Foto: dok. ist

JAKARTASATU.COM– Sastrawati Okky Madasari membersamai geruduk UGM, kemarin, bersama banyak pihak—yang menyoal ijazah eks presiden Jokowi. Ia kemudian membuat catatan usai ikut menggeruduk UGM.

Berikut catatannya yang ia beri judul: ‘Bukan Sekadar Ijazah: Catatan Gerakan Perlawanan’, yang diunggah akun X-nya @okkymadasari:

Selasa (15/4), saya hadir dalam aksi Geruduk UGM yang agendanya menuntut penjelasan atas ijazah Jokowi. Tujuan saya memang ingin tahu, ingin mengobservasi, ingin turut menyaksikan dari dekat rangkaian skandal ijazah seseorang yang pernah 10 tahun menjabat presiden di negara ini.

Ada beberapa hal yang saya catat:

Pertama, peserta aksi mayoritas adalah warga senior dari berbagai kota. Mereka adalah bapak-bapak, ibu-ibu yang rata-rata kuliah tahun 80an hingga awal 90an. Ini merupakan kelompok yang nyaris tidak saya temukan dalam demo Peringatan Darurat atau Indonesia Gelap.

Mereka jelas bukan massa bayaran yang mau datang hanya dengan upah 150 ribu apalagi sekadar nasi bungkus. Dari jilbab, cara berpakaian hingga kacamata hitam yang dipakai terlihat mereka bagian kelas menengah yang mapan.

Kedua, aksi ini berangkat dari bukti-bukti yang menjadi dasar kecurigaan atas keaslian ijazah Jokowi. Bukti-bukti tersebut bisa dipertanggungjawabkan secara forensik, ilmiah, berdasarkan fakta dan teknologi. Satu-satunya yang bisa membantah bukti-bukti ini adalah Jokowi menunjukkan ijazah aslinya. Hanya dengan demikian skandal ini bisa betul-betul tuntas dan berakhir.

Ketiga, dalam aksi ini ada anak muda yang membawa bendera Indonesia Gelap – Gejayan Memanggil. Meski aksi ini bukan inisiasi mahasiswa, terlihat bagaimana kawan-kawan mahasiswa pun bisa turut bergabung menyuarakan kegelisahannya.

Keempat, aksi tuntutan kejelasan ijazah Jokowi berujung pada satu seruan utama: Adili Jokowi.

Adili Jokowi juga merupakan tuntutan aksi Peringatan Darurat dan Indonesia Gelap.

Dari sisi gerakan sosial, tuntutan atas ijazah Jokowi bukanlah sesuatu yang remeh-temeh atau kontraproduktif, bukan pula pengalihan isu.

Skandal ijazah ini adalah bentuk perlawanan dari segala lini atas kecurangan, manipulasi, dan kebobrokan-kebobrokan selama pemerintahan Jokowi.

Semua orang gerah dan gelisah, dan masing-masing orang memiliki titik berangkat berbeda yang bisa membuat mereka berteriak, bergerak, dan melawan.

Dari segala penjuru, dari berbagai titik keberangkatan, kita bertemu di jalan keadilan, sampai menang.

(RIS)