JAKARTASATU.COM– Gubernur Jawa Barat (Jabar) terpilih Dedi Mulyadi menyoal dana hibah untuk organisasi dan atau kepemudaan yang menurutnya tidak tampak proporsional. Misal yang diterima KNPI Rp5,5 miliar. Lebih besar daripada yang lainnya seperti Pramuka Rp4,8 miliar, NU Rp1,7 miliar, dan Persis Rp500 juta.
“Kayak proporsinya NU Rp1,7 miliar, KNPI 5 koma sekian, Pramuka 4, Persis Rp500 juta, Muhammadiyah enggak dapat banget. Dari sisi jumlah, jemaah, orang yang diurus mana yang lebih besar?” tanya Dedi tampak dalam rapat yang diungga akun TikTok @taman_taman_surga, Rabu (29/1/2025).
“Mari kita anggaran ini tidak menggunakan pendekatan politik tetapi pendekatan proporsionalitas. Saya ingin objektif,” imbuh Dedi.
Dedi menyoal itu karena berharap agar janhan sampai kegiatan itu yang dimaksud olehnya, menjadi kegiatan rutin dalam setiap tahun dan orang bekerja di situ. Bekerja hidup dari honor organisasi. Jangan jadi pegawai organisasi.
“Hibah dari kita harus lebih pada kegiatan dan apa orientasi dari hibah itu. Baca saja di UU-nya. Hibah itu apa peruntukannya. Proporsional aja. Dan itu harus ada rasio juga dari jumlah anggota,” tukas Dedi.
Dedi juga meminta proses pemberian hibah pada organisasi harus ada analisis output, outcome-nya apa dari hibah itu. “Nanti dampaknya kalau anggaran hibahnya gede, orang akan rebutan jadi ketua,” sindir Dedi. (RIS)