#NGOPIPAGI: Apa Betul Jokowi dan Anies Baswedan Berpengaruh di Pilkada Jakarta?
Bersama Aendra Medita *)
Eng Ing Eng….ada pertanyaan dari kawan baik, yang bertanya soal pengaruh Joko Widodo dan Anies Baswedan terhadap Pilkada Jakarta 2024 yang akan digelar pada 27 November ini, benarkah akan jadi sangat signifikan kedepan?
Saya sambil #ngopipagi yang dinikmati dari Sembalun dari dataran tinggi yang di kaki Gunung Rinjani Lombok NTB ini tersenyum saja. Kopi Sembalun ini saya kira Biji Kopi Terbaik dari Lombok yang aduhai,tapi tak aduhai kalau mantan. Hehee dua yang pernah (mantan) Gubernur DKI Jakarta itu Joko Widodo dan Anies Baswedan. Dan uniknya juga dua orang ini yang satu mantan Presiden dan satu lagi mantan calon presiden.
Lantas begitu banyaknya yang berebut pada mantan ini untuk soal suara di Jakarta, sehingga harus jadi saling dukung mendukung. Pasangan Calon (Paslon) nomor 1 Ridwan Kamil-Suswono, paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno. Hanya paslon nomor 2 saja yang tidak ke absen dapat dukungan tokoh mantan Gubernur atau manatan oresiden bahkan presiden saat ini pun.
Baiklah kita lihat dengan terutama karena yang keduanya salaing didukung ini memiliki basis pendukung yang kuat dan rekam jejak sebagai Gubernur DKI Jakarta. Makan coba kita bedas beberapa poin utama tentang bagaimana pengaruh mereka dapat terlihat:
Efek Joko Widodo: Ini karena faktor Koalisi dan bicara soal mesin Politik Nasional
Joko Widodo sebagai mantan Gubernur Jakarta yang tak tuntas dan di Jalan di masuk gelangan nyapres lalu disebutkanlah kini mantan sebagai Presiden RI, Joko Widodo punya pengaruh ya…karena besar terhadap strategi partai-partai yang tergabung dalam koalisi pemerintah saat dia Presiden. Joko Widodo juga memobilisasi dukungan politik di tingkat nasional, termasuk Jakarta.
Secara jejak Joko Widodo pernah bikin program seperti Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar selama menjabat gubernur dan dibawa bagi kebijakan nasionalnya. Sehingga saat itu dukungan partai kemungkinan besar akan calon yang berafiliasi dengan Joko Widodo, tersebut mendapat keuntungan dari mesin politik.
Sementara itu soal yang didukung Anies Baswedan memang masih kuat magnetnya dan kuat lebih wilayah paska Reformasi Anies terlinat. Ada jejak Anies sebagai gubernur, legacynya tinggi ia punya peninggalkan kebijakan seperti program rumah DP nol rupiah, revitalisasi kawasan kota tua, dan penanganan banjir yang menjadi sorotan publik keren. Jika lihat dukungan pemilih berbasis Abah Anies memiliki daya pikat kuat di kalangan masyarakat yang menginginkan perubahan dari politik arus utama dan memiliki sentimen kuat terhadap reformasi pemerintahan.
Kalau secara dukungan Anies yang ke Pramono Anung-Rano Karno cenderung mendukung kandidat ini dan akan terplan sehingga 2029 akan ada kejutan dengan Anies, yang dapat membawa pertarungan politik yang lebih sengit bukan hanya saat ini di Pilkada Jakarta tapi plan 2029 di Pilpres.
Kita melihta Dinamika Pemilih Jakarta Kota dengan basis pluralisme merupakan kota dengan keragaman tinggi. Pemilihnya cenderung terpecah antara pemilih nasionalis dan pemilih berbasis identitas. Ada Pengaruh Joko Widodo mungkin lebih kuat jika Joko Widodo masih Presiden. Dan bisa jadi di kalangan pemilih ada jejak nasionalis. Sedang saat ini jejak nasionalis masuk di Anies dan unggul secara luas meski di segmen berbasis identitasm masih nampak.
Mungkin ada efek Pilpres 2024?
Jika salah satu dari mereka berhasil mengonsolidasikan dukungan dalam Pilpres 2024, maka momentum itu dapat berlanjut hingga Pilkada Jakarta bisa jadi juga atau figur kandidat yang diusung pengaruh Jokowi atau Anies juga sangat tergantung pada kandidat yang diusung itu. Kalau bicara figur populer nasional ada Rano Karno, meski dia nomor 2 wakil dari Pramono yang matan Menkabinet Joko Widodo.
Nama Ridwan Kamil mantan Gubernur Jawa Barat siah tapi apa sukses? Rano juga mantan Gubenur Banten dan ia tokoh ternama dan kesohor sebagai artis film dan sangat ramah dengan Betawi banget…ia dikenal dengan Jakarta sebagai kekuatan yang paling menentukan, Dana kalau bisa menjadi penentu. Sedang Suswono dikenal di bidang pemerintahan dan memiliki latar belakang kuat di dunia akademik. Suswono menyelesaikan pendidikan tingginya dan menjadi alumni di Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Akhirnya pengaruh Joko Widodo dan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta ini sebuah drama atau hanya polarisasi politik di ibu kota. Pilkada Jakarta kalau dilihat potensi menjadi perpanjangan dari pertarungan politik mereka di tingkat nasional nanti jelas, tapi mainnya dua kaki Joko Widodo terlalu kasat mata. Ia kasih ijin Pramono dan dia dukung Ridwan hehehehe
Tapi kalau saya melihat ada aroma menyegarkan saat diseduh Kopi Sembalun ini dari pada. peristiwa Politik yang berdrama yang sedang dimainkan tanpa ending, dan harusnya cepat sadarlah karena rakyat kan saat ini sudah tahu siapa yang akann dipilih dan akan jadi patokan mana yang akan mimpim di Jakarta ke depan, ditengah gelombang ada gerakan yang masif soal coblos semua karena sudah kurang percayanya atas keadaan saat ini….Tabik…!!!***