Bagus jika demikian, dan cara ini mungkin bisa membangun Bangsa dengan Kejujuran dimana kejujuran adalah fondasi utama dalam membangun bangsa. Tanpa kejujuran, negara hanya akan berjalan di atas kepalsuan, diwarnai oleh kebohongan yang terus-menerus diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Bangsa yang besar bukanlah bangsa yang dipimpin oleh para pembohong dan pencari keuntungan pribadi, melainkan oleh mereka yang menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan.
Penjara di Pulau Terpencil untuk menghukum memang harus adil dan tegas. Hukum yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas adalah bukti nyata bahwa kejujuran masih menjadi barang langka di negeri ini. Seharusnya, mereka yang merampok uang rakyat dihukum berat, bahkan jika perlu diasingkan ke tempat yang benar-benar terpencil, jauh dari kemewahan yang masih bisa mereka beli dengan uang hasil korupsi.
Namun kenyataannya, banyak dari mereka yang justru mendapatkan fasilitas mewah di dalam penjara, keluar masuk dengan mudah, atau bahkan kembali menduduki jabatan penting.
Seharusnya, hukum ditegakkan dengan tegas tanpa pandang bulu. Tidak ada kompromi bagi koruptor, penjahat kejahatan luar biasa, atau mereka yang menyalahgunakan kekuasaan.
Jika ingin bangsa ini benar-benar bersih, sistem hukum harus lebih berani dalam memberi hukuman yang sepadan dengan kejahatan yang dilakukan.
Reformasi yang sudah berjalan bertahun-tahun tidak boleh mundur, agar demokrasi tetap terjaga dan kepercayaan rakyat kepada negara semakin kuat. Negara yang kuat bukan hanya karena pertahanan militernya, tetapi juga karena pemerintahan yang bersih, transparan, dan dijalankan oleh orang-orang yang kompeten.
Keseimbangan antara militer dan sipil harus tetap dijaga agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang yang dapat mengancam demokrasi. Bangun Bangsa dengan Kejujuran Kejujuran harus menjadi prinsip dasar dalam menjalankan roda pemerintahan dan kehidupan sosial. Negara yang ingin maju tidak bisa dibangun di atas kebohongan, manipulasi, dan kepentingan kelompok tertentu.
Kita sering mendengar slogan tentang integritas dan anti-korupsi, tetapi pada praktiknya, justru yang jujur sering tersingkir, sementara yang licik dan pandai bersiasat justru melesat naik. Jika ingin bangsa ini benar-benar maju, sistem yang ada harus memberi ruang bagi orang-orang jujur untuk berkontribusi tanpa takut disingkirkan. Pemerintah harus menunjukkan bahwa kejujuran adalah jalan terbaik menuju kemajuan, bukan sekadar kata-kata kosong tanpa bukti nyata.
Intinya jangan Sakiti Rakyat dan pemerintah harus selalu berpihak pada rakyat, bukan hanya pada kepentingan segelintir elit. Jangan sampai kebijakan yang dibuat hanya menguntungkan kelompok tertentu sementara rakyat kecil semakin terpinggirkan.
Setiap kebijakan harus berorientasi pada kesejahteraan rakyat, karena tanpa rakyat yang sejahtera, negara tidak akan pernah benar-benar maju. Pemimpin yang baik bukanlah yang hanya pandai berbicara di depan kamera, tetapi yang benar-benar bekerja untuk kepentingan rakyat.
Kebijakan yang dibuat harus mencerminkan keadilan sosial, memperjuangkan kesejahteraan, dan menghindari segala bentuk penindasan terhadap masyarakat kecil.
Akhirnya jika berani Jujur, beranikah kita benar-benar membangun bangsa dengan kejujuran? Kejujuran bukan hanya sekadar slogan, tetapi harus menjadi budaya. Mulai dari pemimpin hingga rakyat biasa, semua harus menanamkan nilai kejujuran dalam setiap aspek kehidupan. Hanya dengan kejujuran kita bisa membangun bangsa yang kuat, bersih, dan berwibawa di mata dunia. Kejujuran bukan kelemahan.
Kejujuran adalah kekuatan. Jika kita benar-benar ingin melihat Indonesia maju, maka tidak ada pilihan lain selain menjadikan kejujuran sebagai fondasi utama dalam segala hal. Jangan lagi mengkhianati harapan rakyat.
Bangsa ini butuh pemimpin dan masyarakat yang berani berkata benar, bertindak jujur, dan melawan segala bentuk kepalsuan. Karena hanya dengan kejujuran, Indonesia bisa berdiri tegak dan mencapai kejayaannya yang sejati. Tabik…!!! (ed/jaksat)