Saudi Aramco telah menurunkan harga minyak mentahnya untuk pembeli Asia pada bulan April, menandai penurunan pertama dalam tiga bulan. Pemangkasan harga ini sejalan dengan ekspektasi pasar dan mengikuti keputusan OPEC+ untuk meningkatkan pasokan minyak secara bertahap mulai bulan ini.

Menurut pernyataan resmi, harga jual resmi minyak mentah Arab Light telah diturunkan 40 sen, sekarang menjadi $3,50 per barel di atas harga rata-rata minyak mentah Oman dan Dubai.

Perubahan ini terjadi setelah OSP untuk Arab Light mencapai titik tertinggi dalam 12 bulan bulan lalu, mencapai $3,90 di atas rata-rata Oman dan Dubai.

Jenis minyak mentah Saudi lainnya juga mengalami penurunan harga. OSP untuk Arab Extra Light telah diturunkan menjadi $3,30 per barel, sementara Arab Super Light dihargai $4,05 per barel. Selain itu, harga minyak mentah Arab Medium telah diturunkan menjadi $2,95 per barel, dan minyak mentah Arab Heavy sekarang berada pada harga $1,80 per barel.

Untuk pembeli Amerika Utara, Saudi Aramco menetapkan OSP untuk minyak mentah Arab Light sebesar $3,80 per barel di atas Indeks Minyak Mentah Argus Sour untuk bulan Maret.

Penyesuaian harga ini mengikuti keputusan OPEC+ untuk melanjutkan rencana peningkatan produksi minyak sebesar 138.000 barel per hari mulai April. Ini menandai peningkatan produksi pertama kelompok tersebut sejak 2022. Sementara itu, ekspor minyak Rusia dan Iran ke China meningkat, karena kapal tanker yang tidak dikenai sanksi memanfaatkan keuntungan yang menarik, yang membantu meredakan kekhawatiran pasokan.

Minyak mentah Saudi Aramco diklasifikasikan ke dalam lima tingkatan berdasarkan kepadatannya: Super Light (lebih dari 40), Arab Extra Light (36-40), Arab Light (32-36), Arab Medium (29-32), dan Arab Heavy (di bawah 29). Perubahan harga ini memengaruhi biaya sekitar 9 juta barel minyak mentah per hari yang dikirim ke Asia, yang menjadi patokan harga bagi produsen minyak utama lainnya seperti Iran, Kuwait, dan Irak.

Aramco biasanya mengumumkan OSP minyak mentahnya sekitar tanggal 5 setiap bulan, yang menentukan kondisi pasar minyak global.(EDY/EWINDO)