ERA TRANSISI JOKOWI (18): 100 HARI Wowok: Seperti Wiwik, Rupanya Wowok juga Tidak Tahu Ekonomi Pembangunan dan Caranya Membangun Negara…

Sri-Bintang Pamungkas

Pak Habibie pernah memuji-muji Pak Harto, sebagai Tokoh Pembangunan yang seharusnya mendapat titel Profesor tiga kali… Tentu pujian itu tidak pada tempatnya, sebab “profesor” itu adalah gelar Jabatan untuk guru atau dosen, padahal Pak Harto bukan dosen; apalagi mustahil kalau diberikan sampai tiga kali.

Habibie sendiri, seharusnya juga tidak bisa menerima gelar Profesor dari ITB, sebab dia bukan dosen ITB. Di Jerman pun bukan;  melainkan Ahli Pesawat Terbang di MBB Jerman, yang diakui kepiawaiannya oleh Dunia.

Pak Harto memang hebat… Visinya tentang Trilogi Pembangunan seharusnya diakui Dunia menjadikannya Bapak Pembangunan Indonesia: Pertumbuhan, Pemerataan dan Stabilitas… Hanya sayang para Mafia Berkeley “tidak setuju dengan pemerataan”; dan “stabilitasnya diwarnai oleh anti oposisi” yang membunuh banyak rakyat…

Sesudah Pak Harto, tidak ada Presiden RI yang punya prestasi dan kontribusi dalam Pembangunan, kecuali Habibie dengan pesawat-pesawat terbangnya. Dan… Sinivasan, bukan presiden, melainkan seorang pengusaha swasta asal India yang berhasil dalam membuat berbagai produk Otomotif: sedan, bus, truk dan traktor, serta CNC Machine made in Indonesia.

Dilihat dari perusakannya, Wiwik adalah Drakula Pembangunan. Selama 10 tahun lebih Wiwik berhasil membangun Rezim Drakula, yang bersama-sama Binsar Panjaitan (LBP), Misi Pembangunan Penjajahan-nya itu berhasil membawa jutaan Cina RRC untuk menggusur Pribumi Nusantara. Misi Wiwik-LBP ini sekarang dilanjutkan Wowok dengan seratusan Mumi Hidup (the Walking Deads)-nya.

Lihatlah di Kowane, Sulawesi Tengah. Karena tidak mau menyerahkan lahannya, seorang Pribumi diikat kedua tangannya, dijatuhkan di tanah lalu digebugi ramai-ramai oleh TKA Cina, dipukuli, dipentungi dan ditendangi kepalanya pakai sepatu bot… Belanda saja tidak begitu…

Misi Pembangunan Soeharto, sebagaimana diucapkannya berkali-kali, adalah “Membangun Manusia Seutuhnya”… Sedang Misi Wiwik dan Wowok adalah “Mengganti Manusia Pribumi dengan Manusia Cina”. Berbagai Kasus 20 tahun lebih terakhir membuktikan ini; sekarang pun sedang berlanjut…

Membangun itu bukan menggusur si Miskin, lalu merebut tanahnya untuk keuntungan sendiri; itu namanya Penjajahan! Karena itu, Maruarar Sirait, anak buah A Gwan, tidak perlu sulit-sulit… Bangun saja Perumahan Nelayan (100/60) di pantai-pantai dan membangun Resort Nelayan di situ… Pasti mereka menjadi sejahtera hidupnya! Berikutnya bangun Perumahan Petani dan Buruh.

Tentang Ekonomi Pembangunan, itu terkait 3 semester kuliah Pasca Sarjana. Pembangunan Ekonomi tidak lain adalah untuk manusianya, agar bisa hidup sejahtera dan makmur secara adil bersama-sama. Karena itu Pertumbuhan dan Pemerataan harus bisa berjalan beriringan. Di sini Mafia Berkeley dan Sri Mulyani telah melakukan kesalahan besar karena tidak melaksanakannya.

Pertumbuhan ekonomi dicapai melalui investasi untuk menghasilkan Produksi di semua sektor industri, terutama Industri Pertanian dan Manufaktur. Kita punya semua unsur produksi yang sangat banyak (abundand): Land, Labor & Capital, dengan semua bahan-baku industri ada. Yang kita tidak punya adalah Teknologi. Maka Teknologi harus dipelajari, dibeli, dengan kerjasama, di- copy, atau dicuri!

Setelah cukup untuk keperluan kita, sisa produksi diekspor. Produk-produk kita punya comparative advantage yang tinggi, jadi pasti laku! Yang kita tidak punya harus diimpor. Di situlah keseimbangan ekspor dan impor ditentukan oleh stabilitas kurs matauang Rupiah versus Asing.

Tentu tidak hanya stabilitas harga Rupiah saja yang penting, tapi juga stabilitas di semua pasar: harga Barang (termasuk bahan baku), dan Jasa (pendidikan, kesehatan, pengapalan); upah Buruh; sukubunga Modal; harga Tanah dan  berbagai rente (termasuk Risiko Sosial Politik dan Hukum).

Dan dari seluruh sistim produksi dan distribusi itu, adalah keseimbangan aliran uang yang penting (Balance Budget, Balance of Payment)). Berapa uang Masuk dan berapa Keluar… Berapa untuk keperluan Operasional dan berapa untuk Pembangunan… Berapa untuk Impor dan berapa didapat dari Expor… Berapa Utang dan berapa bayar Utang…

Lalu yang penting sekali: Jangan memproduksi barang-barang dan jasa yang tidak mempunyai nilai Keadilan di dalamnya, yaitu Pemerataan Pendapatan. Rakyat kecil harus punya Akses Keuangan dan Kesempatan Bekerja yg lebih besar!

Sudah 80 tahun kita merdeka… Soekarno-Hatta keburu belum selesai. Soeharto dan lain-lain tidak berhasil… Rezim Amandemen dengan Drakula Wiwik dan LBP-nya terbukti merusak dan menghancurkan. Drakula Wowok dengan warisan the Walking Deads-nya cuma NATO (No Action Talk too much_ Only).

Jadi? “Jangan tunggu lama-lama! Ganti Rezim-Ganti Sistim!”

Jakarta, 30 Januari 2025
@SBP