LIN CHE WEI Tersangka Baru MAFIA MIGAS/ist

LIN CHE WEI

Oleh : Yanuar Rizky

Tahun 2000 saya dipanggil bos saya (direksi BEJ), salah satunya ada di wall saya tapi tidak akan saya tag lah, mungkin beliau masih ingat juga kalo membaca status ini…

Saat itu, Lin Che Wei membuat analisa ekonomi di harian Kompas soal akrobat aksi korporasi Grup Lippo

Jadi, kalau beberapa yang membaca fesbuk kawan saya AEK soal goto dan telkom, kira-kira disitulah dulu Chi Wei berperan di ruang publik.

Lalu, Direksi bertanya kepada saya apa yang ditulis benar?

Saya menjawab dari sisi alert yang menjadi basis pemantauan perdagangan saham yang memerlukan pemeriksaan terkait potensi pidana di pasar modal.

Lalu, saya bilang konteks yang ditulis Chi Wei adalah aksi korporasi yang harus direkonstruksi dengan pembentukan harga.

Dari sisi alert saya sampaikan ke Direksi harus ditindaklanjuti pemeriksaan.

Lalu, arahannya dilakukan pemeriksaan.

Dalam proses pemeriksaan, saya menghubungi Bang Faisal Basri, karena saya baca Chi Wei, Faisal Basri, Drajad Wibowo dan Teten Masduki menggalang pola “sharehokder activism” seperti yang terjadi di Korsel.

Datang ke RUPS Lippo, dan menggunakan hak pemegang saham minoritas atas aksi korporasi pengendali Lippo.

Bagi saya itu menarik, karena Chaebol (istilah oligarki di Korsel) tumbang diseret ke jalur hukum dengan shareholder activism movement, mendorong pidana di pasar modal sebagai Perjuangan Kelas, menghantam kelas chaebol oleh kelas menengah…

Lalu, saya ketemu dengan para tokoh itu sepulang kerja di Jl Proklamasi kantor Bang Faisal saat itu

Saya dengarkan dan gali apa sisi pandangnya, dan saya jadikan itu sebagai alat uji konstruksi.

Singkat cerita, setelah saya laporkan ke Bapepam dan naik ke ptoses penyelidikan, Rapim Bapepam, dimana saya ikut jadi asrot bos saya hehe.

Rapim memutuskan Bapepam memakai pasal 125, yairu kewenangannya menjatuhkan denda administratif penggamti proses penuntutan di pengadilan (out of court setlement).

Masing-masing direksi dan komisari Lippo E-Net dijatuhi denda 5 miliar.

Sebuah kenangan, yang saya kenang sebagai memori baik dalam bekerja.

Membaca apa yang terjadi hari ini di Chi Wei, saya tak mau komentar banyak, karena setiap orang secara profesiomal selalu punya pilihan.

Entah pilihan apa yang diambil.

Yang pasti, hati-hatilah mengambil pekerjaan yang syarat konflik kepentingan tatkala harus ada tumbal dan atau sunatullah kekuasaan yang melindungi anda secara politik dipergilirkan, semua kredensial anda akan habis!

Jangan jadi orang serakah, fokus dan setia kepada isme profesional.

Itupun kenapa, saya kecewa di BUMN sekaramg bisa kejadian jadi dekom ya mau dan jadi konsultan juga jalan terus.

Ya ngga mention siapapun, ini cermin benggala untuk diri saya sendiri.

#enjoyAja