Seremoni Simbolis Peluncuran Djinggo Herba | IST
Seremoni Simbolis Peluncuran Djinggo Herba | IST

Tawarkan Paduan Sempurna Tembakau dan Cita Rasa Herba khas Indonesia, Nojorono Luncurkan Djinggo Herba

JAKARTASATU.COM — Berkiprah selama lebih dari sembilan dekade di industri sigaret, menjadikan PT Nojorono Tobacco International (PT NTI) sebagai salah satu pelopor sigaret kretek tanah air. Sebagai perusahaan sigaret yang berasal dari Kudus, PT NTI kerap dikenal sebagai produsen sigaret kretek tangan ikonik, yakni Minak Djinggo yang hingga kini masih eksis di industri. Dari bendera PT NTI, masyarakat mengenal Minak Djinggo dan Clas Mild yang menjadi produk pilihan konsumen di segmennya masing-masing.
Kenyataannya, blueprint dari produk Minak Djinggo masih relevan dengan selera pasar, dan potensinya cukup menarik untuk dikembangkan. Menggunakan perpaduan tembakau dan cengkeh pilihan terbaik sebagai bahan baku utamanya, beragam herba menjadi kunci kreatifitas maestro PT NTI dalam meramu varian terbarunya ; Djinggo Herba. Dengan mengedepankan cita rasa herba yang segar & gurih, Djinggo Herba diracik apik sehingga menghasilkan cita rasa halus yang cocok memenuhi selera dewasa muda.
Resmi diluncurkan secara tertutup pada Rabu (31/1/ 2024) lalu di bilangan Kota Jakarta, Djinggo Herba menawarkan cita rasa khas SKT yang sedikit berbeda dengan yang lainnya. Christina Mirgayawati selaku Brand Manager PT Nojorono Tobacco International memaparkan, keunikan Djinggo Herba yang mengedepankan cita rasa halus, juga memberikan beragam sensasi herba yang berpadu dengan racikan legit khas Minak Djinggo. Perpaduan racikan ini, diharapkan menjawab tren rokok SKT yang saat ini kembali digemari, karena harganya yang kompetitif dan menjadi suguhan yang mengenyangkan.
“Ditengah persaingan pasar yang cukup sengit dan, masifnya gempuran rokok ilegal yang terus bermunculan di tanah air, Djinggo Herba hadir meramaikan pasar SKT yang kian berkembang sejak tahun 2023 silam. Harga yang ditawarkan Djinggo Herba juga relatif kompetitif di kelasnya, yakni dibanderol seharga Rp10.000. Tetap pada komitmen kami akan mutu kualitas produk, suguhan Djinggo Herba akan tetap mengenyangkan,” ungkap Christina.
Christina juga menambahkan, perpaduan unik herba dan resep warisan dari Minak Djinggo, menjadikan Djinggo Herba sebagai produk yang digadang cocok untuk memenuhi selera dewasa muda yang berkeinginan untuk ikut serta dalam mempertahankan warisan budaya sigaret kretek tangan, “Kami menyadari antusiasme dewasa muda yang kembali melirik produk SKT. Menggunakan blueprint Minak Djinggo dan tren herba warisan Indonesia yang dikenal halus, serta lebih ‘organik’, harapannya Djinggo Herba dapat menjadi pilihan konsumen yang ingin merasakan harumnya SKT yang khas, dengan sensasi halus dan ringan,” imbuhnya.
Eksistensi Nojorono yang tak lekang oleh waktu, menjadikan Nojorono Kudus sebagai entitas perusahaan yang mengutamakan pemahaman tren kebutuhan konsumen. Stefanus JJ Batihalim selaku Presiden Direktur PT Nojorono Tobacco International turut menambahkan, Djinggo Herba merupakan inovasi produk kategori SKT yang telah dipersiapkan dengan matang sejak tahun lalu.
“Nojorono Kudus senantiasa melahirkan inovasi produk tanpa sedikitpun mengesampingkan kualitas bahan baku untuk menciptakan rasa terbaik. Berakar dari produk heritage unggulan kami yang telah memasuki 9 dekade, kami optimis kualitas Minak Djinggo Herba dapat diterima oleh lapisan konsumen dewasa muda,” jelas Stefanus.
Peluncuran perdana Djinggo Herba sekaligus menambahkan catatan sejarah prestasi Nojorono Kudus untuk terus berinovasi guna memenuhi kebutuhan dan selera pasar yang kian dinamis. Djinggo Herba yang masuk dalam kategori SKT, tentunya melibatkan kepiawaian tangan ribuan buruh linting. Hadirnya Djinggo Herba, sekaligus menjadi perwujudan komitmen berkelanjutan PT NTI dalam mendukung keberlangsungan industri padat karya. |WAW-JAKSAT