaranya di agendakan terpisah?

Pertanyaan yang rada lucu namun dapat dimengerti kalbu dan pikiran sehat ini, sekiranya pun kalau diadakan survey dengan catatan tidak dilakukan oleh saudara Qodari dkk. Tentunyaah bisa ditebak bahwa hasil survey itu menghasilkan jejak pendapat yang mungkin 100 % setuju, bahwa Pelantikan Presiden dan Wapresnya dilakukan secara terpisah.

Rakyat, umumnya ingin melihat penampilan Presidennya yang terpilih itu terlihat elegant, menawan, berwibawa, sebab Presiden ke 8 Prabowo Subianto memang kereen dan cerdas, terlepas dari pro kontra masa lalu beliau yang dinilai sebagian orang bermasalah dan berbahaya !?

Sebagai orang yang mengerti konstitusi dan aturan, apalagi kebiasaan ketatanegaraan yang sudah sejak dulu berlaku seperti itu, bahwa pelantikan Presiden terpilih, ikut dilantik bersamaan dengan wapresnya.

Ya apa boleh buat saya sebagai warga negara yang baik, pemerhati aktif Bela Negara dan Suara Rakyat, saya hanya mampu terdiam dan terpaku di sudut kamar, bingun sendiri, sebab keinginan kuat melihat acara pelantikan Presiden ke 8 Prabowo Subianto lewat tv nasional, cuma saya cemas bisa jadi perut saya mules melihat disampingnya duduk dikursi berbeda Wapres FUFUFAFA.

Catatan atau goresan hati ini terpaksa kutulis sebagai ungkapan yang tumpah dari proses pilpres yang berlangsung “Unfair” dari pemaksaan ambisi  cawe cawe dinasti Presiden Jokowi, yang menjadi aib etik dan moral kita secara keseluruhan sebagai suatu bangsa yang dikenal bangsa yang berbudi luhur tinggi.

Saya akhirnya harus mengucapkan kepada Pak Prabowo Subianto. Selamat menjadi Presiden ke 8 RI Priode 2024 – 2029. Semoga mampu membenahi NKRI kembali menjadi Macan Asia, mampu mengolah sumber daya alam yang luar biasa kayanya untuk sebesar besarnya bagi kemakmuran rakyat dan sukses membawa perubahan besar kepada kejayaan Indonesia Raya.

Swasembada pangan-energi, swasembada ekonomi, swasembada IPTEK, penegakan hukum yang tegak lurus pada semua aspek, dan tegaknya Politik demokrasi Kerakyatan yang berdaulat yang semuanya  telah rusak di era Presiden Jokowi. Dapat lagi dibenahi Pak Prabowo Subianto sebagai Presiden baru RI. Semoga sukses!

TAM, 20 Oktober 2024