JAKARTASATU.COM– Kesimpulan buku Paradoks Indonesia yang ditulis Prabowo ditunggu realisasinya oleh ahli kebijakan publik, Muhammad Said Didu. Ditunggu Didu karena tampaknya ia terkesan dengan buku yang ditulis oleh Presiden RI itu.
“Kami menunggu kebijakan Bpk Presiden @prabowo sesui yg ditulis dalam buku tersebut,” kata Didu di akun X-nya, Kamis (28/11/2024).
Berikut kesimpulan dari buku Paradoks Indonesia yang dibaca oleh Didu. Pertama, mengubah ekonomi yang dikuasai pemodal besar menjadi ekonomi untuk rakyat Indonesia, dengan:
melaui kebijakan penerapan UUD 1945 pasal 33 semakin konsekuen;
BUMN dan koperasi multi pihak jadi ujung tombak ekonomi; dan pertumbuhan ekonomi dobel digit dengan investasi besar di pertanian, kehutanan, perikanan, perdagangan, pengolahan dan industri strategis.
Lainnya, kata Didu, bahwa demokrasi bisa dikuasai pemodal besar menjadi demokrasi oleh dan untuk rakyat melalui kebijakan pelaksanaan demokrasi sesuai UUD 1945 berdasarkan musyawarah mufakat.
Buku Paradoks Indonesia ditulis Prabowo ditulis pada tahun 2014. Buku itu tentang kondisi Tanah Air yang kontradiktif. Seperti Indonesia layak menjadi negara besar karena memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang luar biasa tetapi tampak sebaliknya. (RIS)