Presiden Prabowo Diam Dengan Pemberitaan OCCRP?

JAKARTASATU.COM Nama Presiden ke 7 RI Joko Widodo masuk daftar finalis Person of The Year 2024 untuk kategori kejahatan organisasi dan korupsi versi Organize Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

Dikutip dari akun YouTube Bocor Alus ” Prabowo Diam Dengan Pemberitaan OCCRP?”, Ahad  12/1/2025,

Dikatakan Jurnalis Tempo sekaligus host podcast Bocor Alus, Hussein Abri Dongoran dalam banyak narasumber di koalisinya Prabowo Subianto maupun politikus lainnya menyatakan bahwa Jokowi sangat gusar dengan OCRP ini.

Lanjutnya, dia (Jokowi) merasa partai-partai yang selama ini dia jadikan patron-patron tidak mendukung Jokowi dalam arti komen dong membela dia terkait santernya OCCRP .

“Sekarang yang berkuasa Prabowo. Apa yang terjadi? Apakah Prabowo  risau juga kawan seiringnya masuk nominasi atau apakah cenderung membiarkan?  Atau apa nih,” sahut Host lainnya.

Sebelum menjawab itu sahut Hussein Abri Dongoran,  itu juga yang menjawab kenapa partai-partai lain itu ngga terlalu fight mendukung Jokowi. Lebih banyak diam, relatif diam. Ini menurut beberapa nara sumber di Gerindra maupun yang menjabat di pemerintahan.

“Prabowo itu membiarkan saja OCCRP ini. Jadi tidak ada perintah membela,  tidak ada perintah untuk ngomong juga,” kata Hussein.

Diketahui, Terkait nama mantan Presiden RI ke 7 Joko Widodo masuk nominasi OCCRP, namun, tak hanya ada nama Jokowi dalam daftar OCCRP. Sebab, ada nama Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha India Gautam Adani. Daftar finalis ini tersebut merupakan hasil meminta para nomine dari para pembaca, jurnalis, juri, dan pihak lain dalam jaringan global organisasi ini.

Dari nominasi tersebut, mantan Presiden Suriah, Bashar Al Assad mendapat titel sebagai Person of the Year 2024 untuk kategori kejahatan organisasi dan korupsi.

Sebelumnya diberitakan Kompas.com ( “Jokowi Masuk Daftar Tokoh Terkorup Versi OCCRP: Respons Jokowi dan KPK” , 2/1/2025), OCCRP yang berpusat di Amsterdam, Belanda, mengumpulkan nominasi melalui Google Form yang dibagikan sejak 22 November 2024.

Namun, berdasarkan pantauan pada 31 Desember 2024, masa pengisian nominasi sudah berakhir dan link Google Form milik OCCRP sudah tidak bisa diakses.

“Who is the Most Corrupt Person of 2024? Formulir Who is the Most Corrupt Person of 2024? sudah tidak menerima jawaban lagi. Coba hubungi pemilik formulir jika menurut Anda ini keliru,” bunyi keterangan pada Google Form.

Respons Jokowi Menanggapi namanya masuk dalam finalis tokoh terkorup versi OCCRP, Jokowi mempertanyakan dan meminta dibuktikan bahwa dirinya telah melakukan korupsi.

“Yang dikorupsi apa. Ya dibuktikan, apa,” kata Jokowi, sambil tertawa saat di Rumahnya Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng) pada 31 Desember 2024.

Namun, dia mengungkapkan bahwa memang banyak sekali framing yang merugikan dirinya tanpa bukti yang jelas.

“Ya apa, apalagi? Sekarang kan banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat. Banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti. itu yang terjadi sekarang kan,” ujar Jokowi.

Disinggung soal kemungkinan bahwa penilaian termasuk muatan politis, Jokowi meminta hal itu ditanyakan langsung pada pihak penyelenggara.

Mantan Walikota Solo itu menekankan, saat ini siapa pun bisa menggunakan kendaraan apa pun untuk menfitnah dirinya.

“Ya ditanyakan aja, tanyakan aja. Orang bisa pakai kendaraan apa pun lah. Bisa pakai NGO, bisa pakai partai, bisa pakai ormas (organisasi kemasyarakatan) untuk menuduh, untuk membuat framing jahat, membuat tuduhan jahat-jahat seperti itu,” kata Jokowi. (Yoss)