Tuan Presiden, Rakyat Butuh Solusi, Bukan Cuma Curhat Dan Kritik, Bermain Citra Ala Kampanye Pilpres
Oleh: Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
“Sudah jelas kerugian sekian ratus triliun vonisnya seperti itu ini bisa menyakiti rasa keadilan. Ada yang curi ayam dihukum berat, dipukulin,”
[Presiden Prabowo Subianto, 30/12/2024].
Presiden Prabowo Subianto ikut buka suara terkait vonis ringan Harvey Muis dalam kasus korupsi yang merugikan negara ratusan triliun rupiah. Presiden kemudian mengungkit hukuman bagi pelaku pencurian ternak.
Menurutnya, rakyat Indonesia tak bisa dibohongi. Rakyat sudah semakin cerdas, terutama dengan adanya gawai (medsos).
Namun, Rakyat yang cerdas juga mempertanyakan kepada Tuan Presiden. Setidaknya, pertanyaan itu adalah:
Pertama, Tuan Presiden, Anda ini penguasa. Kenapa hanya bisa curhat dan mengkritik? Bukankah, Anda adalah pemimpin Republik ini?
Tuan Presiden, mungkin saja Hakim memvonis ringan kasus korupsi, karena mendengar pemerintahan Tuan akan mengampuni para koruptor dengan program amnesti.
Kalau Presiden mengampuni koruptor, apa salahnya hakim meringankan vonis koruptor? Bukankah, itu sinergi yang keren? Hakim meringankan vonis koruptor, Presiden yang mengampuni.
Kedua, kenapa Tuan Presiden mengomentari putusan, yang kata MA sudah berdasarkan keyakinan hakim? Alangkah elok, jika Tuan Presiden bertindak sebelum ada putusan, ketimbang komplain setelah divonis. Kesannya, itu bukan memberi harapan kepada rakyat, tapi malah menambahi masalah rakyat.
Kenapa Anda selemah ini Tuan Presiden? Curhat atas masalah yang sebenarnya Anda bisa memberikan solusi.
Ketiga, Tuan Presiden, Anda ini Presiden. Bukan lagi Capres. Saat ini, rakyat menunggu kiprah dan kerja nyata. Bukan kampanye, kritik dan bermain citra dengan janji-janji.
Yang mengkritik penegakan hukum yang rusak, cukup kami rakyat saja. Sedangkan Anda, fokuslah untuk berkerja. Kalau Anda ikut curhat, mengadu, mengkritik, lalu Rakyat mau mengadu kemana?
Nah, sekarang kami yang minta Anda bicara. Ada entitas Negara dalam Negara di PIK-2. Ada perampasan tanah rakyat Banten berkedok PSN PIK-2. Segeralah bertindak! Jangan hanya diam, atau latah ikut curhat.
Anda ini mantan Jendral TNI. Anda harus berani hentikan Proyek PIK-2 milik AGUAN. Saat ini, segenap rakyat menunggu tindakan Anda, baik di PIK-2, Rempang dan PSN lainnya.
Jadi, segeralah bela Rakyat. Jangan hanya diam dan bungkam. Atau, jangan-jangan Anda hanya bisa bilang ‘Jogetin Aja’, atas berbagai derita dan kesengsaraan rakyat Banten akibat proyek PIK-2 milik Aguan? [].